28.Jauh..

1.2K 36 0
                                    

Nasya,Lisa, Chika dan Fara sekarang sedang berada di rumah Lisa,Sudah sedari tadi sejak kepulangan mereka dari cafe.
"Hari ini mood gue bener-bener hancur lebur!"Fara melempar acak bantal sofa milik lisa.
"Masih sebel aja lo"Jawab lisa sambil mengotak-atik ponsel.
"Liss!!"Panggil Linel.
"Iya mah!!"Jawab lisa.
"Sini dulu kamu!"Linel ternyata sudah ada di pintu kamar lisa.
"Ih mama! Udah disini masih aja teriak!"Lisa-
"Ajak temen kamu makanlah,Mereka juga tamu sayang"Linel.
"Eh nggak usah tan,Kita udah makan kok"Ucap Nasya-
"Ya udah,kalo laper tinggal Ambil sendiri yah? Tante mau turun dulu"Linel-
"Tunggu mah!"Lisa menghentikan langkah linel.
"Iya?"Linel-
"Papa mana?"Tanya Lisa-
"Papa kerja lah! Masih tanya lagi!"Lisa-
"Idih! Mama nggak ikut?"Tanya lisa-
"Udah pw mau di rumah"Jawab Linel.
Lisa dan Linel ini memang satu kompromi.
"Oh iya sya! Tante sampai lupa!"Linel menepuk jidat.
"Mama ih pikun!"Jawab lisa-
"Lisa diem! Mama mau ngomong!"Linel-
Lisa mendengus kesal dengan linel.
"Ngomong apa tante?"Tanya Nasya-
"Tadi mama kamu cariin,Katanya Ponsel kamu nggak aktif"Linel-
Nasya langsung merogoh sakunya, benar! Ponselnya low bet.
"Eh iya tante,Makasih udah di kasih tau"Nasya-
"Iya sama-sama,Tante turun dulu Yah.."Linel beranjak turun dari Kamar lisa.
"Gaes..Kayaknya gue harus cabut duluan deh! Nyokap gue udah suruh pulang!"Nasya-
"Oke!,Hati-hati sya entar lo jatuh hati,Bryan di kemanain?"Ucap Chika-
"Aish! Banyak omong lo!"Nasya mengambil Tasnya.
"Gue duluan lis!"Ucap Nasya-
"Lo pulang naik apa? Mau gue anter?"Tawar Lisa-
"Nggak usah,gue pake taksi aja"Nasya-
"Oh oke!"Lisa-.

***

Nasya memberhentikan taksi yang lewat di sekitar komplek Rumah lisa.Saat di perjalanan,Taksi itu berhenti.
"Kenapa pak?"Tanya Nasya-
"Aduh..Maaf mbak,sepertinya ban mobil saya bocor"Ucap supir taksi tersebut.
Nasya menghembuskan nafas kasar.
"Oh..Ya udah Pak,saya berhenti disini aja,Ini pak uangnya"Nasya memberikan uang Pada supir taksi itu.
"Terima kasih mbak,sekali lagi saya mohon maaf yah mbak"Ucap supir taksi itu sopan.
Nasya tersenyum simpul.

Nasya menunggu taksi lain lewat di dekat halte bis tempat dia menunggu sekarang.
Tiba-tiba ninja hitam berhenti di depannya,Dia Rafa.
"Hai sya!"Sapa Rafa-
"Hai juga"Nasya-
"Nunggu taksi lewat?"Tanya Rafa-
"Iya nih"Jawab Nasya-
"Ya udah,bareng gue aja!"Ucap Rafa.
"Eh? Nggak usah,makasih gue tunggu taksi disini aja"nasya mencoba menolak tawaran Rafa.
"Nggak papa sya,ayo naik"Titah rafa-
"Nggak ngerepotin?"Tanya Nasya-
"Enggak sama sekali"Rafa-
Nasya naik ke motor Rafa,Perlahan ninja hitam itu melesat pergi.
Di lain halnya Nasya takut,jika kalau Bryan melihatnya bersama Rafa seperti ini bagaimana?.
Ternyata kekhawatiran nya terbukti benar,Disana terlihat seseorang tengah melihat keduanya.

***

Setelah sampai di rumah Nasya,Nava melirik sebentar dari celah jendela.
"Makasih yah fa"Nasya-
"Iya,sama-sama"Rafa-
"Eh,nggak mampir dulu?"Tawar Nasya-
"Nggak Usah,makasih sya,Gue langsung balik aja nih"Rafa-
"Oke,Hati-hati"Ucap Nasya sambil tersenyum.
Motor Rafa melesat meninggalkan Pekarangan Rumah Nasya.

Saat nasya masuk,Dia disambut tatapan tajam dari sang abang.
"Apa lo?"Tanya Nasya sewot.
"Abang bilang,Jauhin Rafa dek,Bryan udah berulang-ulang kali memperingati lo buat jauhin Rafa"Nava mulai menegaskan ucapanya.
"Gue nggak deket sama dia,Tadi taksi gue mogok di jalan,terus dia lihat gue dijalan! Dia ajak gue pulang bareng"Nasya-
"Kenapa nggak telepon abang atau bryan!"Nada suara Nava meninggi.
"Ponsel gue lowbet.Puas?"Hanya Nasya tak kalah sewot.
"Gue capek ngomong sama lo!"Nasya pergi meninggalkan Nava dan berjalan menuju kamar.

Nava berdecak Kesal.Vania menatap kedua anaknya yang tengah adu mulut.
"Kenapa hm?"Tanya Vania-
"Nggak papa ma,Nava susul nasya dulu"Nava beranjak pergi menuju kamar Nasya. Sementara Vania hanya menggeleng kepala.

Nava menatap Nasya yang tengah menutup wajahnya dengan bantal.Apakah dia menangis?
Nava langsung masuk dan duduk di samping nasya.
"Dek maafin abang udah ngomong kek tadi ke elo"Nava-
"Dek lo nangis?"Tanya Nava
Nasya melempar bantalnya asal.
"Gue nggak cengeng"Nasya-
Nava tersenyum geli.
"Ngapain lo senyam-senyum sendiri?"Tanya Nasya sewot.
"Lo Lucu,Gemess gue Lihatnya"Ucap Nava sambil mencubit pipi nasya.
"Njir..Sakit bego! Pergi sono! Ganggu aja lo!"Nasya-
"Oke..Sorry udah ganggu"Ucap Nava sambil tertawa.
"Gue pergi yah dek! Jangan kangen abang lo yang cakep ini!"Nava langsung mari meninggalkan kamar nasya.
Sementara sang adik, hanya tersenyum geli menatap Abangnya yang aneh..

Bryan AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang