Kau membantu Mingyu untuk duduk di sofa apartementnya, setelah itu kau segera mengambil beberapa obat luar untuk menghilangkan rasa sakitnya.
"Apa sesakit itu?" Tanyamu khawatir
Mingyu mengangguk tanpa suara karena ia terus menggigit bibir bawahnya.
"Sepertinya kau pernah cidera di tempat yang sama. Apa itu benar?" Tanyamu
Lagi lagi ia mengangguk
Kau menghela napas karena sepertinya dugaanmu benar. Kakinya terkilir.
"Tahan ya?" Mingyu mengangguk.
Kau mulai memijat kakinya pelan-pelan. Meski kau bukan ahlinya, tapi kau juga pernah mengalami hal yang sama dan ibumu melakukan hal ini padamu.
"AKH!!"
"Tahanlah sebentar lagi" ucapmu menekannya sedikit lebih kuat.
"Aakkkhhh! Sakit" teriak Mingyu.
Kemudian kau beranjak menuju dapur untuk membuatkannya sesuatu yang hangat. Setelah selesai kau kembali ke Mingyu dan memberikannya gelas itu.
"Minumlah" ucapmu
Mingyu sudah lebih baik terlihat dari ekspresinya yang tak kesakitan lagi.
"Hm terimakasih, sayang" balasnya yang kemudian langsung meneguk teh yang kau buat untuknya
"Ya sudah kalau begitu aku pulang dulu" ucapmu
Namun secepat itu juga Mingyu menahan tanganmu.
"(Y/n), apa kau baik-baik saja?" Tanyanya
Kau mengangguk kemudian tersenyum ke arahnya.
"Aku baik-baik saja" balasmu sembari mengusap pipinya
"Kau bohong. Kau pasti sedang memikirkan bagaimana caramu bersikap di depan teman-temanmu nanti kan?"
Kau menatap mata Mingyu cukup lekat karena kau tak tau sejak kapan ia mulai bisa membaca pikiranmu.
Akhirnya kau memilih untuk duduk di sampingnya.
"Kau benar. Aku berbohong. Maafkan aku" balasmu kemudian menundukan kepalamu
Mingyu menghela napasnya kemudian ia merentangkan tangannya. Memintamu untuk datang ke pelukannya.
Tanpa pikir panjang kau pun menyambut pelukan hangat itu meski saat memeluknya kau mendengarnya sedikit merintih karena kakimu tak sengaja menyenggol kakinya.
Kau bersandar di dadanya. Mendengarkan detak jantungnya yang stabil cenderung cepat tapi bagimu itu terdengar indah.
Mingyu sesekali mencium puncak kepalamu sembari memainkan helaian rambutmu.
"Aku yang memintamu untuk tak mengungkapkan hubungan kita, tapi justru aku yang mengungkapkannya. Maafkan aku" ucapmu
"Ssttt ini bukan salahmu. Aku justru sangat terpukau saat kau memarahi keempat gadis itu. Kau sangat keren" ucap Mingyu
"Aihss... aku hanya tak ingin kekasihku disentuh oleh tangan-tangan penggoda itu" balasmu
Mingyu tersenyum kemudian mencium puncak kepalamu cukup lama.
"Terimakasih" balasnya"Terimakasih? Untuk apa?"
"Karena kau begitu mencintaiku. Sama seperti aku mencintaimu" ucapnya
Kau tersenyum kemudian mengeratkan pelukanmu
"A-akh..."
"Eh? Mianhae" gumammu sembari melonggarkan pelukanmu karena mendengar rintihan Mingyu
KAMU SEDANG MEMBACA
Changed Direction [KMG] END
Short StoryBonus buat kalian reader setia SVT Imagine jadi jangan males males buat klik vote ya