Semakin malam, situasi dalam hutam semakin gelap. Kalian hanya ditemani oleh lampu led dari ponsel Mingyu. Itupun hanya dua hotpacks milik Mingyu yang bisa menghangatkan pipi dan tanganmu.
Mingyu tadi sudah berhasil menghubungi teman-teman yang lain bahwa ia sudah menemukanmu, sehingga mereka tidak akan khawatir lagi.
Namun sekarang kau lah yang khawatir. Mingyu duduk berjauhan denganmu. Kau tak ingin ia melakukan hal-hal aneh selagi kau tertidur nantinya. Tapi kau yakin dia juga pasti kedinginan.
"Hm...M-mingyu?" Panggilmu
"Hm?"
"K-kau pakailah hotpack mu satu" balasmu
"Tidak. Itu memang aku bawakan untukmu. Pakailah" ucapnya dengan nada bergetar
"Jangan egois. Tubuhmu sudah membeku. Pakailah" ucapmu sedikit memaksa
Mingyu mulai menggeser tubuhnya ke arahmu tapi bukannya mengambil hotpack yang kau ulurkan, ia justru mengangkat tubuhmu dan membuat tubuhmu terperangkap di antara kedua kakinya yang terbuka.
"Y-ya! Jangan macam-macam kau! Aku bisa saja memukulmu tadi, tapi aku hanya-... Mingyu?"
Kau berhenti mengoceh saat Mingyu tiba-tiba mendaratkan wajahnya di cerukan lehermu. Dan yang kau rasakan adalah tubuhnya yang begitu panas.
"Astaga, kau demam?" Tanyamu pelan
Ia tidak menjawab tapi mendengar napasnya yang terputus-putus kau sudah tau jawabannya.
"Mingyu jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan ya? Aku akan benar-benar memukulmu jika kau tidak benar-benar sakit" ancammu
Dia tidak menjawab justru ia mulai menggigil. Dan kesimpulanmu tepat, ia demam.
Kau tak tau harus berbuat apa. Kau tak pernah menangani orang demam sebelumnya.
"Maaf aku tak bisa mengobatimu, tapi semoga ini bisa membantumu meski sedikit" jelasmu sebelum membuka jaket dan syal di tubuhmu untuk kau sampirkan di tubuh besarnya.
Meski jaketmu sangat kecil untuk tubuhnya, tapi setidaknya ada syal dan hotpack yang bisa kau gunakan untuk menghangatkan bagian tubuh yang tak tertutupi oleh jaketnya.
Kau menempelkan kedua hotpacks tadi ke kedua pipi Mingyu, jadilah kau yang seperti memegangi kedua pipi Mingyu.
"Bagaimana? Sudah lebih hangat?" Tanyamu
Mingyu yang sedari tadi memejamkan matanya kemudian mengangguk dan mulai membuka kedua matanya. Alhasil matamu dan matanya bertemu.
"Kau tidak kedinginan? Kemarilah" ucapnya yang bermaksud untuk memelukmu dari belakang.
Tubuhmu sebenarnya sudah menggigil jadi apa boleh buat? Kau harus menghilangkan gengsimu dan bergeser mendekat ke arah Mingyu. Jadilah dia yang seperti memelukmu dari belakang, sedangkan kau memeluk lututmu tepat di depan tubuhnya.
"Terimakasih" gumamnya
"Ah? Bukankah aku yang harusnya berterimakasih padamu? Karena telah mencariku ke dalam hutan?" Balasmu
"Kalau begitu aku ingin meminta maaf." balasnya dengan suara beratnya
Kau merasa hembusan napasnya semakin dekat dengan wajahmu. Tapi seiring dengan itu, tubuhmu juga semakin menghangat.
"Maaf karena aku lepas kendali. Seharusnya aku tidak memarahimu tadi. Kau pasti kecewa padaku" jelasnya
"Sudah aku maafkan" balasmu pelan
"Kau tak mau tau kenapa aku memarahimu seperti tadi?" Tanyanya
"Hm... karena aku mengambil airnya terlalu lama?" Tanyamu
Ia berberdecak kemudian terkekeh.
"Karena kau nampak akrab dengan Daniel dan itu membuatku cemburu" jelasnya
Jantungmu kembali berkontaksi. Kau bahkan sempat menahan rasanya dengan menggigit bibir bawahmu.
"L-lalu...?"
"Kau ingat aku pernah mengatakan bahwa aku akan melakukan hal yang lebih jika kau membuatku cemburu lagi?" Tanyanya atau lebih mengancam
"Ta-tapi... aku tidak berdekatan dengan Wonwoo. Kau hanya bilang itu jika aku berdetakan dengan Wonwoo kan?" Tanyamu khawatir
Mingyu tersenyum
"Kau bahkan mengingatnya dengan jelas. Tapi aku tetap tak suka kau dekat dengan laki-laki lain selain aku" balasnya
"Bagaimana dengan ayahku? Ayahku juga seorang laki-laki" balasmu
Mingyu terkekeh kemudian ia menyelipkan kedua tangannya ke pinggangmu dan memelukmu.
"M-mingyu?!" Pekikmu tertahan
"Aku sudah lelah hati melihatmu dengan laki-laki lain." Balasnya
"Y-ya... lepaskan tanganmu. Aku memperingatimu bahwa aku bisa saja memukulmu saat ini" ancammu
Mingyu mengeratkan pelukannya.
"Dingin" gumamnya."Huh... jika tidak ingat kau sedang demam, aku sudah memukulmu habis-habisan Kim Mingyu" balasmu
Mingyu terkekeh. Lagipula kau juga kedinginan. Jika kau memilih ego mu, mungkin kau sudah mati kedinginan.
"(Y/n)" panggilnya
"Hm? Apa lagi?" Tanyamu
"Kau mau tau satu hal?" Tanyanya
"Sebenarnya aku tidak mau tau dan aku tidak akan ped-"
"Aku menyukaimu. Kau mau kan jadi kekasihku?"
Sialan.
Tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
Changed Direction [KMG] END
Short StoryBonus buat kalian reader setia SVT Imagine jadi jangan males males buat klik vote ya