Leher Ahn Yujin sudah terasa lelah dari peregangan yang telah ia lakukan selama hampir setengah jam karena mencari sosok Kim Yuna. Acara ini sudah berlangsung selama hampir cukup lama tapi ia tidak pernah sekalipun menemukan sosok Kim Yuna disana.
"Yujin–ah!"
Ahn Yujin memutar kepalanya setelah mendengar suara keras seseorang yang memanggil namanya.
Yujin tersenyum ketika kakak sepupunya sendiri, Ahn Hani melambai padanya dengan semangat saat ia berlari ke arah Yujin.
"Unnie? Dengan siapa kau datang? Bersama Arin sunbaenim?"
"Aku datang bersama Arin, Danee, juga Hyewon? Apa aku tidak boleh mengunjungimu di hari ketulusanmu? Aku ingin memberikan semangat untukmu dan juga Yuna–"
"Kau datang ke sini bukan untuk memberikan kami semangat, itu sudah pasti." ujar Yujin sambil tertawa.
Hani memutar matanya dan mendesah, "Baiklah, kau benar. Aku datang ke sini untuk bertemu dengan Yuna, bukan kau. hehehe,"
"Kenapa kau ingin bertemu dengannya? Lagipula, Yuna sedang sibuk."
"Yujin?"
Yujin berbalik dan melihat Yuna sedang berdiri di belakangnya, "God, kemana saja kau dari tadi?"
"Ada apa? Aku mendengar seseorang menyebut namaku dan ketika aku berbalik itu kau," Yuna melangkah mendekati Yujin. Ia sedikit tersentak ketika menyadari sosok Ahn Hani juga berada disana. "Omo, unnie, Unnie datang?" ia membungkuk sedikit. "Mianhae, aku sedari tadi sibuk bersama crew lain di acara ini."
"Tidak, tidak, tidak apa-apa. Kau sibuk, aku bisa melihat itu," Ahn Hani menepuk pundak Yuna.
"Kau ingin aku membantumu membawa itu?" tanya Yujin, khawatir dengan kondisi Yuna.
"Ya, please. Tanganku sedikit sakit,"
"Aaaww, kalian berdua sangat serasi," Ahn Hani mengusap pipinya sendiri.
