Onna dan Alex saling mendiamkan. Eh, bukan. Sebenernya Alex yang mendiamkan Onna duluan, maka dari itu Onna ikut mendiamkannya. Tapi mereka masih pulang-pergi sekolah bareng, didepan Rianti dan Gilang pun mereka seperti biasa saja. Tapi jika sudah berdua atau sedang tidak bersama orangtuanya mereka langsung perang dingin.
Sebenernya Onna tidak tahu salah dia apa. Dia ingin bertanya namun wajah datar Alex membuatnya mengurungkan niatnya tersebut.
"Na, dari kemarin Alex jadi pendiem gitu ya," ucap Cindy setelah meminum air putih yang ia bawa dari rumah.
Kini mereka sedang berada didalam kelas setelah bel istirahat selesai berbunyi.
"Nggak tahu, gue didiemin sama dia, yaudah gue diemin balik".
"Goblok," umpat Cindy sambil menatap Onna kesal.
Onna menatap Cindy bingung, "lha, nge-gas mbanya".
Onna memainkan handphonenya karena tidak ingin membicarakan Alex lagi.
"Lo harusnya nanya dong,Na!" Ujar Cindy dengan gemas karena tingkah Onna yang cuek.
"Nanya apa?"
Cindy mengambil paksa handphone Onna lalu menaruhnya disaku roknya.
"Cindy, balikin!"
"Dengerin gue dulu!"
Onna memutar kedua bola mata karena kesal, ia bersedekap dada lalu menatap Cindy malas.
"Apa?"
"Lo harus nanya Alex dia kenapa, mungkin aja dia begitu karena ada masalah atau kesel sama lo 'kan?"
"Dia aja nggak mau ngobrol sama gue," jawab Onna dengan raut wajah kesal.
"Ya, maka dari itu lo harus aja ngobrol dia duluan".
Onna berdecak, "iya nanti gue tanya".
----------
Onna menatap ragu Alex yang sedang memainkan handphonenya ditaman kecil belakang rumah. Dengan perlahan Onna berjalan menuju tempat Alex berada lalu duduk disamping Alex. Sedangkan Alex hanya diam walau ia tahu Onna duduk disampingnya.
"Alex," panggil Onna karena Alex tidak juga menyadari keberadaannya.
Alex hanya mengangkat satu alisnya tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone yang menampilkan sebuah permainan.
"Gue ada salah ya?" Tanya Onna mengawali pembicaraan mereka
Alex mengangkat kedua bahunya membuat Onna bertambah kesal. Namun ia masih berusaha sabar mengingat perkataan Cindy. Ia menghela napas pelan lalu kembali menatap Alex.
"Lex, jangan diem terus dong".
Tidak ada respon dari Alex. Dia tetap diam dan terus memainkan handphone.
"ALEX!" Teriak Onna sambil merebut handphone Alex karena sudah tidak bisa menahan rasa kesalnya.
Alex menatap Onna datar, "apa?"
"Lo kenapa sih? Kalo ada masalah cerita, jangan diem aja. Kalo gue punya salah bilang, jangan malah diemin gue".
"Hm, sini handphone gue," Alex mengadahkan tangannya didepan Onna.
Onna menggeleng cepat sambil menyembunyikan handphone Alex dibelakang badan.
"Jawab dulu!"
"Nggak ada masalah. Udah 'kan?"
"Gue ada salah sama lo?"
Alex menggeram kesal, ia masih tidak terima tentang hal itu.
"Jangan lama-lama diluar".
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Saja
Teen Fiction[ sekuel friendzone ] Takdir kita memang hanya menjadi sebatas teman. Tidak lebih. Started: 4 september 2018 Completed: 15 Desember 2019 HAPPY READING!❣