30.Keadaan.

1.3K 36 1
                                    

Lelaki itu merutuki betapa bodohnya sekarang dia.Mengabaikan tanpa meminta penjelasan,Membuat seseorang yang berarti di hidupnya terluka.

Bryan menatap hampa,Danau yang ada di depan nya saat ini.Tempat dimana dia pernah menghabiskan waktu bersama Nasya disini.

Bryan rindu nasya,Bryan takut kehilangan nasya,Tapi apa seakan-akan dia selalu menghadapi rintangan untuk menjadikan Gadis itu miliknya sepenuhnya.

Tak lama kemudian,Hujan turun,Bryan masih berdiri di pinggir danau,Dia suka hujan karena dimulai dari Nasya yang membawa Tawa dan Senyumnya bersama bryan di kala itu,dan juga dari situ,Bryan suka hujan, Menurutnya saat dia terasa hancur semua lebur dalam rintikan air yang mengalir, Rintikan yang jatuh bersama kenangan,Berharap hujan membawa masalah buruk yang hadir di hidupnya,Bersama nasya.Itu yang diinginkannya.

***

Setelah puas dengan hujan yang berlalu,Bryan membawa motor nya dengan kecepatan di atas rata-rata.Pikirannya melayang kemana-mana,Mengapa bryan sampai sekacau ini tanpa Nasya,Bagaimana seterusnya jika bryan tidak akan bisa bersama nya lagi? Bryan harus terbiasa.Terbiasa sendiri tanpa Nasya.

Saat setelah sampai di rumah bryan,lelaki itu membuka pintu rumah,Tetapi apa yang baru saja dia lihat.Janson Davino,Kenapa dia selalu muncul disaat bryan dalam keadaan yang benar-benar hancur.
"Dari mana saja kamu!"Lelaki tua itu seolah-olah peduli dengan keadaan bryan saat ini,padahal dia saja hanya akting,Bryan tau akal busuknya itu.
"Anda siapa? Orang asing tak perlu mengusik kehidupan saya"Cibir Bryan.
Janson tersenyum sinis.
"Pa..Please biarin bryan istirahat"Diva-
"Mama nggak perlu memohon pada seseorang yang tidak pantas di hormati sebagai yang Paling tua di keluarga Davino"Tambah bryan.
"Tak perlu berbasa basi lagi cucu kakek yang paling tampan,Kakek akan memberikan waktu satu hari untuk kamu berfikir,Memilih bersama elina atau...Ingin seseorang yang kamu sayang menderita?.."Ucap lelaki itu.

Pikiran bryan hanyut dengan nama nasya,dia takut kakek nya ini akan berbuat sesuatu yang seharusnya tidak di lakukannya.
"Dan kakek ingin memberitahu 3 hari lagi Elina akan kesini bersama dengan keluarganya.. Dan merencanakan pertunangan mu dengan elina..Setelah Ujian Nasional Selesai"Janson-
Nafas bryan tercekat, Hatinya hancur lebur.Dia tak tau harus bagaimana lagi sekarang.
"Pa! Papa nggak seharusnya berbuat seenaknya seperti ini! Kenapa harus bryan! Bertunangan? Maksud papa bagaimana! Bertindak sesuka hati papa tanpa berbicara pada josen pa!"Sudah cukup Selama ini josen diam saat melihat putra semata wayangnya menderita perlahan-lahan.
"Apa perlu saya bilang? Jika pemikiran mu sendiri sama bodohnya?"Cibir janson.
"Cukup! Yang sebenarnya bodoh itu anda atau kami! Anda bertingkah seolah-olah orang yang berperan penting dalam kehidupan keluarga Davino! Tapi apa! Anda adalah sumber kekacauan yang timbul selama ini"Diva membentak dan mengumpat pada lelaki itu,Berharap pikiran bodoh nya segera hilang.
Bryan hanya mampu beranjak pergi Lagi.

Entah kemana tujuannya sekarang,Bryan hilang arah.
Di tengah guyuran hujan,Bryan melajukan motor nya menuju rumah alex.

Saat setelah sampai di rumah alex,Pemilik rumah pun membukakan pintu.
"Bryan?"Alex tampak terkejut.
Bryan langsung masuk dan melewati alex.
"Lo kenapa?"Tanya Alex.
Bryan duduk di sofa dengan menatap kosong di depannya.
"Gue tau masalah lo,Lo break sama Nasya iya kan?"Tanya alex.
"Lebih tepat nya putus."Bryan menjawab dingin.
"Sebelum lo bilang putus ke nasya,lo masih punya hubungan itu,dan gue tau lo cinta sama Nasya."Alex-
Cinta? Jika semudah itu nasya melontarkan kata 'kita selesai' apakah di dalam hatinya sudah tidak ada lagi yang namanya cinta?
"Lex.."Bryan menatap alex dalam.
Alex mengangkat alis nya.
"Jika suatu saat gue nggak bisa lagi mempertahankan hubungan gue sama nasya..."Bryan menghembuskan nafas kasar.
"Gue titip nasya,Jagain dia..Jangan pernah biarin dia nangis terlebih karena gue,buat dia ngelupain gue perlahan-lahan,Karena gue tau cuma elo yang bisa gue percaya,Lo baik sama nasya,Dan nasya akan nyaman sama lo.."Bryan-
"Yan..Lo nggak harus nyerah gara-gara masalah ini"Alex-
"Lo bilang cuma masalah ini? Masalah sama cowok Yang deket in nasya?,Lo cuma Nggak tau lex..Apa masalah sebenarnya"Bryan-
"Masalah? Lo sembunyiin semuanya dari kita?"Raut wajah alex tampak serius.
"Gue nggak mau semua orang tau betapa menderitanya hidup gue.."Bryan menunduk.
"Jelasin semua yang lo tutupin dari kita yan!"Alex-
Bryan menghembuskan nafas kasar,Bryan mulai bercerita betapa semesta tak pernah adil selama ini,Membiarkan kebahagian yang baru saja datang harus perlahan di lepaskan,Pahitnya lika-liku hidup yang tertutup oleh tawa yang terselip luka..

Alex tersenyum getir,Dari tingkah sahabatnya yang konyol,Aneh,Playboy ini ternyata adalah sosok yang penuh masalah,Dari sikapnya ini,dia mencoba menyembunyikan beban masalah yang di timpa dalam hidupnya.
"Gue salut sama elo yan,Dan maksud dari kata-kata lo tadi...Lo memilih melepaskan nasya? Dengan alasan lo nggak mau keluarga lo lebih menderita jika tetap seperti ini.."Alex-
"Lebih tepatnya gue nggak mau nasya terjerumus dalam masalah yang dia sendiri nggak tau,Dan itu masalah gue lex!"Bryan-
"Dan satu hal lagi,Jangan ada yang tau soal semua ini,Biar nasya benci sama gue,Mungkin ini caranya agar dia jauhin gue"Bryan-
Bryan sayang nasya,Bryan sangat cinta nasya,Tapi apa? Semakin kesini akan semakin berat,dan mungkin bryan sendiri tidak akan pernah bisa bersama nasya lagi setelah ini.

Bryan Menatap alex sebentar lalu memeluknya.
"Titip nasya lex,Gue cinta sama dia..Mungkin ini terakhir gue bilang Cinta ke dia,Sebelum gue jadi milik orang lain.."Bryan melepas pelukan itu dan kemudian pergi..
"Gue akan jaga nasya untuk elo yan,Karena nasya hanya akan bahagia jika bersama lo selamanya"Ucap Alex-..

Bryan AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang