Bunyi dentuman musik yang sangat keras dengan sorot lampu warna warni serta pencahayaan sedikit remang menemani Althaf. Ia duduk di salah satu kursi sambil menatap Rolan yang tengah fokus memainkan berbagai peralatan DJ di depan sana. Tak ketinggalan Lintang tengah asik berjoget ditemani seorang gadis cantik namun mengenakan pakaian kurang bahan.
Bau nyengat khas alkohol juga tercium dengan jelas di penciuman Althaf. Beberapa wanita dengan pakaian sangat seksi menawarkan minuman kepadanya. Bahkan ada yang menawarkan diri untuk menemani namun langsung ditolak oleh Althaf.
Ada pula yang nekad duduk di sebelah Althaf lalu dengan sengaja menampakan belahan dadanya hingga akhirnya pergi sendiri karena tak tahan dengan sikap cuek dan tatapan tajam Althaf.
Althaf merasa sepi walaupun tengah berada di keramaian seperti saat ini. Ia masih teringat dengan pesan Taufik ketika pulang sekolah tadi.
>Flashback ON<
Keadaan senyap dan gelap menyambut Althaf ketika membuka pintu rumah. Althaf menyalakan saklar lampu lalu berjalan ke kamar. Melemparkan tas sekolah lalu melepaskan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya. Mengambil handuk lalu lalu masuk ke kamar mandi.
Althaf keluar dari kamar mandi dengan mengenakan kaos hitam dan celana pendek sedengkul. Berjalan ke arah kasur mengecek ponsel yang baru saja dinyalakannya.
Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi, cobalah beberapa saat lagi tuuttttt...
Hanya suara operator yang menjawab ketika Althaf menekan tombol panggil ke
kontak Bella-Mamanya.Hanya ada 5 kontak di ponsel Althaf. Taufik, tante Suci, Rolan, Lintang, dan juga Bella. Namun ia tak tahu apakah nomor Bella masih dipakai atau tidak, karena semenjak Bella pergi nomor ponselnya tidak pernah aktif.
Althaf melirik kesamping nakas dan menemukan sebuah surat dengan kartu ATM dibawahnya. Althaf membuka surat tersebut dan menemukan tulisan rapi milik Taufik.
Papa ada dinas ke Sidney 2 minggu. ATM sudah papa isi uang yang bisa kamu gunakan untuk kebutuhan. Sekolah yang benar jangan buat masalah!!
Althaf meremas surat tersebut lalu melemparkan ke kotak sampah disudut kamar.
-Flashback OFF-
"Woi kenapa diem aja? Katanya sumpek sana susul Lintang." seru Rolan sambil duduk di sebelah Althaf.
Althaf mengedikan bahunya malas. Tugas Rolan sudah digantikan DJ lain. Althaf menuangkan bir kedalam gelas dihadapannya lalu meneguknya cepat.
"Ajarin gue main DJ."
"Hah apa? Lo ngomong kerasan dikit dong gue gak denger."
"Gue mau belajar DJ."
"Titi DJ? Lo ngefans sama tuh artis lawas?"
Althaf melirik sebentar Rolan yang tengah meminum bir langsung dari botol. "Udah mabuk, payah."
Lintang berjalan mendekat "Wih udah teler aja nih badak bercula lima. Lo gak mau joget-joget?" tanya Lintang yang melihat Althaf hanya duduk diam.
Althaf menggelengkan kepala. "Gak suka."
"Trus lo ngapain kesini? Kayak nonton topeng monyet diem aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAF
Teen FictionON-GOING👀 Althaf, nama murid baru yang cuek lengkap dengan tatapan tajam membuat tak satupun makhluk bernama perempuan berani untuk sekedar menyapanya. Tak pernah percaya cinta, yang ia tahu hanya luka, luka dan luka. Kehadiran sosok gadis periang...