Senin pagi Althaf telah siap diatas motornya dengan seragam sekolah , hanya tinggal menunggu Rolan yang masih sibuk mencari keberadaan kaos kakinya. Mungkin itulah penyebab Rolan seringkali memakai sepatu tanpa kaos kaki, lagi-lagi Althaf menemukan kebiasaan aneh cowok itu.
"Ma Veena pergi ya! Assalamualaikum."
Teriakan tersebut terdengar disertai kemunculan seorang gadis mengenakan seragam yang sama dengan Althaf. Ia terlihat belum terbiasa dengan keberadaan Althaf di kediamannya. Setelah menyapa dengan senyum canggung Adira mengeluarkan motor miliknya, ia mengenakan helm kemudian menyalakan motor.
Namun setelah beberapa kali menstarter, motor matic berwarna merah tersebut tak kunjung menyala. Adira bahkan terpaksa turun dan mengecek tangki minyak, rasanya ia tidak pernah lupa untuk mengisi bensin setelah pulang sekolah.
"Kok gak mau nyala sih? padahal bensinnya masih banyak, apa ada yang rusak ya?" gumam Adira setelah kembali mencoba menyalakan kendaraan kesayangannya tersebut.
"Mogok lagi?"
Adira menoleh, Althaf menghampiri melihat kesulitan yang dialami gadis itu. Mereka bahkan belum saling menyapa sejak bertemu di meja makan kemarin pagi. Adira selalu menghindari Althaf dan begitupun sebaliknya. Belum sempat Adira menjawab, Althaf mengambil alih posisinya tanpa permisi , ia menekan starter dan ajaib motor tersebut menyala.
"Kontaknya belum lo nyalain!"
Althaf kembali menaiki motornya dengan menahan tawa. Sedangkan Adira langsung menutup kaca helm dengan wajah bersemu merah, ingin rasanya ia kembali masuk ke dalam rumah menyadari kebodohannya. Bagaimana mungkin ia lupa menyalakan kontak? Dasar gadis bodoh.
"Ma Pangeran sekolah dulu ya! jangan rindu, berat, biar Papa aja!" Rolan keluar rumah setengah berlari, sembari sibuk memasang dasi di lehernya. Ia masih sempat menarik rambut Adira sebelum naik ke atas motor Althaf, membuat gadis itu mendengus sebal.
"Gue nebeng lo! Kan kita searah, kayak musuhan kalo bawa motor sendiri-sendiri!" ucap Rolan cepat sebelum Althaf sempat protes.
Tak mau memperpanjang drama, Althaf memilih menyalakan motor. Namun ia baru menjalankannya setelah Adira melaju lebih dulu, kini ia bahkan mengiringi gadis itu dengan menjaga jarak.
"Jangan ngikutin dia, bisa sampe pas bel istirahat. Biasanya lo juga tancap gas kayak marques!" seru Rolan menyadari Althaf mengikuti motor adiknya.
"Biasa nya juga lo telat!"
Entah mengapa Althaf teringat saat motor Adira mogok di tengah jalan dan hampir diganggu pria jahat. Lagipula tidak ada ruginya sedikit memperlambat laju motor, mereka akan tetap sampai di sekolah seperti biasanya. Sebenernya siapa saudara gadis itu? Apa memang Althaf yang bersikap berlebihan sedangkan Rolan saja bersikap tak peduli. Dasar laki-laki tak berperasaan. Eh apakah Althaf punya perasaan?
Setelah mendekati lingkungan sekolah, Althaf menambah laju motornya dan mendahului Adira. Tidak ada maksud lain, ia hanya peduli karena ia adik Rolan dan saat ini Althaf sedang menumpang hidup di keluarga mereka. Rencananya sepulang sekolah, Althaf akan segera mencari rumah kos yang tak terlalu jauh dari sekolah. Ia juga harus bertemu Taufik yang entah mengapa tak bisa dihubungi sejak dua hari yang lalu.
Sebenernya kemana saja Taufik? Apa benar ia pergi meninggalkan Althaf karena hutang tersebut? Rasanya tindakan tersebut sangat egois untuk dilakukan oleh seorang Ayah kepada anaknya. Entahlah, terlalu banyak praduga di yang memenuhi pikiran Althaf. Ia bahkan tak bisa menemukan alasan Taufik mengunjungi panti asuhan bersama perempuan yang entah siapa hari itu.
~ A L T H A F ~
Seperti hari senin pada umumnya, setiap sekolah mengadakan upacara bendera. Semua siswa berbaris rapi sesuai urutan kelas, sembari menunggu petugas upacara mengatur kesiapannya. Pasukan pengibar bendera, terlihat gugup dan melakukan pemanasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAF
Dla nastolatkówON-GOING👀 Althaf, nama murid baru yang cuek lengkap dengan tatapan tajam membuat tak satupun makhluk bernama perempuan berani untuk sekedar menyapanya. Tak pernah percaya cinta, yang ia tahu hanya luka, luka dan luka. Kehadiran sosok gadis periang...