Author: Idew Hwang.
.
.
“Apa kau yang bernama Ahn Yujin?”
Ahn Yujin mendongak begitu seseorang memanggil namanya, “Ah nde?”
“Aku Shin Yuka, staf dari agensi Urban Works yang di tugaskan menjemputmu di bandara,” orang itu tersenyum memperkenalkan diri.
“Oh, Annyeong haseyo— Ahn Yujin imnida.” kata Yujin setengah membungkuk memperkenalkan diri.
“Mari, mobil jemputan sudah menunggu.”
“Nde,”
.
.
.
WE JUST BROKE UP
Ahn Yujin belum pernah menginjakkan kakinya di Jepang, apalagi kota besar seperti Shibuya. Walaupun Jepang masuk dalam salah satu pulau dengan tingkat wisatawan memukau setiap tahun, Yujin lebih menyukai berkunjung menuju negara lain seperti New York, atau Paris.
Ahn Yujin tiba di bandara Haneda, Jepang tepat jam sepuluh pagi. Yeah, setelah mengiyakan tawaran Choi Yena seminggu yang lalu– akhirnya ia mendapat tiket menuju ke Jepang. Semua hal sudah di persiapkan oleh pihak agensi Minjoo, mengingat Yujin sekarang berstatus sebagai asisten Kim Minjoo.
Shin Yuka, salah satu staf Urban Works adalah orang pertama yang menyapa Yujin begitu ia tiba di Jepang. Yuka mengatakan jika sore nanti, Yujin dapat bertemu dengan Kim Minjoo di gedung agensi sebagai perkenalan mereka. Sebenarnya perkenalan itu tidak perlu untuk Yujin, karena Minjoo jelas mengenalinya. Namun pihak agensi menganggap Ahn Yujin adalah orang asing dari Korea yang datang ke Jepang demi sebuah pekerjaan. Tanpa tahu, siapa sebenarnya Ahn Yujin.
“Sore ini, staff yang bekerja untuk Kim Minjoo akan berkumpul untuk meeting di gedung agensi Urban Works. Dia meminta kau datang tepat waktu,” kata Yuka yang duduk di sebelah Yujin di dalam mobil.
“Apa dia tahu, siapa aku?” tanya Yujin.
Yuka mengerutkan kening, “Maksudnya?”
Yujin berdehem untuk menghilangkan rasa gugupnya, “Maksudku apa dia tahu namaku? Karena aku akan bekerja untuknya,”
“Tidak, dia tidak tahu siapa namamu. Dia juga tidak menanyakan siapa namamu. Dia hanya tahu kalau akan ada asisten yang bekerja untuknya, dari Korea. Nanti perkenalkan dirimu dengan baik, jangan gugup. Kim Minjoo orang yang sangat ramah,”
Yujin menghela napas lega lalu tersenyum, “Aku akan bekerja keras.” ujarnya bersemangat.
“Bekerja keras untuk merebut hati Kim Minjoo lagi,” batin Yujin dalam hati.