"Kurangi gaya sombong lo. Sadar diri muka lo tuh kayak plat Jakarta, B aja."
-Althaf Dilvin Taggart-
•••••••••
Rolan dan Lintang baru tiba di sekolah. Mereka berjalan di pinggir lapangan basket karena lantai koridor yang masih basah sehabis di pel.
Suasana SMA Nusa Bangsa cukup ramai. Ada yang masih asyik mengobrol di parkiran, taman depan kelas, bahkan telah ada yang bermain basket.
Rolan tiba-tiba mengaduh sambil mengusap kepalanya, ketika sebuah bola basket mengenai kepalanya.
"Woii siapa nih yang ngelempar? Punya mata gak sih ? Kagak liat adik Zayn Malik mau lewat!!" teriak Rolan sambil menatap geram sekumpulan siswa ditengah lapangan.
Bukannya, merasa bersalah mereka malah tertawa. Membuat Rolan semakin emosi. Dengan cepat ia berjalan ke tengah lapangan dimana seorang siswa yang paling tinggi di antaranya yang lainnya tersenyum meremehkan.
"Oh jadi lo yang ngelempar? Buta apa gimana? atau sengaja!!" bentak Rolan.
Laki-laki dengan name tage Greziko tersebut semakin tersenyum senang. Ia mendekadi Rolan sambil menyilangkan tangan di depan dada.
"Kalo iya kenapa?" ucapnya santai.
"Bangsat, mau lo apa?" Rolan mencengkram kerah siswa yang kerap dipanggil Grez tersebut.
"Gue cuma bikin pala lo benjol, masalah?"
"Eh tabung gas, lo gak usah cari masalah deh pagi-pagi!"sahut Lintang yang berdiri di samping Rolan. "Cuma cucu kepsek aja, gaya nya kayak anak presiden."
Grez menyentak tangan Rolan, lalu menatap tajam Lintang.
"Gak usah ikut campur lo lintah rawa, ini urusan gue sama Rolan."
"Sialan, sombong amat. Lo pikir gue berani hah?" tantang Lintang yang malah membuat orang yang menonton tertawa.
Grez hendak melayangkan pukulan kepada Lintang namun langsung ditahan oleh siswa laki-laki yang kini berdiri di samping Lintang.
Memakai tas selempangan dan sepatu converse coklat. Seragamnya dikeluarkan dan tidak memakai dasi.
Grez menyentak tangannya, lalu beralih menatap siswa yang terlihat asing dimatanya. "Siapa lo? Ikut campur urasan orang, mau jadi jagoan?" sinis Grez.
"Ckck lo lagi ngomongin diri sendiri? Semua orang juga tau, siapa yang sok jagoan disini." balasnya dengan menekan kata sok.
"Maksut lo apa? Diem-diem belagu lo ya, anak mana sih?"
"Gue anak rumahan yang dateng kesini mau sekolah, bukan mau cari masalah. Kalo mau berantem, lo salah tempat. Ini tempat belajar. Ntar balik sekolah, lo mampir ke arena tinju!"
Grez terdiam dengan muka memerah, teman-temannya terlihat berbisik-bisik dibelakang. Bahkan telah banyak siswa-siswi dari lantai atas maupun lantai bawah yang memperhatikan mereka. Beruntungnya tak ada guru yang menghampiri.
Pagi ini seorang Greziko yang notabene nya atlet wushu kebanggaan sekolah, serta cucu dari kepala sekolah dipermalukan di depan umum.
Dengan menahan dongkol, Grez berlalu dari hadapan Rolan. Sebelum jauh ia sempat mengacungkan jari tengah ke arah ke arah mereka bertiga.
"Huuu sini lo kalo berani, kabur kan lo? Dasar cemen." seru Lintang heboh.
Rolan memukul kepala Lintang. "Orang udah pergi baru lo sok berani!" ujar Rolan kesal dengan kebiasaan Lintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAF
Teen FictionON-GOING👀 Althaf, nama murid baru yang cuek lengkap dengan tatapan tajam membuat tak satupun makhluk bernama perempuan berani untuk sekedar menyapanya. Tak pernah percaya cinta, yang ia tahu hanya luka, luka dan luka. Kehadiran sosok gadis periang...