50.Hama!

1.3K 47 3
                                    

Masa Orientasi Mahasiswa sudah berakhir.Nasya menghembuskan nafas lega,Karena sudah tidak ada yang membuat nya sibuk untuk hal yang tidak jelas.

Paginya Nasya sudah berada di meja makan dengan raut wajah yang Tertekuk.Mungkin dia bosan menunggu Nava yang katanya '5 menit lagi' tapi nyatanya 5 jam.
"Ya elah! Bang Nava!!"Teriakan bagai 9 oktaf pun itu keluar.

"Eh anjir!! Gue lupa pake celana!"Teriak Nava dari kamar.

Nasya berdecak kesal,Karena pagi ini moodnya sudah di uji.Bagaimana tidak? Kemarin bryan yang udah di kodein malah nggak peka! Sekarang! Pagi-pagi harus buang-buang suara buat teriakin Nava.

"Yuk dek berangkat?"Suara Nava membuat sang empu menatap tajam.

"Dasar lo cowok apa cewek sih! Dandan gitu doang lama amat!"

"Suka-suka aku yang penting aku suka,Hati ku senang"

Nasya berjalan tanpa menghiraukan ucapan Nava uang tidak jelas itu.

Di tengah perjalanan kedua kakak adik tersebut hanya saling diam.Nasya yang sibuk dengan ponselnya dan nava yang sibuk dengan kemudinya.

"Pajak jadian dong sya?"Ucap Nava tiba-tiba.

"Jadian sama siapa? Bangkong?"Nasya malah berganti bertanya.

"Ya elah! Sama bryan lah"Nava-

"Nggak ada yang jadian."Nasya-

"Terus? Nikah dadakan gitu?"

"Nggak.Nikah masal."Nasya hanya menjawab ngasal.

"Halah! Diem aja lo! Lihat in jalanan sono!"Nasya-

Nava hanya berdecak sebal,Kenapa nih anak? Nggak seperti biasanya dia seperti ini.

***

Saat sampai di kampus,Nasya turun dan mencari-cari orang yang biasanya berdiri atau lebih tepatnya bersandar di mobilnya.
"Cari bryan sya?"Tanya Nava.

"Nggak.Cari burung hantu".

"Serah lo.Sebel dah gue."Nava berjalan mendahului Nasya dan pergi begitu saja.

Nasya yang juga tak mau ambil pusing,Dia juga Pergi.
Di pertengahan jalan menuju kelas,Nasya berjalan berlawanan dengan Clara dengan Membawa sebotol minuman.
Masih ingat?
Wanita yang pernah menjalin hubungan tidak jelas dengan bryan?.
Yap.Sekarang dia sedang menatap tajam Nasya.Saat jarak mereka mulai dekat.Clara memincingkan sudut bibirnya.

"Masih hidup juga lo"Clara menatap Nasya meremehkan.

"Gue harap lo nggak buta."Nasya-

"Gue denger,Lo pergi ke LA,terus kenapa lo datang lagi? Tau nggak sih kedatangan lo itu cuma basi.Inget! Lo cuma masa lalu bryan!"

"Kalo gue masa lalunya bryan kenapa? Gue masih bisa aja jadi masa depannya dia,Kalo lo? Jadi jalang pengisi waktu bosan nya aja gitu?"

Byur!

Clara yang geram kemudian menyiramkan minumannya pada baju Nasya.

"Jaga mulut lo!"Clara-

"Gue yang punya mulut.Jadi terserah gue!"Nasya-

"Hah! Basi banget sih sya! Hidup lo itu emang cuma bisa ngrecokin hidup orang doang yah?"

"Kalo menurut lo gue ngrecokin kehidupan orang? Lo sendiri ngaca dong!  yang lebih pantas di sebut 'bitch!' itu siapa! Hah! Kalo bego itu jangan kelewatan yah mbak!"

Hampir saja satu tamparan menepis Pipi Nasya,Tetapi syukurlah dia masih bisa memegang kuat tangan clara.
"Apa? Mau tampar gue? Silahkan!"Nasya.

Di kejauhan tampaklah Bryan yang sedang menuju ke pusat perhatian di tengah koridor kampus.
Clara yang tau kedatangan Bryan langsung berakting.

Bryan AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang