20.Alex 2

1.5K 48 0
                                    

Bel pulang berbunyi,Menyisakan Nasya yang tengah berada di parkiran.

From:Bryan Davino❤

Sya,aku nggak bisa anter kamu pulang,Hari ini aku ada exstra basket sama Nava..

Kamu pulang sendiri nggak papa?

Atau biar di anter Revon atau Alex?

                                             Iya.Gpp.

Sorry baby,See you next time❤
Read.

Alex? Dia tidak ikut exstra basket bersama bryan dan Nava,bukankah dia sangat lihai dengan olahraga itu?.
Nasya berfikir untuk duduk di taman belakang Sekolah.Sekedar mencari Suasana baru dan tenang.

Saat sampai di taman belakang sekolah,Nasya melihat seorang laki-laki tengah duduk diam.Dia alex.
"Alex?"Nasya-
Alex melihat ke sumber suara.
"Nasya"Alex melihat gadis itu.
"Gue boleh duduk di sini?"Nasya-
"Oh..oke"Alex-
Canggung.Itulah yang mereka rasakan kali ini.
"Lex.."Nasya-
"Hmm?"Alex-
"Lo kenapa? Ada masalah?"Nasya-
"Gue fine aja kok"Alex-
"Sans aja lah sama Gue,Cerita sampai kelar,Gue juga bakal dengerin sampai selesai"Nasya-
Alex tersenyum dan menatap Nasya lekat.
"Gue suka sama seseorang"Alex-
"Terus?"Nasya-
"Tapi gue nggak akan bisa memiliki dia,Gue pengen menghilangkan rasa sayang gue ke dia,dengan cara menjauh tetapi semakin gue pergi untuk dia,semakin gue terluka karena mencoba menjauh..Gue rela dia bahagia,gue akan lakuin apa aja buat dia bahagia,Tapi perasaan gue nggak bisa jika harus jauhin dia terus-terus an kek gini"Alex-
Nasya mencerna setiap kalimat yang di ucapkan alex.
"Emang siapa cewek itu?"Nasya-
Alex diam.
"Cewek itu elo sya.."batin alex,Apakah sesulit itu untuk Nasya memahami alex?
"Dia..Yah ada lah"Alex tersenyum kikuk.
"Nggak ada yang nggak mungkin lex,coba lo berjuang! jangan cuma lo tutupin perasaan sayang lo sama dia,Walaupun jika akhirnya lo tetap tidak akan bersama dia,Setidaknya lo pernah berjuang untuk sekedar jadi teman dekatnya, teman yang selalu ada buat dia.."Nasya-
"Lo bener,berjuanglah saat lo masih bisa berjuang buat Dia,Makasih sya,Gue mungkin akan tetap berusaha menjadi tempat bersandarnya,saat orang lain membuatnya terluka."
Nasya tersenyum simpul.
"Kalo ada apa-apa cerita lex,gue pikir lo kenapa.."Nasya-
"Khawatir nih?"Alex-
"Ih PD!"Nasya-
Alex tertawa.
"Nggak pulang lo?"Alex-
"Pulang..Tapi-"Nasya-
"Tapi Nava sama bryan lagi basket?"Alex selalu pandai menebak.
"Iya,lo sendiri nggak ikut basket?"Nasya-
"Nggak papa,cuma capek aja"Alex-
"Oh..Ya udah lex,gue mau pulang dulu"Nasya beranjak dari duduknya,tetapi tangan nya langsung di cekal oleh alex.
"Biar gue Anter."Alex-
"Eh? Nggak usah kok lex,gue-"Nasya-
"Nggak papa Sya.."Alex-
Dan akhirnya nasya pulang di antar alex.
Di perjalanan ke rumah nasya.Mereka berbincang-bincang.
"Nasya!"Alex-
"Hmm?"Nasya-
"Makasih.."Alex-
"Buat?"Nasya-
"Udah mau dengerin gue curhat.."Alex-
"Iya,lo tadikan udah bilang makasih"Nasya-
"Eh iya yah."Alex-
Seperti itulah percakapan antara mereka.

Saat sudah sampai di rumah Nasya.
"Makasih lex.."Nasya-
"Sama-sama,gue langsung cabut sya,ada urusan"Alex-
"Oke,hati-hati"Nasya-
Alex tersenyum simpul dan kemudian pergi.
Saat melangkah masuk,Nasya di sambut mamanya.
"Mama!!"Panggil Nasya sambil memeluk sang Mama.
"Kabar adek gimana?"Vania-
"Baik kok ma"Nasya-
"Abang?"Vania-
"Baik juga,Mama kapan pulang?"Nasya-
"Udah dari tadi pagi sekitar pukul 09.00 lah."Vania-
"Papa kemana?"Nasya-
"Di ruang kerja.."Vania-
"Oh.."Nasya-
"Susul gih.."Vania-
Nasya mengangguk dan berjalan menuju ruangan Arlend.
"Pa,boleh masuk?"Nasya-
"Nasya? Masuk aja"Arlend-
"Sibuk pa?"Nasya-
"Nggak kok,Udah pulang dek? Abang mana?"Arlend-
"Masih ada ekstra"Nasya-
"Oh iya dek,Besok om vano,Om Nathen,Tante linel dan Tante Nita kesini loh"Arlend-
"Om leon? Tante Lita?"Nasya-
"Tadi papa tanya,kalo bisa diusahakan"Arlend-
"Alecia?"Nasya-
"Dia masih di london,Libur panjang baru bisa kesini"Arlend-
"Oo,jadi Lisa sama Fara kesini pa?"Nasya-
"Iya"Arlend-
"Yes!"Nasya-
"Kenapa?"Arlend-
"Kalo mereka kesini nasya jadi punya temen"Nasya-
"Emang kalo sama Bang Nava kenapa?"Arlend-
"Ih! Papa! Bang Nava kan cowok,Nggak bisa di ajak curhat"Nasya-
"Gue denger Dek"Nava tiba-tiba ada di depan pintu sambil bersandar.
"Bener kan bang?"Nasya-
"Iya he he he"Nava terkekeh pelan.
"Sini bang va"Arlend meminta Nava duduk di samping Arlend.
"Iya pa?"Nava-
"Udah punya cewek belum?"Arlend-
"Eh? Papa apaan sih"Nava membuang muka.
"Baru PDKT loh"Nasya-
"Kalo nasya"Arlend-
"Mampus lu!"Nava-
"Anu pa.."Nasya menggantung kalimatnya sejenak.
Sedangkan Nava berjalan pergi dengan mengendap-endap.
"Udah punya pa,nama cowok nasya Bryan!!"Teriak Nava langsung berlari
Nasya terkejut.Mulut curut satu emang nggak bisa di kunci,Dasar.
"Pa,nasya pergi dulu"Nasya langsung beranjak dari duduk dan pergi.
"Bang Nava!! Dasar kutil badak! Gue buang sekalian lo!"Teriak nasya saat keluar dari kamarnya.

Arlend melihat kedua anaknya, mungkin memang sudah saatnya mereka merasakan betapa indahnya kisah remaja,Hanya pernah sekali berfikir beruntung memiliki kalian di sisi kehidupan..Vania,Nava,Nasya mereka adalah segalanya.

Bryan AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang