48.Kampus.

1.3K 49 3
                                    

Nasya masih berbalut selimut hangat di tubuhnya,Padahal ini hari pertama dia menjadi seorang 'mahasiswa',Dimana masa MPLS yang membuat junior menderita dengan permintaan aneh nya,Yang minta tanda tangan,Cari kantong kresek buat di pakai tas,dan lain sebagainya.Sedangkan kalimat yang mendiskrisikan gadis yang tengah tertidur itu adalah malas.

Padahal sudah sejak tadi Nava berangkat.Tetapi sang adik? Bangun aja belum.
"Dek! Bangun dong"Vania menguncang tubuh Nasya.
"Nggak ah ma!"Nasya-
"Hari ini hari pertama kamu mpls dek,Ayolah..Bang Nava aja Udah berangkat."Vania-
"Jadi abang ninggalin Nasya ma?"Tanya nasya yang baru saja bangun.
"Nggak..Dia ada kuis pagi"Vania-
"Ohh.."Nasya-
"Buruan mandi gih! Bau tau!"Vanja-
"Ih mama!"Nasya-
Nasya sesegera mungkin beranjak dari duduknya dan kemudian mandi.

Setelah selesai bersiap dengan cekatan Nasya mengambil kunci mobil dan pergi.
"Ma aku berangkat!"Nasya lari terbirit-birit.
"Sarapan dulu sya!"Teriak Vania-
"Nggak ma!! Nasya terlambat!"Suara itu mulai menghilang.
Vania hanya menghembuskan nafas kasar.

***

Saat setelah sampai di kampus,Nasya lari menuju ke ruang ospek dengan terburu-buru dia tak sengaja menabrak seseorang.Tau dia siapa?
Bryan.
"Aduh sorry gue nggak sengaja!"Nasya-
Bryan tersenyum kikuk.
"Yang? Eh maksudnya Nasya?"Bryan-
Nasya menghela nafas lega.
"Bryan! Gue telat nggak? Astaga!"Nasya-
"Enggak sya,baru aja mau Masuk"Bryan-
"Oke makasih! Gue masuk dulu!"Nasya-
"Nasya!"Panggil bryan-
"Apa lagi sih Bryan.."Nasya-
"Sini bentar"Bryan-
"Gak."Nasya-
"Sini dulu atau gue paksa"Bryan-
Nasya berdecak sebal.
Nasya kembali ke arah bryan.
"Semangat baby!"Bryan-
Heh?
"Ya..."Nasya kikuk.
"G.g..gue pergi dulu!"Nasya langsung masuk ke ruangan,Sudah sejak lama ini Nasya tidak merasakan gugup saat dekat dengan Bryan.

***

Setelah masuk ke ruangan OSPEK,Nasya terkejut bukan main saat bryan ikut masuk
"Lis..Itu beneran bryan?"Tanya Nasya-
"Gue nggak ngigo kan?"Lisa-
"Asli nih? Bryan jadi ketua Panitia OSPEK?"Chika-
"Sejak kapan mata gue suka blereng?"Fara-
Pasang mata dan teriakan  mahasiswa baru tertuju pada Kekasih Nasya,Eh ralat.Mantan kekasih Nasya.Bryan.
"Gimana nih ketua ospek dari kampus kita? Jadi untuk tugas berikutnya kalian harus minta tanda tangan dari ketua ospek! Harus dapat!"Ucap seorang laki-laki yang tengah memegang microfon.
Tanpa aba-aba seluruh peserta ospek langsung menuju ke arah bryan.
Nasya berdecak Sebal.
"Ck! Apa-apaan sih ini!"Nasya-
"Eh aing teh cemburu?"Fara-
"Jelas lah! Toh gue-"Nasya diam sambil berfikir,dia siapa? Pacar aja bukan.
"Gue nggak mau.Kalian cari tanda tangan sana.Gue nggak mood."Nasya-
"Oke!"Jawab mereka serentak
Teman macam apakah mereka ini? Bukan nya disini aja temenin gue,Malah pada pergi.

Saat di depan bryan,Lisa,Chika dan Fara,Bryan malah tengah mencari-cari sosok yang tidak ada.
"Nasya mana? Kok nggak minta tanda Tangan?"Bryan-
"Tuh cewek gak mood,Sebel,Cemburu"Lisa-
"Lah kok gitu?"Bryan-
"Lo taukan mayoritas anak cewek pada kumpul ke elo buat cari tanda tangan"Chika
Bryan menahan tawa.Nasya cemburu?
"Nih udah,Kertas lo pada udah gue tanda Tanganin"Bryan-
"Thanks yan!"Fara-
"Ya."Bryan-
Mereka kembali ke tempat duduk masing-masing.
"Lo bener-bener nggak mau dapat tanda tangan bryan?"Lisa-
"Ngg-"Belum juga Nasya berbicara.
"Hei kamu!"Pemilik Suara yang Nasya kenal sedang menunjuk ke arahnya.
Nasya melengos.
"Sini! Kamu nggak minta tanda tangan saya! Mau di hukum?"Bryan-
Nasya melotot saat dia mendengar kata'hukum'
Dari pada kena malu, Nasya bangkit dari duduk dan berjalan ke arah bryan-
"Minta tanda tangannya kak"Nasya menyodorkan kertas itu.
Bryan tersenyum.
"Nggak usah ngambek apalagi Cemburu,Gue cuma sayang sama lo"Ucap Bryan lirih
Nasya membalas senyuman bryan-
"Nih spesial buat orang yang paling gue sayang"Bryan menyodorkan kertas bertanda tangan.
Nasya mengambil kertas tersebut dan kemudian kembali ke tempat duduknya.
"Ehem! Jadi..Untuk yang spesial dari yang spesial juga nih"Lisa-
Nasya hanya Memutar bola mata malas.

***

Bel istirahat berbunyi,Semua mahasiswa baik junior dan senior hendak pergi ke kantin.
Nasya sedang berada di kantin kampus dengan lisa dan Fara,Tetapi dengan sigap,Alex,Nava,Revon dan Bryan ikut duduk.
"Ck! Apaan sih kalian!"Nasya-
"Duduk terus mau pacaran."Revon-
"Diem lo kutu kupret!"Nasya berdecak sebal.
"Yang jomblo iri nih!"Nava-
"Serah lo.Bodo amat."Nasya-
Saat menikmati jajanan kantin,Nasya melihat sekelilingnya ternyata mereka menjadi sorotan di kantin karena mereka dekat dengan most wanted di kampus ini.
"Gue balik duluan!"Nasya beranjak dari duduk nya.
"Sya!"Panggil Bryan-
"Apa?"Nasya-
"Kenapa?"Bryan-
"Kalian nggak Sadar,Gue nggak mau jadi sorotan kek gini."Nasya-
"Mending gue pergi."Tambah nasya.
Lisa,Fara dan Chika hanya diam.Akhir-akhir ini mungkin moodnya kurang bagus.
"Biar gue susul."Bryan-
Nasya terus berjalan.Dia malas sekali mendengar cibiran orang lain tentang dia dan bryan.

"Jadi itu mahasiswa baru yang udah berani aja deket-deket bryan?"-
"Sok-sok an cari perhatian Lagi.Kek tadi itu Loh"-
"Kamse banget sih tu cewek,Enek gue lihat nya."-

Nasya menutup telinga di sepanjang perjalanan.
"Nasya!"Panggil bryan dari jauh.
Yang di panggil hanya menoleh saja.
"Apa?"Tanya Nasya-
"Lo kenapa?"Bryan-
"Gue nggak suka jadi sorotan."Nasya-
"Jangan peduliin mereka"Bryan-
"Gue berusaha tutup telinga,Tapi tetep aja kedengeran"Nasya-
Bryan menatap geram sekeliling  nya.
"Kalian itu sebenarnya lihat apa!"Bentak bryan-
Yang di bentak hanya diam meneguk saliva karena takut.

"Yan...Jangan gitu,Gue nggak papa kok"Nasya menarik tangan bryan agar pergi dari kerumunan tersebut.

"Bentar sayang!"Mulut bryan emang suka asal jiplak.

Ucapan bryan didengar oleh penjuru koridor.

"Yan Please"

Bryan menghembuskan nafas kasar.

"Oke kita pergi"Bryan malah berganti menarik tangan nasya.

Saat sampai di ruangan OSPEK,Nasya masih saja diam dan menunduk.

"Hey? Kenapa"Bryan menatap lekat mata gadis itu.

"Nggak,Gue masuk dulu"Nasya tersenyum.

"Tunggu,Ini ada roti sama air mineral,Buruan di makan sampai habis! Jangan nggak habis!"

"Nggak usah,Udah nggak laper"

"Nggak boleh bantah,Gue temenin disini mau?"

Nasya menggeleng kepala.

"Tapi janji habisin,Setelah ini gue samperin temen-temen lo,biar buruan balik"

"Makasih bryan"

"Gue pergi dulu, I love you!"Bryan mencium singkat puncak kepala Nasya.

Sementara nasya hanya diam tak berkutik.Apakah diam adalah tindakan bodoh untuk saat ini?


Bryan AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang