Malam harinya kau berusaha untuk melupakan apa yang terjadi sore tadi. Jangankan untuk melupakan, untuk tak memikirkannya saja sulit.
"Kim Mingyu brengsek!"
Kembali kau menelungkupkan wajahmu ke bantal.
Namun tak lama ibumu masuk ke kamar membawa pemberitahuan.
"(Y/n), kau dicari seorang laki-laki. Siapa dia? Pacarmu ya? Tinggi dan tampan sekali. Sejak kapan kalian pacaran? Kenapa dia baru diajak main ke rumah?" Tanya ibumu penasaran.
Dan pikiranmu justru tertuju pada satu orang. Tentu saja Mingyu, siapa lagi? Sedari tadi juga kau memikirkannya.
"Dia bukan pacarku, bu. Sudahlah." Kau langsung beranjak dan mendahului ibumu untuk pergi ke ruang tamu dimana laki-laki itu duduk.
Kau segera menghampirinya dan duduk dihadapannya, namun masih dengan tatapan kesal. Meski kau menahan detak jantungmu susah payah.
"Apa yang membuatmu kemari? Dan bagaimana kau tau rumahku?" Tanyamu
Ia tersenyum semanis mungkin.
"Entah lah, aku hanya ingin melihatmu. Dan aku mengetahuinya dari Yuqi"
'Yuqi, kau tunggu balasanku, gadis nakal!' Batinmu.
"Kau tau aku sedang belajar? Dan kedatanganmu menggangguku" balasmu
"Oh benarkah? Maaf. Kalau begitu aku pulang saja agar kau bisa kembali belajar" balasnya
Saat ia beranjak, tiba-tiba ibumu datang membawa dua gelas minuman di tangannya.
"Loh kenapa pergi? (Y/n)nya baru turun kan?" balas ibumu
"Maaf menganggu tante. Ternyata (y/n)nya tadi belajar" balasnya sopan
"Eh? Belajar apanya? Orang dia aja tiduran di kasur sambil-"
"Ibu." Sanggahmu sebelum ibu melanjutkan kalimatnya.
"(Y/n), kamu gak boleh seperti itu sama tamu. Mana tamunya temen kamu. Udah ditemenin dulu tamunya. Nama kamu siapa ya nak?" Tanya ibu
"Mingyu, tante. Kim Mingyu" balasnya
"Ah iya, duduk lagi ya nak Mingyu. Diminum ini susu coklat hangatnya. Kalo belom habis gak boleh pulang" ucap ibumu
"Hehe iya tante, makasi banyak. Maaf ngerepotin" balas Mingyu
"Enggak kok. Tante masuk dulu ya, kalian ngobrol-ngobrol dulu aja" setelahnya ibumu kembali ke kamar, meninggalkanmu dan Mingyu.
Kau hanya diam karena Mingyu sudah tau bahwa kau membohonginya.
"Kamu pasti sangat membenciku hingga berbohong seperti itu" ucapnya sendu
"Bukan begitu. Maaf deh soal itu. Aku cuma-"
"Maaf kalo kamu marah karena aku peluk tadi" jelas Mingyu
Kau langsung mengalihkan pandanganmu ke arah lain, karena kau tau wajahmu sudah pasti mulai bereaksi.
"Aku... refleks tadi. Maaf ya"
Tanpa membalasnya kau hanya menganggukan kepalamu.
"Sebenarnya kenapa kau datang kemari?" Tanyamu ragu
"Kan udah aku bilang tadi. Aku ingin melihatmu" Balas Mingyu sembari mengambil gelas susunya
"Kan besok masih bisa liat. Gak perlu malem-malem dateng kesini."
Mingyu terdiam. Dia menyeruput susu coklatnya sebelum tersenyum ke arahmu.
"Entahlah. Aku hanya sangat ingin melihatmu. Maka dari itu aku nekat datang kemari" balasnya
"Kau benar-benar sudah gila." Ketusmu
Ia hanya terkekeh kemudian arah pandangnya sama sekali tak berpindah dari dirimu. Bahkan kau sampai risih dibuatnya.
"Jangan menatapku seperti itu" ungkapmu
"Ah, maaf." Ia kemudian menunduk dan mencoba untuk meraih gelasnya, namun ia urungkan.
"Loh kenapa gak jadi di minum? Gak enak ya susu coklat buatan ibuku?" Tanyamu
Mingyu menggelengkan kepalanya.
Kau tau dia terlihat sangat kedinginan, dan sepengetahuanmu juga Mingyu memang suka makanan ataupun minuman manis.
"Enak banget kok susu coklatnya. Makasi ya" balasnya
"Terus kenapa gak diminum?" Tanyamu yang kini mengambil gelas susu coklat milikmu dan mulai meminumnya.
"Kata ibu kamu kalo gak habis gak boleh pulang kan?" Tanyanya
Kamu ragu ibumu mengatakan hal itu tapi kau mengangguk saja meng'iya'kannya.
"Lalu?" Tanyamu
"Aku tak akan meminumnya sampai habis dulu karena aku masih ingin disini, bersamamu"
Mingyu tersenyum.
Dan karna itupula kau tersedak susu coklatmu.
"UHUK!!!"
TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
Changed Direction [KMG] END
Short StoryBonus buat kalian reader setia SVT Imagine jadi jangan males males buat klik vote ya