Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
“Before I knew it There is nothing left around me I want to erase all the things that happened in the past But those things have shaped me into myself today...”
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WE JUST BROKE UP
“Yujin, apa kau mendengarkan?” Ahn Hani bertanya dengan suara panik namun lembut. “Apa kau mendengarkan apa kata Dr. Yoon dan Dr. Park?”
Yujin berkedip dan merubah perhatiannya menjauh dari si kupu-kupu, berpindah pada para dokter yang duduk disisi lain meja.
“Ma'afkan aku.” ucapnya bergumam.
“Tidak apa-apa. Kami mengerti bahwa informasi ini agak sulit untuk diterima tapi kumohon cobalah untuk memahaminya, kau bisa'kan?”
“Nde,”
“Apa yang kau alami adalah kondisi yang mempengaruhi daya penglihatanmu; ini perlahan akan mengurangi kemampuanmu untuk melihat. Awalnya semuanya terasa normal dengan matamu tapi kemudian warna-warna yang tampak akan memudar perlahan.” Dr. Yoon berkata dengan suara yang Yujin kategorikan sebagai menggurui.
“Seperti pastel yang dinamis berubah menjadi cat air.” Dr. Park mencoba menjelaskan lebih lanjut.
“Persis seperti itu. Tapi kemudian warna-warna itu akan memudar lebih jauh dan kau akan melihat warna-warna kusam yang hampir tidak kelihatan, lalu akhirnya hitam dan putih. Itu disebut monokromasi atau buta warna total.”
