Kau terus berlari entah ke arah mana, yang terpenting berlari sejauh mungkin dari laki-laki menyebalkan bernama Kim Mingyu.
Kau benar-benar tak habis pikir dengannya. Kenapa ia bisa marah hanya karena kau berbicara dengan kak Daniel. Dia cemburu pada kak Daniel atau bagaimana?
Jika dia cemburu lalu kenapa dia tidak memikirkan perasaanmu ketika ia duduk dengan Chaeyeon dan membantu gadis itu untuk membangun tenda di saat kau mati-matian membangun tendamu sendiri.
Cih! Dia egois. Dia pikir hanya dia yang boleh cemburu?
"Menyebalkan!"
Kau berjalan dengan cepat sehingga tak melihat ada sebuah batu besar yang kau injak dan akhirnya membuatmu tergelincir.
"Akh!"
Kakimu kirimu terkilir dan rasanya benar-benar sakit. Barulah saat itu kau menyadari bahwa kak Daniel tak ada di belakangmu.
"Kak Daniel?" Panggilmu beberapa kali tapi tidak ada yang menyahut.
Kau mulai merasa takut. Belum lagi langit senja akan tergantikan dengan gelapnya malam sebentar lagi. Kau mencoba merogoh ponselmu di dalam saku jaketmu tapi kau tak menemukannya.
"Ponselku dimana?" Kau mulai panik. Karena seingatmu kau membawa ponsel sedari tadi.
"Jangam bilang jatuh saat aku berlari tadi? Huh..."
Kau menghela napas pelan. Tubuhmu mulai merasakan hawa dingin, belum lagi kau sendiri ketakutan di tengah hutan dan tak tahu jalan pulang.
Kakimu sakit dan benar-benar tak bisa kau paksakan untuk berjalan. Alhasil kau hanya diam di tempatmu menekuk lutut sembari menangisi kebodohanmu. Entah mengapa hari ini kau sangat sial dan semuanya karna Mingyu. Kau menyalahkan Mingyu atas semuanya.
"Hiks.. hikss.. eomma... appa... aku takut"
"Hikss... tolong aku"
Kau memang suka menyendiri tapi kau benci sendirian dan kau juga takut dengan kegelapan. Tangismu semakin keras saja tapi tidak ada tanda-tanda seseorang akan menolongmu
"Huaaa... hikss hikss... aku tidak mau mati dengan cara seperti ini hiks.. eomma"
Samar samar kau mendengar seseorang yang berlari ke arahmu, dan saat itu pula kau bisa melihat wajah Mingyu.
"M-mingyu..."
Mingyu meneriaki namamu dan saat ia sudah sampai di depanmu, ia langsung berjongkok dan menarikmu dalam pelukannya. Kau bisa mendengar detak jantungnya yang berpacu cepat.
"Syukurlah aku bisa menemukanmu" ucapnya sembari sesekali mengelus kepalamu
Ia melepaskan pelukannya kemudian mengusap sisa air mata di pipimu dengan iby jarinya.
"Jangan takut. Aku disini"
Kau masih terdiam. Bahkan kehadirannya bisa membuatmu berhenti menangis. Kau tak bisa membohongi dirimu sendiri bahwa kau sangat lega ketika melihat Mingyu datang menghampirimu.
"Apa kau terluka?" Tanyanya yang nampak sangat khawatir. Ahh tatapan ini...
Kau hanya menganggukan kepalamu.
"Bagian mana yang sakit?" Tanyanya
Kau menunjuk kaki kirimu. Ia langsung menggendong tubuhmu ala bridal style.
"E-eh?!" Pekikmu yang baru sadar apa yang ia lakukan
"Kakimu terkilir kan? Ya sudah, kita harus segera kembali sebelum malam." Balas Mingyu
Kau hanya menurut tanpa banyak bicara. Kau mati-matian menahan rasa malumu.
"Aku berat, biar aku jalan sendiri saja" ujarmu
Mingyu tak menghiraukanmu ia masih kesulitan untuk menentukan jalan mana yang tadi ia tempuh. Meski kau bisa melihat keringatnya mulai menuruni dahinya.
"Ah sial! Aku lupa jalannya" umpatnya
"Mingyu apa tidak sebaiknya kau turunkan aku? Aku tid-"
Kau langsung terdiam begitu mendapati pandangan tajam Mingyu yang mendominasi.
"Huh... sepertinya kita tersesat" ujar Mingyu sesaat setelah ia menghela napas gusarnya.
Kau menghela napas. Setidaknya kau tidak tersesat seorang diri jadi kau tak begitu takut.
Mingyu masih berjalan entah ke arah mana.
"Kau tak keberatan kan jika kita menginap di sana?" Tanya Mingyu menunjuk sebuah tempat yang entah harus kau sebut apa. Itu bukan gubuk tapi cukup aman untuk sekedar berlindung dari hujan.
Kau mengangguk dan Mingyu pun membawamu ke tempat itu. Setelah mendudukanmu, Mingyu mulai merogoh sesuatu dalam sakunya. Itu hotpack.
"Pakailah, aku tau kau tak kuat dingin" ucapnya sembari memberikan dua hotpacks itu untukmu
"Hm. Terimakasih" kau menerimanya dengan cangggung.
Tapi tunggu dulu.... dari mana dia tau kau tak kuat dingin?
Tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
Changed Direction [KMG] END
KurzgeschichtenBonus buat kalian reader setia SVT Imagine jadi jangan males males buat klik vote ya