Begitu kau menerima Mingyu menjadi temanmu lagi, ia mulai bersikap normal. Setidaknya ia tidak segila hari-hari sebelumnya.
Tapi anehnya, entah kebetulan atau memang disengaja, kau jadi lebih sering bertemu dengannya. Tapi ia tidak melakukan interaksi berlebihan denganmu. Meski begitu, kau masih sering menangkap basah dirinya yang diam-diam memperhatikanmu.
"(Y/n)?"
Kau menoleh pada sosok yang berdiri di hadapanmu saat ini.
"Wonwoo?"
Laki-laki itu tersenyum manis ke arahmu.
"Lama tidak bertemu. Kau tidak marah lagi kan padaku?" Tanyanya
Ah iya, kau baru ingat bahwa semua ini berawal dari Wonwoo. Mengingatnya membuatmu akhirnya memandangi Wonwoo jengah.
"Ayolah itu sudah terjadi, lagipula aku yakin nantinya kau akan berterimakasih padaku" ucapnya
"Berterimakasih? Cih... aku bahkan masih kesal denganmu" balasmu
"Maafkan aku ya? Aku hanya ingin membantu. Tapi aku yakin kau-"
"Wonwoo. Aku masih tidak mengerti jalan pikirmu" sanggahmu
Wonwoo kemudian dengan lancangnya mengambil duduk di depanmu.
"Aku juga." Ucapnya
"Jangan bilang kau sudah gila karena terlalu banyak membaca?" Tanyamu heran
"Aku gila bukan karena membaca, tapi gila karena bingung dengan perasaanku sendiri. Apa memang seharusnya aku tak merelakanmu dengan Mingyu?" Tanyanya
Kau memicingkan matamu.
"Pikiranmu itu sungguh sangat terlambat, Tuan Jeon" balasmu yang hendak pergi meninggalkannya namun ia dengan cepat menarik tanganmu dan kembali membuatmu terduduk.
"Ya! Aku mau pergi." Kesalmu
"Jangan dulu, aku masih ingin bertanya satu hal" balasnya
"Apa? Cepat katakanlah. Aku ada kelas setelah ini" balasmu
Wonwoo tersenyum kemudian menggenggam kedua tanganmu dengan lembut. Ia menatapmu seolah tak ada objek lain yang menarik selain dirimu.
"Aku tau kau awalnya hanya menjadikanku pelarian karena tak mau menganggu Mingyu yang sedang mendekati Chaeyeon. Aku tak masalah dengan itu karena aku juga menyukaimu. Tapi, aku ingin tau. Apa rasa sukamu terhadap Mingyu masih sampai sekarang?" Tanyanya
Kau terdiam. Rasanya ingin sekali kau menjawab dengan lantang bahwa kau tidak lagi menyukai Mingyu, tapi hatimu seolah memenjarakan lidahmu untuk mengatakan hal tersebut.
"Aku... aku tidak-"
"Memang jika masih, kenapa? Lo ingin mendekatinya lagi dan bersaing sama gue?"
Kau dan Wonwoo langsung menoleh kala Mingyu sudah berdiri di sisi meja yang kau tempati, tak lupa dengan tatapan nyalangnya pada Wonwoo.
Meski berteman akrab, Mingyu kali ini nampak sangat kesal.
"Jeon Wonwoo. Gue hanya akan memeperingati lo sekali, jadi dengar baik-baik. Jangan dekati (y/n)!" Tekan Mingyu
Wonwoo seolah tak menghiraukannya. Ia justru mengeratkan genggaman tangannya di tanganmu.
"Jika kau bilang masih sekalipun, aku akan mulai mempertahankanmu lagi, (y/n)" balasnya ke arahmu
Mingyu yang melihat hal itu langsung melepaskan kaitan tangan Wonwoo di tanganmu.
"Ya! Lo tuli!?" Pekik Mingyu
Kau bahkan sudah menyadari bahwa kalian menjadi pusat perhatian karena suara Mingyu yang cukup keras.
"Maaf tapi aku harus pergi. Jika kalian ingin bertengkar, silahkan lanjutkan" balasmu yang kemudian pergi sebelum lebih banyak lagi orang yang menganggapmu sebagai dalang dari perkelahian dua laki-laki itu.
Setelah mengikuti pelajaran di kelas terakhir hari ini, kau berniat untuk segera pulang karena pikiranmu sudah sangat penat dengan segala teori dan materi yang diberikan dosenmu tadi.
Tapi nampaknya kau harus mengurungkan niatmu, karena kau sedang dihadang oleh Kim Mingyu.
"Ada apa lagi? Aku sudah lelah aku ingin pulang" keluhmu
"Aku bisa mengantarmu nanti. Ada hal ingin aku bicarakan dan ini penting" balasnya
"Ya sudah cepat bicara"
"Tidak disini, ikut aku"
Dia langsung menarik tanganmu ke sisi kampus dimana memang sudah tidak banyak lagi orang yang melewati tempat itu.
"Ada apa lagi?" Tanyamu
"Jauhi Wonwoo" ucapnya yang bahkan tak membiarkanmu bernapas dengan tatapan tajamnya
"Kau tidak berhak melarangku. Memangnya kenapa jika aku dekat dengan Wonwoo? Kau cemburu? Cih, mustah-"
"Iya aku cemburu. Sangat."
Ia merapatkan tubuhnya ke arahmu dan sialnya kau sudah tiba bisa kemana-mana karena dinding di belakangmu.
"Menjauh!" Pekikmu
Ia menulikan telinganya.
"Ya! KIM MINGYU! aku bilang menja-"
Mingyu langsung menarik tubuhmu ke dalam pelukannya. Sangat erat bahkan hingga kau tak bisa membalas pelukannya sama sekali, itupun jika kau lancang. Ia tidak menyisakan sedikitpun jarak diantara tubuh kalian.
"Mingyu, lepaskan aku-"
"Aku tak akan pernah membiarkanmu lepas dari pengawasanku. Jika aku melihat mu berdekatan dengan Wonwoo lagi, aku akan melakukan hal yang lebih dari ini"
Setelahnya ia melepaskan pelukannya kemudian pergi dengan tergesa-gesa. Ia juga terkesan menyembunyikan wajahnya darimu.
"Sial! Setelah membuat jantungku berdetak cepat seperti ini, dia justru pergi. Dasar brengsek tak bertanggung jawab!"
TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
Changed Direction [KMG] END
Short StoryBonus buat kalian reader setia SVT Imagine jadi jangan males males buat klik vote ya