“Gak usah teriak-teriak. Suara lo gak semerdu Ariana Grande”
-Rolando Ferrario-
*********
“Minggir minggir cepetan dong jalan nya. Kek bekicot lo.”
Seorang siswa berlari di koridor sambil berteriak menyuruh minggir siswa yang menghalangi jalan nya. Beberapa siswa memandang kesal ke arah nya.
Tak jauh di belakang sana, tiga orang siswi dengan seragam ketat juga rambut yang di cat warna warni mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru sekolah. Mereka juga ikut berteriak memanggil siswa yang berlarian tadi.
“Duh mesti ngumpet dimana nih?” ujar siswa tersebut yang tak lain adalah Lintang. Ia menoleh ke kanan dan kiri sambil mengatur nafas nya yang ngos-ngosan. “Geng cabe-cabean cepet amat larinya. Nah gue kesana aja deh.”
Lintang berlari menuju sebuah ruangan di ujung lorong. Ia masuk ke salah satu bilik dan mengunci rapat pintu. Namun belum sempat bernafas lega ia dikagetkan oleh teriakan nyaring di belakang nya disusul pukulan bertubi-tubi di pundaknya.
“AAAAAAAHHHH SIAPA LOHH??? DASARR LAKI-LAKI KARDUSS!!! CARI MATI LO HAH?”
“Ehh ampun-ampun, jangan ganggu gue. Gue tau lo penunggu disini tapi jangan bunuh gue. Gue nggak sengaja masuk kesini.” Lintang menyatukan kedua telapak tangan nya.
“PENUNGGU BOKONG LO SOAK, GAK USAH NGELES, LO MAU NGINTIP KAN? NGAKU NGGAK LO!!” teriakan itu kembali menggema.
Lintang mendongakan kepalanya. Ia terkejut ketika melihat perempuan dengan rambut acakan-acakan tengah menatap garang ke arah nya. Seolah ingin memakan nya hidup-hidup. “Shinto?” ucap Lintang disertai kerutan di dahi nya. Ia seperti nya mengenali siswi di hadapan nya ini.
“Shinto? siapa yang lo panggil Shinto?”
“Lo lah, siapa lagi.”
“Nama gue Shinta, bukan Shinto. Sembarang ganti nama orang.”
“Elah cuma beda o sama a doang. Biasa dipanggil surti juga.”
“Emang lo mau gue panggil Lintah?” kesal Shinta ketika nama nya di ubah-ubah.
“Gak lah. Emang lo ngapain disini?”
“Menurut lo kalo gue ke toilet cewek ngapain? Mancing ikan?” bentak gadis tersebut. Ia adalah Shinta Ralina Dwikastra, putri dari Roger Satria Dwikastra, donatur terbesar SMA Nusa Bangsa sekaligus sahabat karib Adira.
“Toilet cewek?” Lintang menepuk dahi nya pelan. Sangking terburu-buru nya ia tak memperhatikan lagi tulisan yang ada di depan pintu. Ia meringis ketika Shinta kembali menatap nya tajam. “Sorry deh, gue tadi buru-buru abis dikejar serigala lapar.”
“Alah bilang aja lo sengaja kan mau ngintip? Emang semua cowok tuh sama aja. Atau jangan-jangan lo bukan cowok?” Shinta kembali memojokan Lintang yang menggaruk kepalanya.
“Enak aja, gue cowok tulen ya. Mau bukti?” Lintang hendak membuka resleting celana nya membuat Shinta memekik kesal.
“AAAHHH DASAR GILA, GAK WARAS, BUAYA MESUUM, MATI AJA LO!!” Shinta berlari ke luar toilet setelah memukul kepala Lintang dengan gayung.
Lintang menutup kedua telinga nya, lalu mengumpat sambil mengelus kepala. “Lo yang gila? itu mulut apa corong masjid sih?” gumam Lintang ketika gendang telinga nya terasa pecah.
“Sial banget gue. Udah di kejar cabe-cabean, ketemu sundel bolong lagi. Udah jatoh ketiban nangka lagi.”
~A L T H A F~
![](https://img.wattpad.com/cover/169235769-288-k370130.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAF
Teen FictionON-GOING👀 Althaf, nama murid baru yang cuek lengkap dengan tatapan tajam membuat tak satupun makhluk bernama perempuan berani untuk sekedar menyapanya. Tak pernah percaya cinta, yang ia tahu hanya luka, luka dan luka. Kehadiran sosok gadis periang...