*ini akan menjadi chapter terpanjang special Minjoo & Yujin, jangan lupa tinggalkan komentar ya! 😆 btw ngetik part ini 4 jam coyyy gilakk sampe punggung sakit banget kelamaan duduk anjir... 😅
a story by idewsmile
.
.
.
“Menungguku lama?”
Ahn Yujin sedikit mendorong pintu ruang kerjanya ketika beranjak masuk ke dalam, Yujin tersenyum mendapati Minjoo yang tengah duduk di atas sofa sembari membolak-balikkan halaman dari majalah yang sedang ia baca. Kim Minjoo menutup majalah di tangannya sekilas, lalu melirik ke arah jam dinding.
“Tidak terlalu lama, hanya satu jam setengah.” Ujarnya sembari sedikit menganggukan kepala. “Seingatku kau berkata ‘setengah jam’, ternyata lebih,”
Yujin terkekeh, memahami raut wajah kurang suka dari guratan ekspresi Minjoo. “Mianhae, berkas yang harus aku cek ulang cukup banyak. Kau pasti sangat bosan menunggu begitu lama.” Ia menggeser badan, kemudian duduk di sofa. “Sudah jam setengah dua belas siang, bagaimana kalau kita makan siang bersama?” tawar Yujin.
“Itu bagus kalau kau menyadari bagaimana bosannya aku disini,” kata Minjoo menghela nafas, “Baiklah, jadi kau mengajakku pergi hari ini hanya sekedar pergi ke kantormu lalu kita makan siang bersama? Hanya seperti itu?”Yujin menopang dagu, tersenyum ke arah Minjoo, “Ouw, kau mengharapkan lebih dari itu ya? Mmmh.. baiklah aku akan mengubah rencana. Setelah makan siang bagaimana kalau kita langsung pergi bersama menyewa satu kamar hotel dan bermalam disana? Bukankah akan sangat menyenangkan? Aku akan memesan single room, kau tidur bersamaku. Lalu besok pagi aku akan mengantarmu pulang ke rumah Eunbi eonnie, kemudian kau bisa berkemas lalu berangkat ke bandara untuk pulang ke California.” Kata Yujin, dengan nada menggoda pada setiap kalimatnya. Yujin sedikit memringkan kepalanya sambiltetap menopang dagu, “Eottohke, Minjoo?”
“Sinting,” pungkas Minjoo cepat. Gadis bersurai pink itu beranjak berdiri, kemudian meeraih tasnya di meja. “Sebaiknya kita pergi makan siang. Ku pikir otakmu sudah mulai tidak berjalan dengan baik Yujin-ah.”
Ahn Yujin menahan gelak tawanya, ikut berdiri mengikuti pergerakan Kim MInjoo. “Bukankah ideku terdengar menyenangkan?” ia kembali menggoda.
“Ish,” desis Minjoo menyikut lengan Yujin, gadis itu meraih knop pintu. “Jangan mengatakan hal gila lagi, it’s enough.” Ucapnya.
Yujin hanya menimpali ucapan Minjoo melalui gestur tanda ok sign dari jemarinya, ia berjalan di belakang Minjoo mengikuti langkah gadis itu yang kini beranjak meninggalkan ruangannya.
Diam-diam Ahn Yujin tersenyum, menatap punggung Kim Minjoo.
“Percaya atau tidak, tapi aku sangat bahagia hari ini. Hanya bersama dengamu seperti ini, Minjoo.” Gumamnya dalam hati.
.
.
.