06. Si Nona Menyebalkan

3.1K 539 40
                                    

Author: Idew Hwang
Instagram: idewsmile

.

.

.









    “Oke, last!”










Kim Minjoo melipat kedua tangan di depan dada dan menyunggingkan senyum lebar yang terlatih, sementara matanya menatap lurus-lurus ke kamera. Mengawasi bagaimana shutter-nya dipencet diikuti kilatan blitz menyilaukan. Mengamati seorang pemuda yang mengintip melalui lensa dengan sepasang mata memicing fokus.

Setelah entah berapa kali kilatan blitz beruntun serta tepuk tangan yang mengakhiri pemotretan di siang yang menggerahkan ini, para kru pun membubarkan diri. Membereskan properti, mendiskusikan foto terbaik– hal-hal semacam itu. Sementara Noe dari kejauhan tampak tergesa dengan sebotol minuman jeruk di sebelah tangan dan bungkus makanan berlogo restoran fastfood terkenal di tangan yang satunya lagi.

Minjoo baru saja merebahkan tubuh di sebuah sofa bulat empuk ketika sebuah tangan tampak terulur tepat di depan batang hidungku, menyodorkan sekaleng besar soda. Minjoo menaikkan pandangan dan seketika tersenyum riang menyadari wajah itu berada di sana. Lengkap dengan segaris senyum miliknya. Minjoo nyaris terpekik kegirangan.

“My favorite one. Thanks.” Minjoo menjulurkan tangan meraih kaleng berwarna hijau kebiru-biruan tersebut.

“Minjoo–chan, besok kau masih ada jadwal untuk syuting iklan bersama innisfree jepang. Aku sudah mempersiapkan semuanya, kau tinggal bersiap saja. Ah aku hampir saja lupa, ini ponselmu—” kata Noe memberikan ponsel Minjoo.

“Terimakasih,” ucap Minjoo.

“Aku harus mengatur beberapa crew di sebelah sana, kita bicara lagi nanti ya—” kata Noe yang kemudian berlalu.

Ahn Yujin mengamati setiap sudut studio pemotretan tempat Minjoo, ia tertegun ketika melihat hasil foto Kim Minjoo di layar komputer milik sang fotografer.

Yujin tersenyum tanpa sadar, Minjoo nya benar benar cantik.

“Yujin–chan,”

Yujin membalikkan badan ketika mendengar suara Yamada Noe memanggilnya. “Ya, ada apa?”

“Bisa kau temani Minjoo–chan sebentar? Aku masih harus berkemas, sebaiknya kalian masuk ke dalam mobil sekarang,“ kata Noe.

“Eoh? Ah baiklah—” balas Yujin mengangguk.

Yujin menjejalkan tangannya ke dalam saku blazer yang ia kenakan, berjalan menuju ke arah Minjoo yang sedang duduk di sofa.

“Ayo kita kembali ke mobil sekarang, pemotretanmu sudah selesai—” ucap Yujin menatap jam tangannya, lalu memandang ke arah Minjoo, “Noe sedang berkemas, dia meminta kita masuk ke dalam mobil terlebih dulu.”

Minjoo memutar matanya malas, “Tidak. Aku tidak mau. Aku masih ingin duduk disini,“ tolak Minjoo.

“Pemotretanmu sudah selesai, sekarang waktunya pulang. Kau perlu beristirahat Minjoo,” ujar Yujin.

“Siapa kau menyuruhku seperti itu? Kalau aku bilang tidak ya tidak, kenapa aku harus mendengarkanmu?” sahut Minjoo malas.

Yujin menghela napas, “Aku asistenmu, aku juga punya tanggung jawab penuh atas dirimu. Jadi sekarang menurutlah, kita kembali ke mobil sekarang– ayo,” ia meraih tangan Minjoo agar gadis itu berdiri.

Minjoo menggelengkan kepala, “Aku tidak mau,” ia berusaha melepaskan tangan Yujin yang memegang tangannya.

“Ayo, jangan seperti anak kecil Minjoo–”

WE JUST BROKE UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang