24.Gagal move on?

988 43 18
                                    

Onna mendengarkan penjelasan guru dengan serius walaupun Cindy terus berbicara dengan suara kecil.

"Na, ke toilet yuk!" Ajak Cindy.

Onna menoleh sekilas lalu kembali menatap papan tulis yang sudah penuh dengan tulisan.

"Mager."

Cindy berdecak kesal lalu mengangkat tangan kanannya.

"Ada apa, Cindy?" Tanya Pak Kardi,guru PKN.

"Izin ke toilet, pak."

Setelah Pak Kardi mengangguk, Cindy pergi keluar kelas menuju toilet. Sampai di sana ia hanya memandang wajahnya dikaca yang tergantung di dinding.

"Steve apa kabar ya?"

Di toilet ini hanya ada Cindy sendiri karena memang masih jam pelajaran.

Cindy menarik napas perlahan lalu menghembuskannya, ia melakukan itu berkali kali. Dua Minggu ini pikirannya penuh oleh Steve, bahkan ia sudah untuk memahami pelajaran karena tidak fokus.

"Masa gue nyamperin dia duluan sih?"

Cindy mencuci wajahnya lalu keluar dari kamar mandi. Ia berjalan santai di koridor yang sepi sampai ada teriakan.

"Woi! Awas!"

Cindy menoleh dan langsung memejamkan matanya karena sebuah bola mengarah kearahnya. Semuanya terjadi begitu cepat.

---------------

Onna berdecak kesal sambil berjalan ke kantin sendirian. Gifan, Alex, dan Fahri sedang berkumpul dengan gengnya sedangkan Cindy sejak tadi belum kembali.

Baru saja Onna ingin duduk di kursi yang ada didepan warung bakso, seseorang memanggilnya.

"Onna!"

Onna menoleh lalu tersenyum canggung.

"Steve, kenapa?"

Sudah hampir seminggu Onna menjauhi Steve, tentu saja akan canggung kalau bertemu seperti ini.

"Itu, Cindy ada di UKS."

"Hah? Kok bisa?"

"Kebentur bola. Lo kesana aja, ini gue mau beliin makanan buat Cindy. Lo mau makan apa? Biar sekalian."

""Gue samaan sama Cindy aja, gue kesana dulu ya."

Setelah Steve mengangguk, Onna berlari menuju UKS untuk melihat keadaan Cindy. Setelah sampai di sana ia melihat Cindy sedang duduk bersandar sambil mengelus hidung dan keningnya bergantian.

"Cindy, Lo gue cariin!" Onna duduk disebelah Cindy.

"Na, sakit!" Rengek Cindy sambil menunjukkan kening dan hidungnya yang sedikit merah.

Onna berdecak lalu mengelus kening Cindy, "kenapa bisa kebentur bola,Lo?"

"Gatau, tiba tiba pas gue nengok udah ada bola didepan mata gue."

Onna menggelengkan kepalanya, "pantes gue tungguin nggak balik balik, ternyata berduaan sama Steve."

Pipi Cindy langsung merah lalu ia mencubit tangan Onna yang masih mengusap keningnya.

"Aduh!"

"Lo jail banget sih,Na!"

Onna tertawa sedangkan Cindy menahan malu karena masih belum bisa move on dari mantan satu satunya itu.

"Udahlah balikan aja,"

Cindy menatap Onna kesal, "mau taro dimana muka gue kalo sampe balikan sama mantan?"

"Disini," jawab Onna sambil mendorong pelan kening Cindy.

"Onna!"

Onna tertawa lalu ia kembali menatap Cindy.

"Cin, gue mau minta pendapat lo."

Cindy menatap Onna bingung, "apa?"

"Gini, kan...aduh gue bingung mau mulai darimana ceritanya."

Cindy menghela napas, "dari awal kejadian yang terjadi sampe Lo bingung gini."

Onna mengangguk pelan lalu mulai bercerita.

"Awalnya tuh gini, Alex nembak gue. Eh, enggak deh, nggak nembak. Dia cuma nyatain perasaannya ke gue."

"Wait, Lo bilang Alex nembak Lo?"

Onna mengangguk lalu menggeleng, "bukan nembak, cuma nyatain perasaan aja."

"And then?"

"Terus dia nanya apa perasaan gue masih sama kayak dulu,"

"Dan Lo jawab?"

"Iya, masih."

Cindy duduk bersandar lalu menatap Onna datar.

"Terus?"

"Alex nyuruh gue kasih kepastian ke dia. Gue sebenernya pengen banget bilang kalo gue mau sama dia tapi gue masih pacaran sama kak Arkan, gimana dong?"

"Ya Lo putusin lah kak Arkan nya."

Onna menunduk sebentar lalu kembali menatap Cindy, "gue nggak mau kehilangan kak Arkan, dia baik banget, setiap sama dia gue merasa jadi orang paling bahagia di dunia."

"Alay." Cibir Cindy.

"Cindy gue serius!"

Cindy tertawa, "iya,tau. Sekarang pilihan ada ditangan Lo. Lo lebih milih kak Arkan yang memperlakukan Lo jadi orang paling bahagia di dunia, atau Alex yang Lo cintai sejak dua tahun lalu."

-----------------

Teman Saja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang