~
Matahari terbit dengan cahaya keunguan khas Praha. Setelah berjam-jam duduk dalam penerbangan menuju Praha dan beristirahat di penginapan begitu sampai, pagi ini Jiyong mengajak Lisa keluar dari penginapan. Pria itu mengajak Lisa berjalan-jalan menjelajahi kota.
"Bukankah ini masih terlalu pagi untuk sarapan?" tanya Lisa sembari menyeret kakinya yang masih ingin merasakan hangatnya ranjang. "Aku masih- woah... Aku baru tahu kalau tempat ini sangat indah, aku akan kembali setelah mengambil kameraku, tunggu disini ya~" oceh Lisa yang tiba-tiba saja bersemangat. Melihat deretan gedung-gedung bergaya Eropa klasik dengan dinding-dinding yang kokoh membuat Lisa menjadi bersemangat. Bahkan gadis itu sanggup berlari kembali ke kamar hotelnya— sebagai informasi, Lisa dan Jiyong memakai kamar hotel yang berbeda.
Jiyong berdiri di tepi jalan, bersandar pada tiang lampu jalan sembari menunggu Lisa kembali dengan kameranya. Sebelum keluar hotel tadi Jiyong sudah mengingatkan Lisa untuk membawa kameranya, namun Lisa bilang ia terlalu malas untuk berjalan-jalan dan hanya akan pergi untuk sarapan lalu kembali ke hotel. Lisa memang ikut ke Praha, karena ia tidak ingin di tinggalkan sendirian. Lisa sama sekali tidak bersemangat untuk datang kesana kemarin.
Menurut Lisa, Praha hanya akan menjadi sebuah perjalanan yang melelahkan, ia hanya dapat melihat Jiyong bekerja di dalam ruangan mirip studio rekaman yang tidak akan jauh berbeda dari studio pribadi Jiyong di rumah. Ia sama sekali tidak tahu kalau Jiyong sengaja melakukan perjalanan ke Praha untuk menghiburnya.
Lisa kembali setelah mendapatkan kameranya, bersyukur karena kemarin, sebelum berangkat, Jiyong mengingatkannya untuk membawa kameranya. Kemarin Lisa memang sempat menolak membawa kameranya, namun saran Jiyong membuatnya tetap membawa kamera itu. "Bawa saja, siapa yang tahu kalau ternyata kau akan membutuhkan kamera itu disana, jangan membuatku harus membelikanmu kamera baru," ucap Jiyong ketika mereka berkemas sebelum berangkat kemarin.
Langkah gadis itu terhenti tepat di belakang Jiyong. Melihat punggung Jiyong yang bersandar pada tiang lampu membuat Lisa tersenyum kemudian mengangkat kameranya. Punggung Jiyong dengan latar bangunan-bangunan Eropa klasik menjadi objek pertama yang Lisa abadikan dengan kameranya di perjalanan itu. Perjalanan di Praha yang romantis, perjalanan di tempat yang membuat seseorang ingin jatuh cinta namun Jiyong kemas seperti sebuah perjalanan bisnis.
"Kemana kita sekarang?" tanya Lisa sembari berjalan di sebelah Jiyong, mereka menelusuri jalan-jalan yang tidak begitu ramai dengan Lisa yang tidak berhenti membidik kameranya. Gadis itu mengambil berbagai gambar, dan Jiyong menjadi salah satu objeknya.
"Di kirimu ada Sungai Vltava," ucap Jiyong, pria itu hanya berjalan tanpa peduli dengan apa yang Lisa lakukan dengan kameranya. Berjalan-jalan bersama Lisa membuat Jiyong tidak perlu repot-repot mengambil gambar, selama ini Lisa selalu melakukan semua itu—menggambil gambar dan membuat kenangan— kemudian akan dengan senang hati mengirimkan seluruh hasil bidikannya pada siapapun yang memintanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Trust Without Us
FanfictionBerawal dari lagu Leessang, The Girl Who Can't Say Goodbye, The Boy Who Can't Leave, kini akhirnya mereka berpisah.