14. Dufan (2)

973 57 7
                                    

"BUNDA! TOLONGIN CINDY!!"

"MAMAH! TOLONG ONNA!!"

Teriakan Onna dan Cindy terdengar bergantian. Sedangkan para lelaki hanya tertawa sambil sesekali berteriak karena putaran Tornado semakin kencang dan ekstrim.

Mereka turun setelah wahana Tornado itu berhenti. Cindy berlari menuju tong sampah terdekat dan memuntahkan isi perutnya. Melihat itu, Steve menghampirinya.

"Dy?" Steve memijit tengkuk belakang Cindy.

Cindy kembali berdiri tegak setelah menutup penutup tong sampah, "mau minum Steve," Cindy menggenggam tangan Steve sambil merengek.

Steve mengangguk, "ayo".

Alex mengalihkan pandangannya kesamping karena Onna menggenggam tangannya erat.

"Na? Are you okay?"

Onna menggeleng pelan, "pusing. Gue mau ke toilet".

"Ayo gue anter. Fan, Ri, lo tunggu diwarung sana sama Cindy dan Steve. Gue mau nganterin Onna".

Gifan dan Fahri hanya mengangguk lalu berjalan menghampiri Cindy dan Steve yang sedang duduk dikursi depan warung. Alex merangkul Onna lalu berjalan menuju toilet.

"Gue tunggu disini, lo bisa 'kan jalan sendiri kedalem?"

Onna mengangguk lalu masuk kedalam toilet. Alex menghela napas panjang, kalau tahu akan seperti ini dia tidak akan mau naik Tornado. Ia menegakkan tubuhnya yang sebelumnya bersandar ditembok karena melihat Onna sudah keluar dari toilet.

"Gimana? Udah enak?" Tanya Alex sambil merapikan rambut Onna yang keluar dari ikatan.

"Udah. Samperin yang lain yuk, gue haus".

Ale mengangguk lalu mereka berjalan menuju warung tempat teman-temannya menunggu. Disana Gifan dan Fahri sedang meledeki Cindy yang muntah hanya karena naik Tornado. Cindy terlihat marah dan mengadu pada Steve.

"Steve, mereka ngeselin!" Adu Cindy.

Steve mengusap rambut Cindy, "biarin aja".

"Udah jadi mantan aja romantis. Aduh, jadi iri gue," sindir Gifan.

Fahri tertawa, "betul tuh!"

Alex dan Onna duduk berdampingan dikursi yang ada disebelah kursi Cindy dan Steve.

"Cin, lo gak apa-apa 'kan?" Tanya Onna pada Cindy yang sedang menekuk wajahnya karena ejekan Gifan dan Fahri.

"Gak apa-apa, cuma masih pusing aja. Ditambah lagi dua curut ini, bikin gue tambah pusing!" Cindy melirik tajam Gifan dan Fahri.

"Wah, aku merasa tersanjung," ucap Fahri yang mengundang tawa teman-temannya kecuali Cindy yang berdecak kesal.

"Jijik, Goblok!" Umpat Gifan lalu memukul pelan kepala Fahri.

----------------

Jam sudah menunjukan pukul delapan malam. Tapi mereka masih berada dijalan karena macet.

"I'm so sleepy..."

Cindy mengangguk membenarkan ucapan Onna, "gue juga ngantuk banget".

"Tinggal tidur,elah. Ribet banget lo pada," cibir Alex tanpa mengalihkan fokusnya dari handphone.

"Kalo gue ngantuk, gimana?" Ucapan Gifan berhasil membuat mereka menatap Gifan.

"Fan, lo jangan bercanda dong. Gue gak mau kecelakaan gara-gara lo nyetir sambil ngantuk".

Teman Saja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang