Sejak saat itu Mingyu tetap berusaha mendekatimu. Entah untuk apa, tapi sebanyak apapun kau menolaknya, dia tidak akan menyerah semudah itu.
Seperti saat ini kau sedang makan di kantin bersama teman-temanmu.
"(Y/n), apa yang kau lakukan sampai Mingyu seperti itu?" Tanya Kyla heran
"Entah. Aku juga tidak tahu. Dia memang sudah gila" balasmu asal
Bagaimana tidak gila, ia membawa papan putih kecil yang bertuliskan
'AKU INGIN (Y/N) MENJADI TEMANKU'
Belum lagi ia dengan sengaja menatap setiap gerak gerikmu.
Kau menggelengkan kepalamu heran.
"(Y/n) aku rasa Mingyu serius" ucap Chaeyeon
"Sudahlah biarkan saja dia, dia memang akan seperti itu bila keinginannya tidak tercapai" balasmu
"Tapi (y/n) aku rasa perkataan Chaeyeon benar. Kau yakin seorang Kim Mingyu melakukan hal seperti ini kepada semua perempuan yang ia incar?" Tambah Yuqi
Kau terdiam.
Perkataan Yuqi memang tak salah, tapi tak sepenuhnya benar.
Mingyu memang tidak melakukan hal ini kepada semua wanita yang ia incar, tapi ia punya segala cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Dan kau tak ingin ia mendapatkan apa yang ia inginkan dengan mudah.
"Dia tidak akan berhenti menjadi gila bila kau tidak menghampirinya." Celetuk Sejeong
"Dia bukan siapa-siapaku lagi" balasmu
Kyla menatapmu bingung.
"Tanpa kau sadari sikapmu ini sangat kekanakan, (y/n). Kau tau, karna sebuah hal anak kecil akan menghindari temannya atau bahkan tak menganggapnya sebagai teman lagi. Dan itulah dirimu saat ini" ucap Kyla
Kau yang merasa tersinggungpun akhirnya menatap Kyla kesal.
"Lalu kau ingin aku bagaimana?" Balasmu
Karena sejujurnya perkatannya memang ada benarnya. Meski kau sangat kesal dia menyebutmu kekanakan.
"Temui dia dan jelaskan padanya bahwa kalian masih bisa berteman lagi" ucap Kyla
"Mwo? Aku tak bisa!"
"Itu artinya kau memang kekanakan"
"Tidak! Arghhh kau tak mengerti. Aku hanya... malu jika harus berteman dengan laki-laki yang jelas-jelas tau perasaanku padanya" jelasmu sembari mengaduk-aduk makananmu.
Somi tersenyum lembut kemudian mengusap punggungmu.
"Tapi kau belum tau perasaannya saat ini kan (y/n)?" Tanyanya
"Tentu saja aku tau. Dia sudah memiliki incaran lainnya." Balasmu
Chaeyeon sempat melirik Sejeong yang kemudian keduanya terkekeh.
"Tentu dia punya" balas Chaeyeon
"Kalian dengar? Chaeyeon saja mengakuinya." Sergah mu pada teman-temenmu lainnya
"Dan apa kau tau siapa incarannya?" Tanya Sejeong
"Aku tak peduli. Sudah ku katakan bahwa dia bukan urusanku lagi. Lagipula untuk apa kita membahas ini? Kalian terlihat membelanya. Kalian ini teman Mingyu atau teman ku sih?" Kesalmu
"Yahh dasar bodoh!" Ucap Yuqi mencubit pipimu sedikit
Kau langsung menepis tangan Yuqi
"Ya! Tanganmu kotor, nanti aku berjerawat bagaimana?" Sentakmu
Dan mereka hanya menertawaimu. Karena merasa kesal, kau pun akhirnya pergi meninggalkan mereka. Anggapannya kau sedang merajuk pada mereka semua karena lebih membela Mingyu dari pada dirimu yang notabenenya adalah sahabat mereka.
Tapi saat kau melewati Mingyu, kau menemukan laki-laki itu sedang bercengkrama asik dengan seorang gadis blasteran yang kau tahu bernama Nancy.
Entah mengapa, kau merasa semakin benci pada Mingyu.
Benci karena ia bisa dengan mudah mendapatkan incaran lainnya sedangkan dirimu masih stuck pada perasaan konyolmu padanya.
"(Y/n)?"
Mingyu menyadari bahwa kau tengah memperhatikannya. Hal itu membuatmu langsung pergi tanpa mengatakan sepatah katamu padanya.
Semakin jauh kau melangkah, tapi kau masih bisa mendengar Mingyu memanggil-manggil namamu. Itu artinya ia mengejarmu sedari tadi. Tapi kau tetap tak menghiraukannya, sampai akhirnya kau merasakan tanganmu tertahan dari belakang.
"Dengarkan aku dulu. Aku dan Nancy tidak ada hubungan apa-apa." Ucapnya dengan napas tersengal
Kau yang masih dalam tahapan 'jual mahal' pun akhirnya menyeringai dan terkekeh.
"Kenapa kau harus menjelaskannya padaku? Aku tidak peduli. Jika kau memiliki hubungan dengannya sekalipun, itu bukan urusanku." Ucapmu
Mingyu menundukan kepalanya, mungkin ia merasa malu.
"Maaf, aku pikir kau harus tau bahwa aku dan Nancy tidak memiliki hubungan apapun. Nancy itu sepupu jauhku dan aku baru mengetahuinya hari ini. Maaf telah membuang waktumu, kau bisa kembali ke aktivitasmu" ucapnya dengan sendu
Sialnya, perasaan bersalah itu kembali muncul.
Kau bukan hanya membohongi Mingyu, tapi kau juga telah membohongi hatimu sendiri.
Saat Mingyu berjalan menjauh, kau menoleh ke arahnya dan memanggil namanya.
"Kim Mingyu!"
Ia sempat tersentak, tapi akhirnya ia kembali membalikan tubuhnya ke arahmu.
"Ayo kita kembali berteman"
Ia yang sedari tadi murung, begitu mendengar perkataanmu langsung menarik kedua sudut bibirnya dan mengangguk cepat. Ia menghampirimu lagi dan mengajakmu untuk bersalaman.
"Setelah ini, bersikaplah sewajarnya teman. Mengerti?" Tegasmu
Ia mengangguk cepat. Nampak seperti sangat bahagia begitu kau menerimanya menjadi temannya lagi.
TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
Changed Direction [KMG] END
Short StoryBonus buat kalian reader setia SVT Imagine jadi jangan males males buat klik vote ya