Author: Idew Hwang
Instagram: idewsmile
.
.
.
(*dibawah ini adalah alur flashback ketika Sakura membeli test pack di apotek & beberapa kejadian sebelum itu. Perlu di catat, Lee Chaeyeon adalah futa disini.)
.
.
.
Sakura Pov
Aku meletakkan alat tes kehamilan di atas meja dan tidak menatap pada kasir. Aku tidak bisa. Rasa takut dan bersalah di mataku adalah sesuatu yang tidak ingin kubagi dengan orang asing. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa kukatakan pada siapapun.
"Dua puluh ribu won," wanita di samping meja kasir berkata. Aku bisa mendengar nada keprihatian dalam suaranya. Tidak mengejutkan. Ini adalah sesuatu yang memalukan bagi seorang gadis. Aku memberinya lima puluh ribu won tanpa mengangkat mataku dari kantong kecil yang ia letakkan di depanku. Kantong itu menyimpan satu jawaban yang kubutuhkan dan itu membuatku takut. Mengabaikan fakta bahwa siklusku sudah dua minggu terlambat dan menganggap hal seperti ini tidak terjadi dengan mudah. Tapi aku harus tahu.
"Terimakasih nona, ini kembalian anda." katanya saat aku meraih dan mengambil uang itu dari tangannya yang terulur.
"Terima kasih," gumamku dan mengambil kantongnya.
"Kuharap semuanya baik-baik saja," kata wanita itu dengan suara lembut. Aku mengangkat mataku dan bertemu sepasang mata coklat penuh simpati.
"Aku juga," Aku menjawab sebelum berbalik dan berjalan menuju pintu. Kembali ke matahari musim panas yang menyengat.
Semoga tidak terjadi apa-apa.
Semoga.
.
.
.
Flashback
Sakura Pov
Hujan deras malam ini benar-benar enggan untuk berhenti. Aku duduk diatas ranjang kamar, berniat melepas anting yang kupakai. Jam sudah menunjuk pukul sepuluh malam, nyaris larut. Tidak jauh dari tempatku, Chaeyeon sedang duduk bersandar pada kepala ranjang kami, ia melirik pergerakanku sekilas. "Perlu bantuan?"
Aku menggeleng, "Tidak-" tolakku halus, ketika aku berhasil melepas kedua antingku, lalu meletakannya diatas meja.
Chaeyeon masih menatap pergerakanku, ia sedikit bangkit untuk duduk di sisi tempat tidur.
"Berapakali aku bilang, jangan pakai miniskirt. Cuaca sedang dingin, kalau kau sakit bagaimana?" protesnya.
Aku terkikik, "Aku hanya memakai miniskirt saat dirumah," ujarku berdiri di hadapan Chaeyeon yang sedang duduk.
Chaeyeon tersenyum, menarikku untuk duduk di pangkuannya- tangannya memeluk erat pinggangku.
"Hey-" aku sedikit menjauhkan wajahku ketika ia mendekatkan wajahnya.
Chaeyeon tertawa kecil, "Kenapasih? Hm?" ia menyentuh daguku, bibirnya mengecup pipiku dari samping.
Aku menggeleng, "Mmmh tidak," ujarku membiarkan bibir hangat Chaeyeon melumat bibir bawahku setelahnya.
Chaeyeon menciumku lembut, sangat lembut.
Aku dapat merasakan tangannya mengusap pahaku, sangat pelan.