«●»
Tahun 2018 akan segera berakhir. Masih ada beberapa minggu sebelum akhir tahun dan Jiyong akhirnya berhasil menyelesaikan tugasnya. Di November 2018 ini, akhirnya Jiyong selesai bertugas di White Skull. Memang belum benar-benar membawanya kembali ke dunia hiburan, namun di akhir tahun 2018 ini, Jiyong mulai kembali datang ke agensi. Masih ada beberapa bulan sampai Taeyang dan Daesung juga kembali, Seungri pun baru setengah jalan melewati tugas negaranya. Rasa-rasanya Big Bang belum akan kembali muncul dalam waktu dekat ini.
Sayangnya, Jiyong tidak benar-benar senang. Tugasnya sebagai warga negara memang sudah selesai, kerja berat selama dua tahun pun akhirnya selesai. Tidak ada lagi olahraga pagi, tidak ada lagi latihan fisik, tidak ada lagi senapan, tidak ada lagi teriakan-terikan yang memekakan telinga. Namun, kembali ke rumah setelah dua tahun berada di camp militer, membuatnya merasa kesepian.
Ranjang besarnya di rumah terasa kosong, rumah mewahnya terasa sangat sepi dan mencekiknya. Tidak ada lagi latihan fisik, tidak ada lagi yang membuatnya lelah dan kini ia kesulitan untuk tidur di malam hari. Padahal baru satu minggu.
"Bagaimana?" tanya Seunghyun di Jumat malam yang sepi. Satu minggu usai Jiyong keluar dari camp militernya, Seunghyun baru kembali dari Praha, pria itu baru saja menyelesaikan syuting salah satu acara ragam. "Rasanya kembali dari wamil? Apa kau senang? Seperti terbebas dari belenggu yang mencekik lehermu?"
"Hm... kurang lebih?" jawab Jiyong yang tidak benar-benar merasa bebas. Ia memang baru melepaskan belenggu wajib militernya, namun ia juga merasa baru saja memasang belenggu baru di lehernya, rasa sepi yang mencekik. "Aku akan mulai bekerja hari Senin nanti, tapi aku sudah tidak tahu lagi apa yang harus ku lakukan untuk dua hari sisa liburanku,"
"Kalau begitu datang saja ke agensi," jawab Seunghyun. "Mulai merekam atau sekedar mampir?"
"Datang ke agensi?"
"Ah... kau belum ingin menghabiskan waktu di agensi? Karena Lisa? Tidak ingin bertemu dengannya? Dia tidak datang ke agensi... konser Blackpink baru saja selesai, sebenarnya respon fans bagus tapi tidak ada world tour atau agenda lainnya lagi," ucap Seunghyun tanpa perlu Jiyong tanya. Tentu saja Seunghyun tahu apa yang sudah terjadi selama ini. Seunghyun juga tahu kalau Jiyong selalu ingin tahu namun terlalu malu untuk bertanya. "Awal tahun ini Jisoo dan Rose membujuk Hyunsuk hyung, untuk mengembalikan Blackpink, dia berjanji akan membawa Jennie dan Lisa kembali. Rencana Jisoo berhasil, membuat sebuah konser sekaligus reuni. Tapi ku dengar Jennie hanya bisa sampai di sini. Jennie punya seorang putri dan keluarga Soohyuk tidak mengizinkannya ikut lebih dari 3 konser. Karena itu konser Blackpink hanya di lakukan di Seoul dan Busan. Minggu lalu konser terakhirnya,"
"Lalu? Mereka kembali ke tempat semula?"
"Jennie tentu saja kembali jadi ibu rumah tangga, Jisoo kembali syuting dan Rose kembali mengurus album barunya, kudengar Rose akan berkolaborasi dengan Chaerin," jawab Seunghyun, sama sekali tidak membuat Jiyong tertarik. "Dan Lisa, dia tidak kembali ke Thailand. Dia membuka sebuah restoran Prancis dan bergabung di project YGX,"
"Dia kembali menadatangi kontrak dengan YG? Tsk... harusnya waktu itu dia mengambil cuti saja,"
"Anniyo, dia tidak mendatangi kontrak apapun dengan agensi. Dia hanya membantu Donghyuk dan Seunghoon. Aku tidak tahu apa yang di lakukannya sekarang tapi dia tidak menjadi lebih baik,"
"Hm... bukan urusanku lagi kan?" ucap Jiyong yang langsung menenggak segelas whiskeynya. "Itu hidupnya, apapun yang di lakukannya, itu hidupnya,"
"Jiyong-ah..."
"Hm?"
"Apa kebetulan, kau melihat rekaman konsernya?"
"Konser Blackpink? Untuk apa? Tentu saja tidak," jawab Jiyong yang lagi-lagi menuang whiskey kedalam gelasnya dan menenggaknya.
"Kau melihatnya," gumam Seunghyun yang kemudian ikut menyesap minumannya. "Dancenya dengan Dony mengganggumu?"
"Kenapa itu harus menggangguku?" tanya Jiyong tanpa berhenti menuang whiskey ke gelasnya. "Apapun yang dilakukannya sekarang, menari dengan Dony, berciuman bahkan tidur bersama sudah bukan lagi urusanku,"
"Hm... baiklah, apapun yang di lakukannya bukan lagi urusanmu," ulang Seunghyun hanya untuk mempertegas. "Aku berkencan dengan Hyuna sekarang,"
"Hyuna? Kim Hyuna yang ku kenal atau Hyuna yang lain?"
"Kim Hyuna yang kau kenal,"
"Heol... sejak kapan?"
"Mungkin 3 minggu? Belum lama, kami bertemu di toserba, lalu mengobrol dan minum kopi, aku tidak tahu kalau dia ternyata gadis menyenangkan," ucap Seunghyun. "Sepintas dia terlihat cantik dan seksi, tapi setelah bicara dengannya, aku baru menyadari kalau dia lebih dari sekedar cantik dan seksi... ternyata dia pintar dan menggemaskan,"
"Kau menyukainya hyung?"
"Hm... aku sangat menyukainya," jawab Seunghyun. "Aku menyukainya, karena itu 1 minggu setelah bertemu di toserba, aku menghubunginya lagi, kami bertemu lagi dan bertemu lagi, di pertemuan ketiga aku memintanya berkencan denganku dan dia mau,"
"Apa kau senang hyung?"
"Sejauh ini masih menyenangkan,"
"Hm... tentu saja, berkencan memang menyenangkan... berkencan saja, jangan menikah dan menggali kuburanmu sendiri," ucap Jiyong dengan senyum kecut di wajahnya. "Menikah dan hidup bersama ternyata tidak menyenangkan, rasanya sangat berbeda dari berkencan," lanjut Jiyong yang masih bisa mengingat semua masalahnya dua tahun lalu seakan baru terjadi kemarin.
"Lalu kenapa kau menikah dulu?"
"Tentu saja karena aku tidak tahu kalau menikah sama seperti dikubur hidup-hidup, kalau aku tahu kau pikir aku akan melakukannya hyung? Aku tidak akan menikah kalau tahu rasanya akam seperti itu. Kami bertengkar setiap hari, berhenti menghormati satu sama lain, dan jadi gila bersama. Aku tidak ingat kapan terakhir kali aku memanggil namanya dan dia memanggil namaku, yang ku ingat hanya teriakan-teriakan dan panggilan seperti 'ya!' lalu 'hei!'. Aku hanya mengingat semua hal menyebalkan tentangnya sekarang,"
"Hhhh... aku jadi penasaran apa Hyorin dan Yongbae juga melakukan hal seperti itu,"
"Sudah berapa lama mereka menikah? 5 tahun?"
"Kurasa begitu, mereka lebih dulu menikah dibanding denganmu," jawab Seunghyun. "Tapi aku tidak pernah mendengar Yongbae mengeluhkan hubungannya,"
"Hyorin noona sangat lembut, dan Yongbae juga sangat sabar... sekalipun bertengkar, Hyorin noona tidak akan melempar barang-barang sepertinya lalu berteriak seperti orang kerasukan,"
"Haha... tapi walaupun Hyorin noona sampai melakukannya, aku sangat yakin Yongbae tidak akan tega untuk membalasnya," ledek Seunghyun. "Tidak seperti seseorang,"
"Siapa yang kau bicarakan hyung? Aku?" tanya Jiyong dengan wajah sebalnya. "Aku tidak pernah melempar barang-barang atau berteriak seperti orang kerasukan,"
"Ya... tapi marahmu lebih mengerikan dari itu, aku sudah bertahun-tahun melihatmu marah dan tetap saja merasa takut melihatnya,"
«●»
KAMU SEDANG MEMBACA
No Trust Without Us
FanfictionBerawal dari lagu Leessang, The Girl Who Can't Say Goodbye, The Boy Who Can't Leave, kini akhirnya mereka berpisah.