Setelah kunjungan Mingyu kemarin, kau merasa sesuatu yang aneh terjadi pada dirimu. Kau selalu saja menghindari Mingyu ketika kalian tidak sengaja berpapasan atau ia yang mencarimu.
"Huhh" kau menghela napas setelah berhasil menghilang dari kejaran Mingyu yang mempertanyakan sikap anehmu.
Kau masuk ke toilet wanita dan memandangi dirimu di cermin. Sesekali kau memegangi pipimu yang rasanya panas. Entah karena cuacanya yang panas atau karena hal lain.
"Kau sudah gila? Apa yang kau lakukan (y/n), jika kau menghindarinya kau akan nampak aneh. Bodoh!" Gerutumu
Setelah memastikan kau telah siap untuk menghadapi Mingyu, kau pun keluar dari toilet wanita. Untungnya Mingyu tidak menunggumu di depan toilet wanita sehingga kau bisa berjalan santai di koridor kampus.
"Syukurlah dia tidak mengikutiku" ucapmu mengelus dada
"Memangnya kenapa jika aku mengikutimu?"
Kau tersentak dan langsung menoleh ke sumber suara.
"K-kau mengagetkanku" balasmu
Mingyu mendekat tapi kau juga semakin menjauh. Ia kembali mendekat sehingga terpaksa kau memundurkan langkahmu lagi, terus seperti itu hingga punggungmu menyentuh dinding dan kau sudah tak bisa kemanapun.
"Ka-kau.. apa yang kau inginkan?" Tanyamu
"Kenapa kau menjauh?" Tanyanya
"Y-ya! Kau tak tau etika bertanya ya? Harusnya kau jawab dulu pertanyaanku sebelum menanyakan hal baru" balasmu mencoba untuk ketus seperti biasanya.
Ia menatapmu penuh selidik.
"Aku ingin kau tidak menjauhiku." Balasnya
"A-aku tidak menjauhimu" balasmu
Mingyu tersenyum miring. Ia kemudian menjauhkan badannya sehingga kau langsung mengambil kesempatan itu untuk menjauh darinya.
"Benarkah?" Tanyanya
Kau menganggukan kepalamu tanpa memandang wajahnya.
"Jika itu benar coba tatap mataku dan katakan bahwa kau tak menjauhiku" tantangnya
Kau yang mendengar itu kemudian menatap matanya tapi begitu ia mendekat kau kembali menjauhkan tubuhmu darinya.
"Lihat? Kau menjauhiku. Kau bahkan tak mengatakannya. Ada apa? Apa aku membuat kesalahan?" Tanyanya melembut
Kau menggelengkan kepalamu
"Lalu kenapa?" Tanyanya lagi
"Entahlah aku juga tidak tau. Sikapmu akhir akhir ini... sedikit aneh padaku. Aku tak mau salah paham lagi. Jadi lebih baik-"
"Apa kau masih tak mengerti?" Tanya Mingyu menyanggah perkataanmu
"Apa yang harus ku mengerti?" Tanyamu
Mingyu terdiam. Ia kemudian tersenyum pahit dan menundukan kepalanya. Situasinya menjadi canggung antara kau dan Mingyu.
"Kalau begitu aku pergi dulu." Balasmu yang kemudian langsung pergi meninggalkannya.
Dalam hati, kau menggerutu kesal pada dirimu sendiri. Kau sudah paham apa maksudnya tapi kau hanya tak ingin salah paham lagi. Bila ia memang berniat mendekatimu, lebih baik ia langsung mengatakannya daripada membuatmu menebaknya sendiri. Atau mungkin ia hanya mempermainkanmu karena ia sudah mengetahui perasaanmu sebelumnya? Bisa saja bukan?
Setelah hampir seharian ini tak bertemu dengan Mingyu, kau berspekulasi bahwa Mingyu mengikuti perkataanmu untuk menjauh. Jadi benar, Mingyu memang hanya ingin membuatmu terbawa perasaannya olehnya lagi.
"(Y/n)"
"Yuqi?"
Gadis imut itu mendekatimu dengan sebyum lebarnya. Sepertinya sudah sangat lama kau tak berkumpul dengan teman-temanmu.
"Kau sudah seperti artis saja, sulit ditemui" ujarnya
"Haha mian" balasmu
"Sabtu ini kau harus ikut dengan kami. Tidak ada alasan lagi bagimu" balasnya
Sedang asik bercengkrama dengan Yuqi, tanpa sengaja matamu menangkap pemandangan tak mengenakan sehingga membuatmu terus menatapinya dengan lekat.
"Hey, kau mendengarku bicara atau tidak huh? Kau tau Chaeyeon dan Jae-"
"Bukankah itu Mingyu?" Tanyamu kemudian menunjuk sudut koridor dimana kau bisa melihat Mingyu bersama seorang wanita yang nampaknya sangat dekat dengannya sampai-sampai Mingyu merangkulnya.
"Eh... iya itu Mingyu"
Mingyu dan wanita itu tengah berjalan ke arahmu dan Yuqi. Jadi saat Mingyu mendapati kau menatapinya, ia langsung menjauhkan tangannya dari wanita itu dan mulai mendekatimu.
"Yuqi, maaf sepertinya ada yang harus aku selesaikan. Aku pergi dulu ya" pamitmu yang kemudian pergi
Mingyu yang melihatmu pergi kemudian memperbesar langkahnya hingga ia berhasil menahan tanganmu.
"(Y/n)"
"Lepaskan aku!" Bentakmu.
"Aku bisa jelaskan. Semua yang kau lihat tadi-"
"Tak ada yang harus kau jelaskan. Aku juga tak ingin tahu. Kita hanya teman bukan?" Jelasmu yang kemudian melepaskan paksa tanganmu dari genggamannya kemudian pergi begitu saja.
Entah mengapa melihatnya bersama wanita lain membuat dadamu bergemuruh marah.
Apa kau kembali terjatuh di lubang yang sama?
TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
Changed Direction [KMG] END
Short StoryBonus buat kalian reader setia SVT Imagine jadi jangan males males buat klik vote ya