17.Masalah.

1.6K 45 0
                                    

Hari ini adalah hari kepulangan mereka.Nasya dan kawan-kawan sedang bermalas-malasan di dalam mobil,Melihat macetnya ibukota.
"Capek gue!"Fara-
"Sama!"Lisa-
"Pundak gue nganggur far!"Revon-
"Ogah deh!"Fara-
Sedangkan Bryan dan Nasya duduk di belakang.
"Capek hm?"Bryan-
"Pake tanya"Nasya-
"Tidur gih,Ntar sampai aku bangunin"Bryan-
"Hmm."Nasya bersandar di pundak bryan.
"Ehem!"Nava berdehem.
"Ngapain lo?"Revon-
"Jomblo mohon bersabar"Nava-
"Gue nggak jomblo! Cuma single"Revon-
"Sama aja bego!"Nava-
Hanya beberapa percakapan Yang terjalin di antara mereka, Mungkin terlalu lelah.

Saat sampai di rumah Nasya dan Nava.
"Ini pada mau mampir nggak?"Nava-
"Kapan-kapan aja bang,Salam buat tante vania sama om arlend"Lisa-
"Papa sama mama lagi nggak ada di rumah,kemarin katanya mau ke luar kota"Nava-
"Nasya mana yan?"Nava-
"Tidur..Biar gue angkat ke kamarnya."Bryan-
Bryan mengendong nasya ala bridal style,sampai kamarnya.

Bryan merebahkan Badannya perlahan.
Menatap Indahnya ukiran Tuhan,Bryan berfikir bagaimana perjuangan nya untuk mendapatkan Gadis ini.Apapun yang telah di lalui,Bryan tidak akan melepaskan gadis ini,Sebab dia adalah yang pertama maupun yang terakhir.

Cup!

Bryan mencium puncak kepala Nasya.
"See you baby"Bryan-
Nasya masih terlelap dalam tidurnya,Sementara bryan beranjak dari Tempat tidur nya.
"Va gue langsung balik!"Bryan-
"Yoi bro! Hati-hati!"Nava-
"Oke!"Bryan-
Bryan pergi dengan mobilnya.

Saat setelah sampai di rumah,Bryan membuka pintu itu.Tatapannya berubah saat lelaki tua tengah berdiri dengan senyuman licik.
"Bryan! Darimana kamu!"Dia Janson Davino.Kakek dari Bryan.
"Bukan urusan anda!"Bryan-
"Wah..Apa ini didikan dari ayah atau ibumu?"Janson-
"Jangan pernah membawa nama orang tua saya!"Bryan-
"Ingat bryan! Pendirian kakek tidak akan pernah goyah!"Janson-
"Dan asal anda juga tau! Saya sekalipun tidak akan pernah mau di perintah anda!"Bryan-
"Hebat sekali kau Bryan Aksara Davino!,Apa begini sikap dan tata krama kamu!"Janson-
"Iya benar! Lebih baik anda segera pergi! Saya muak dengan anda!"Bryan-
"Ingat bryan! Kakek sudah memperingatkan kamu! Agar mau di jodohkan Dengan Elina! Dan kali ini! Lihat apa yang ingin kakek lakukan! Tunggu saja!"Janson langsung meninggalkan Rumah Bryan-

Sementara Josen dan Diva langsung memeluk sang anak.
"Tenanglah.. kakek mu memang begitu"Ucap Papa Bryan.
"Aku muak pa! Aku benci sama kakek!"Bryan-
"Hey..Dia hanya ingin yang terbaik untukmu,kamu adalah pewaris tunggal keluarga Davino nak,pantas jika kakek mu ingin kamu bertunangan dengan Elina"Diva mencoba menenangkan Bryan-
"Kami akan selalu mendukung apapun keputusan kamu!"Josen-
Bryan hanya merasa beruntung mendapatkan orang tua seperti mereka.Setelah lama Janson pergi entah kemana, Lelaki itu datang kembali saat Kebahagian perlahan hadir di hidup bryan.

Bryan naik ke kamarnya dengan perasaan Kacau.Elina.Gadis keturunan Jerman-Indonesia, Dia seumur an dengan Bryan,Kakek bryan sudah lama ingin menjodohkan keduanya, Janson memaksa setelah selesai UN bryan akan bertunangan dengan gadis yang sama sekali tidak bryan kenal,Maka dari itu hubungan Antara kakek dan cucu itu kurang baik.

Kali ini bryan sama sekali tidak pernah main-main dengan Nasya,Entah mengapa sikap dingin nya malah menghangatkan Hatinya sampai kapanpun itu.Seolah-olah Dirinya selalu hinggap dimanapun tempatnya..

***

Nasya sangat bosan kali ini, Libur tapi mager banget.
"Bang!!"Nasya berteriak memanggil Nava yang ada di kamar sebelahnya.-
"Apaan sih lo dek!"Nava langsung lari dan berdiri di depan pintu-
"Temenin gue kek!"Nasya-
"Ya elah!"Nava langsung duduk di samping Nasya.
"Dek! Gue mau tanya dong.."Nava-
"Gimana sih lo ditembak Bryan?"Nava-
"Ehm..Gini loh,Ceritanya kan kemarin ponsel gue hilang,Terus waktu itu juga gue tanyakan sama lo tau bryan nggak? Ya udah saat gue mau cari di tenda lagi,Gue lihat bryan lagi mainin gitar,terus gue tanya-"Ucapan nasya terpotong.
"To the point aja deh!"Nava-
"Oke! Jadinya Bryan nyanyiin lagu buat gue,terus Dia nyatain perasaan nya ke gue! Ya udah kita pacaran!"Nasya-
"Oh.."Nava-
"Rencananya abang mau tembak Chika kapan nih?"Nasya-
"Gue nggak tau dek,oh Iya! Gue lupa mau bilang pas jalan-jalan itu,Gue sama Chika itu ngobrol soal cinta, terus katanya dia itu suka sama seseorang,tapi dia hanya diam!,Dari situ gue hanya datang sebagai orang baru di hidupnya,sementara dia malah suka sama orang lain udah lama,Keknya bener gue cuma Cinta sepihak sama Chika dek.."Nava-
"Chika suka sama seseorang? Kok dia nggak pernah cerita sama gue?"Nasya-
"Lo bujuk dia gih,suruh cerita siapa cowok yang dia suka!"Nava-
"Iya deh bang,Lagi pula gue udah bilang mau bantu elo!"Nasya-
"Makasih adek gue yang imut, cantik!"Nava-
"Eitss! Tapi kalo lo jadian Sama Chika,Lo harus traktir gue apa aja! Oke?"Nasya-
"Apa sih yang nggak buat lo?"Nava-
"Oke!"Nasya-
Nasya dan Nava melanjutkan percakapan nya,sampai sore itu..

Bryan AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang