Berulang kali kau menghembuskan napasmu kasar. Lantaran kau sangat gugup.
"Udah tenang aja, kamu gak aneh kok. Kan kemaren udah kita ajarin pake high heels" ucap Kyla yang saat ini menyetir mobil yang kau tumpangi
"Bukan gitu. Aku cuman takut malu-maluin Wonwoo nanti" balasmu
Kyla tersenyum.
"Cie yang udah move on dari Kiming" balas Kyla
"Apaan sih. Ini aku lagi tegang, jangan dibecandain dulu" balasmu
"Yah malah ngambek haha, udah tenang aja. Kalo udah seorang Kyla yang dandanin, seorang upik abu juga bisa jadi cinderella" balasnya sombong
"Ya ya" balasmu
Kau berusaha menghilangkan kegugupanmu dengan memandangi jalanan.
Ini pertama kalinya kau diajak ke pesta bersama seorang lelaki. Jadi wajar saja jika wanita tomboy sepertimu gugup akan apa yang terjadi nantinya.
Setelah beberapa menit, akhirnya kau sampai di tempat yang dituju.
"Aduhhh rame banget. Gak jadi ajalah. Malu" ucapmu
"Eitss mau pulang? Kalo gitu make up sama baju nya harus dikenain uang sewa 500rb" ancam Kyla
"Duh punya temen gini amat." Gerutumu
"Hehe makanya cepet kesana. Ini kaya bukan (y/n) yang ku kenal. Dulu di SMA kamu nonjok cowo loh, masa dateng ke tempat gini aja gak berani sih. Malu sama kucing" balas Kyla
"Tapi kan ini beda situasinya. Kalo mereka malah ngetawain aku gimana? Masa aku harus nonjokin mereka satu-satu sih?" Keluhmu
"Tck! Gak ada gak ada. Cepet keluar atau uang sewanya aku naikin jadi 1jt?" Ancamnya
"Kyla please?"
"Keluar gak?"
Kau memelas tapi Kyla tetep pada pendiriannya.
Ya alhasil kau pun keluar dari dalam mobilnya setelah berpamitan padanya.
"Nanti aku gak jemput ya, pulangnya bareng Wonwoo aja" teriak Kyla sebelum tancap gas dari tempatnya tadi.
"Woi! Jahat amat!" Pekikmu
"(Y/n)?"
Tubuhmu menegang saat suara laki-laki itu menyapa indera pendengaranmu.
Kau langsung membalikan badanmu spontan.
"Mingyu?"
Laki-laki itu cuma diam sembari memandangimu dari tas hingga bawah. Ya, kau tau kau cukup berbeda dengan sapuan make up tipis, rambut yang diikalkan, dress selutut dan juga high heels.
"Kamu keliatan-"
"Kamu liat Wonwoo gak?" Sanggahmu
Senyuman Mingyu luntur. Ia keliatan gak terima begitu kau menanyakan Wonwoo padanya.
"Gak tau." Balasnya acuh
Saat kau coba untuk berjalan dengan heels 7cm yang melilit kakimu, kau mendapat masalah dengan keseimbangan alhasil kau hampir saja bersentuhan dengan tanah jika Mingyu tidak cepat-cepat meraih pinggangmu.
"Hati-hati"
Kau mendongak dan mendapati Mingyu yang menatapmu lekat. Tatapan itu lagi-lagi menarik duniamu. Dia seakan akan memiliki kartu as untuk menarik kembali dirimu yang telah bertekad untuk move on dari perasaan sepihakmu padanya.
Jantungmu berdebar lagi untuknya. Dan semuanya menjadi kacau hanya karena kedua matamu bertatapan dengannya.
Kau segera menarik badanmu menjauh darinya.
"Makasi. Aku masuk dulu ya" balasmu yang kemudian berusaha sekuat tenaga untuk tidak oleng. Setidaknya sampai kau bertemu dengan Wonwoo.
Selama acara, kau hanya duduk diam bersama Wonwoo. Laki-laki itu tau bahwa kakimu sudah mulai pegal karena tak terbiasa dengan high heels. Alhasil kalian hanya duduk di veranda sembari menikmati semilir angin malam.
"(Y/n)" panggilnya
"Ya?" Tanyamu
"Apa aku boleh lancang?" Tanyanya
"Hm? Maksudmu?" Kau menatapnya bingung.
"Aku tak tahu sejak kapan, tapi aku rasa... aku menyukaimu. Ini benar-benar diluar kendaliku" balasnya
Kau mematung di tempatmu. Ini bukan yang pertama kalinya untukmu, tapi sungguh kau tak menduga bahwa Wonwoo menyukaimu. Selama ini kau hanya menganggapnya sebagai seorang teman dekat. Tak lebih dari itu.
"Wonwoo aku-"
"Aku tau, kau menyukai orang lain kan?"
Kau semakin terkejut.
"Darimana kau tau?" Tanyamu langsung menoleh ke arahnya
"Mingyu?" Tanyanya dengan senyum remehnya.
"Sejak kapan kau sadar itu? Apa kau memberitaunya? Tidak kan? Apa dia tau sendiri dan dia memberitaumu?" Tanyamu penuh selidik
"Mingyu itu laki-laki yang tidak peka. Tapi tenang saja, aku tak memberitau siapapun soal ini." Ucap Wonwoo
Kau menghela napasmu lega.
"Kenapa kau terlihat sangat takut jika Mingyu tau? Bukankah bagus jika orang yang kita sukai mengetahui perasaan kita?" Tanya Wonwoo
Kau menatap ke arah langit malam. Terlihat bersih tanpa awan dan bintang yang menghiasinya.
"Dia temanku. Dan dia juga sedang menyukai temanku yang lain. Bagaimana bisa aku menyatakan perasaanku padanya jika dia sudah terang-terangan menyukai temanku?" Tanyamu
"Menyatakan perasaan itu tidak salah, (y/n). Yang salah adalah ketika kau berharap balasannya" balas Wonwoo
Kau menatapnya dan ia hanya tersenyum ke arahmu.
"Ya, kau benar. Tidak seharusnya aku mengharapkan balasan rasa yang sama dari Mingyu. Harusnya aku sadar diri bahwa aku tak pantas" balas mu
"Aku terlalu menyukai Mingyu sehingga aku tak bisa membuka hati pada siapapun lagi, termasuk kau Wonwoo. Tapi sekarang aku sadar, membuatnya merasa bahagia jauh lebih bermanfaat dari pada harus menunggunya berbalik ke arahku" jelasmu
"Terimakasih Wonwoo. Aku sangat menghargai perasaanmu, tapi maaf aku tak bisa membalasnya" jelasmu lagi.
Wonwoo tersenyum kemudian mengangguk kepalanya.
"Ya, aku juga ingin melakukan hal yang sama denganmu. Membuat wanita yang ku sukai juga bahagia. Dan maaf untuk itu" balas Wonwoo
Kau mengerutkan keningmu bingung. Saat kau ingin menanyakan hal 'itu' pada Wonwoo, kau mendengar suara orang yang saat ini sedang kau bicarakan.
"(Y/n)"
Tubuhmu menegang mendengarnya menyebutkan namamu dari arah belakang tubuhmu.
Tbc~
Sorry ya salah post T.T
hari ini double deh
KAMU SEDANG MEMBACA
Changed Direction [KMG] END
Kısa HikayeBonus buat kalian reader setia SVT Imagine jadi jangan males males buat klik vote ya