5.Menjauh.

2.5K 82 0
                                    

Keesokan Harinya, Gadis itu tengah bersiap di depan cermin sambil sesekali mengingat ucapan bryan kemarin.
Nasya turun dengan wajah murung..
"Nasya?"Panggil Arlend-
"Iya pa?"Nasya-
"Kamu kenapa?"Arlend-
"Nggak kok pa"Nasya-
"Kamu sakit?"Tanya vania sambil mengecek dahi Nasya.
"Dek kalo sakit mending nggak usah sekolah"Nava-
"Nggak bang,ma,pa.."Nasya-
Setelah sarapan pagi,Ketiganya berangkat ke sekolah dan Arlend ke kantor.

Saat dalam perjalanan menuju sekolah Nasya hanya diam.
"Sya? Lo kenapa sih? Ceritalah.."Nava-
"Nggak papa bang..Cuma akhir-akhir ini gue lagi banyak pikiran aja"Nasya-
"What do you think?"Nava-
"Ya ada.."Nasya-
Begitulah percakapan mereka saat di perjalanan.

Saat sampai di sekolahan,mereka turun,Yang ada dipikiran Nasya sekarang adalah Bryan.Biasanya kalo Nava dan Nasya turun dari mobil,dia nya langsung nongol tiba-tiba untuk sekedar menyapa atau tersenyum.Tapi sekarang dia kemana?
"Dek lo ke kelas sendiri atau gue anter?"Nava-
"Nggak usah bang,gue sendiri aja"Nasya-
"Ya udah gue Duluan"Nava langsung menuju ke kelasnya.
Sementara Nasya berjalan melalui koridor..
Bryan.Dia berjalan berlawanan dengan Nasya,Mereka saling bertatapan.
"Gue pengen sapa lo sya,Gue pengen bercanda lagi sama lo,tapi gue lebih pengen lo sayang ke gue"Batin Bryan saat tatapan mereka beradu.
"Bryan..Lo kenapa?"Batin Nasya.
Berlalu,Tidak ada tegur sapa di antara Mereka.

Bryan menghembuskan nafas kasar saat dia melewati gadis itu.Perasaannya berkecambuk,Rasanya sakit..
Nasya tidak berkutik apapun saat bryan melewatinya,Apa dia marah soal kemarin?.Sapaan bryan,Gombalan receh bryan mungkin sudah menjadi kebiasaan di hidup Nasya,tapi mengapa kali ini begitu sakit melihat bryan dengan santai nya berjalan melewatinya?.
Nasya langsung Berlari menuju ke kelasnya.

Saat sampai di kelas Nasya hanya diam,Pikirannya berjalan dengan sendirinya,Namun hanya satu nama yang berkeliaran liar di pikiran nya,Bryan.Sampai-sampai Pelajaran tidak ada yang masuk di otaknya.
"Nasya Altha Allison!,kenapa kamu tidak mendengar kan saya mengajar!"Bu Reina.
"Maaf bu,Saya izin ke UKS sebentar,badan saya kurang enak"Nasya-
"Baiklah,silahkan!"Bu Reina-
Nasya keluar dari kelas, Chika,Lisa dan Fara bingung kenapa dengan sahabatnya ini?

Nasya berjalan di koridor menuju UKS.Tapi di arah berlawanan.

Bruk!

Nasya tak sengaja menabrak seseorang.Dia Alex.
"Eh sorry gue nggak sengaja"Nasya-
"Nasya?"Alex-
"Alex?"Nasya-
"Iya nggak papa,Lo kenapa? Dan mau kemana?"Alex-
"Gue nggak papa lex,mau ke UKS"Nasya-
"Lo sakit? Mending cari izin terus pulang deh,Atau mau gue bilangin Nava?"Alex-
"Udah lex,gue nggak kenapa-kenapa,Ya udah gue duluan"Nasya-
"Mau gue anter?"Alex-
"Makasih nggak perlu"Nasya-
Nasya langsung berlalu dan menuju UKS.
Di lain halnya ada lelaki yang melihat keduanya begitu akrab,seolah-olah dia tak mempunyai beban.Dia Bryan.

Bryan perlahan berjalan mundur,dan lari menuju Rooftop.
Saat setelah sampai.Bryan menatap langit yang biru,menikmati angin yang damai menerpa dirinya,Bryan tidak mudah mengambil Kesimpulan.Nasya hanya sebatas dekat tidak lebih.Dan alex dia tau kalo Bryan menyukai Nasya,Bryan percaya pada sahabatnya.
Tapi kenapa rasanya begitu sakit melihat nasya dengan laki-laki lain dan itu sahabat Bryan sendiri?
Kenapa Bryan begitu kacau? Sangat kacau! Baru sekarang Bryan merasakan rasanya sakit hati setelah sudah berkali-kali Bryan menyakiti orang lain?
"Arrgh!"Bryan frustasi!.Dan dia langsung kembali ke Kelasnya

Sementara di UKS Nasya berdiam,Lalu tiba-tiba Nava datang.
"Sya jadi lo sakit? Kita pulang yah? Biar abang anterin.."Nava-
"Nggak bang,gue nggak papa"Nasya-
"Nggak papa gimana! Kalo lo nggak sakit ngapain di UKS"Nava-
"Gue capek bang,Kepala gue udah pusing,ditambah kasih materi sama Bu reina,bisa meletus kepala gue"Nasya-
"Bang gue minta tolong beliin Air mineral yah?"Nasya-
"Apa pun buat lo!"Nava langsung pergi meninggalkan UKS.

Saat bryan sudah sampai di kelas,dia mencari Nava yang tidak ada.
"Nava mana?"Bryan-
"Ke UKS,Nasya sakit.."Revon-
"Sakit? Sakit kenapa? Pusing apa gimana?"Bryan-
"Dari pada lo banyak tanya mending susul ke UKS"Revon-
"Ehm..Disana udah ada Nava,Gue mau disini aja"Bryan-
Bryan ingin sekali menemui Nasya,ingin sekali dia menanyakan bagaimana keadaannya sekarang!.

Kenapa Nava lama sekali,Nasya diam,hatinya seolah-olah bertanya.Kemana bryan saat Nasya membutuhkan?
Apa hanya karena nasya belum bisa mengutarakan perasaannya sekarang?
Bryan jauh.Dan Dia bukan Bryan.

Bryan AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang