43.Mencari

1.3K 48 1
                                    

Bryan sudah ada di bandara internasional soekarno-hatta,Dan Nava,Alex,dan Revon juga datang untuk mengantar bryan.
"Semoga sukses bro!"Alex menepuk bahu bryan.
"Makasih lex"Bryan-
"Buruan balikan yah sama adek gue? Biar bisa di jadiin sinetron Cintaku bersemi di langit amerika"Celoteh Nava.
"Ih Nava,Bagusnya tuh Mantan yang sempat terbuang"Revon-

Revon mendapatkan toyoran dari bryan
"Eh aing salah apa?"Revon mengerucutkan bibir pertanda dia sudah sebal,dikiranya manis apa,Enek gue lihat nya:"
"Salah lo itu,Satu! Lo pikir sampah apa main buang terus di Punggut,lo kira permen karet!'Bryan-
"Lo kek nggak tau Revon aja yan! Korban janji manis nya mantan,eh kalo udah pahit tinggal buang"Alex-
"Nyesek bang!"Revon-
Mereka terkekeh,Sebelum akhirnya panggilan pesawat bryan sudah terdengar.
"Gue berangkat yah bro!"Bryan-
"Hati-hati yan! Jangan lupa jaga mata! Lihat bule bohay dikit ntar khilaf loh"Revon-
"Emang itu mulut bisanya cuma asal jiplak aja ya?"Bryan-
"Orang gila masih aja lo ladenin! Ketularan baru tau rasa lo!"Nava-
"Toh Nava sendiri juga udah ketular!"Tawa alex pecah
"Gue nggak gila bego!"Revon-
"Dan lo juga nyangkutin gue lagi! Lo pikir situ sendiri nggak kalah sedengnya!"Nava-
Mereka tertawa bersama di bandara itu.
"Gaes! Gue pergi dulu! Paling lusa gue pulang"Bryan-
"Jangan lupa oleh-oleh yan"Revon-
"Udah siapin buat kalian!"Bryan-
"Sip dah lo!"Nava-
"Buruan berangkat gih! Keburu lo di tinggal"Alex-
"Oke! See you!"Bryan melangkah pergi.
"Jadi kepingin holiday,tapi nggak lengkap tanpa Mereka berdua"Revon-
"Iya yah.Aneh gitu,Lebih tepatnya nggak seru!"Alex-
Pikiran Nava tersangkut pada sang adik,Apakah dia akan menghubungi bryan atau malah dia bisa tau sendiri,Lebih baik nasya tau sendiri.

***

Amerika Serikat.

Bryan sudah sampai di negeri paman sam,Amerika Serikat,tempat di mana gadis yang di cintainya pergi tanpa pamit,menjauh lalu menghilang dan semoga di saat yang bertepatan atau tidak pun harapan bryan disini adalah bisa bertemu dengan Nasya.

Hari ini sekolah nasya libur,Gadis itu tengah diam di samping jendela kamar sembari melihat Kota yang lumayan padat.Nasya rindu bryan,Banyak pertanyaan muncul saat mengingat tentang lelaki itu, yang membuatnya kembali percaya dan yakin cinta itu indah jika bisa memiliki sepenuhnya,tapi apa nyatanya? Mereka terpisahkan jauh sekali, Terpisah kan benua,Terpisah kan kilometer an Jalan ataupun lautan,Yah seperti itu jarak kita.

Bryan sudah ada di apartementnya,Dia memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar apartement,siapa tau dia bertemu nasya.

Dan percaya lah bryan memang melewati apartement nasya,Hoodie biru keunguan dengan setelan celana panjang yang lututnya sengaja di fashion layaknya sobek menambah kesan tampan pada lelaki itu.

Nasya menatap lekat lelaki itu..Dia kenal,Tapi siapa? Kenapa mirip sekali dengan bryan.Nasya memperhatikan sekali lagi lelaki yang mulai berlalu,Tak salah lagi dia bryan.

Nasya bergegas lari mengambil jaketnya kemudian pergi.Nasya dia berlari mencari lelaki itu,Terus berlari dengan harapan bahwa di bryan.
"Bryan!"Panggil Nasya,Sedangkan yang di panggil merasa bingung,Seperti ada orang yang memanggilnya.Bryan menoleh ke belakang.

Dengan nafas terengah-engah nasya berusaha melewati kerumunan orang yang hendak menyebrang.
Bryan menatap kerumunan itu tanpa melihat disana ada Nasya.

Bryan kembali berjalan seperti biasa,Apakah tadi nasya? Siapa yang memanggil bryan? Suara itu..Bryan kenal.

Dengan air mata yang bercucuran nasya menangis di sepanjang perjalanan,Nasya sungguh sangat membenci saat dia tidak di pertemukan dengan bryan.Mengapa?

Nasya melempar ponselnya sembarang,Dibalik pintu apartemen gadis itu tersungkur menangis,Ternyata Nasya juga tidak sekuat itu.
"Bryan.."Gadis itu tak henti-hentinya menangis jika mengingat lelaki itu,Entah mengapa hubungan mereka tak seindah cerita layaknya di Novel,Jika puncak masalah telah selesai endingnya juga bahagia, Tetapi mengapa jika Nasya dan bryan sudah putus,mengapa juga tidak ada jalan lain selain pergi,hilang dan lupakan? Semuanya itu sulit.

Bryan menatap sayu foto yang ada di layar ponselnya,Sekarang dia tengah berada di taman,Foto gadis yang tertampang jelas disana dengan senyuman yang indah,Ingatkah dia dulu saat mengomel tidak jelas saat bryan sedang sibuk dengan filmnya daripada gadis itu?.

Pertemuan yang di awali dengan perkataan datar,dingin,tapi tak menghilangkan kesan cantiknya?,Itulah definisi bryan tentang Nasya, Dia berbeda dari yang lainnya,Entah mengapa setakut itukah bryan jika kehilangan dia? Jadi itulah cinta yang menurut bryan adalah cinta yang sesungguhnya.Diawali dengan perasaan nyaman yang kemudian timbul menjadi perasaan takut untuk kehilangan.

Bryan AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang