three ; Na Jaemin

5.9K 708 15
                                        

"Kim Doyoung, salam kenal."

Jaemin menjabat tangannya dengan pemuda itu, "Na Jaemin."

Doyoung tersenyum; atau lebih tepat nya menyeringai.

"Jaemin, kajja. Ajak aku melakukan tour, atau apalah itu." Doyoung menggamit tangan Jaemin yang terdiam, Donghyuck yang melihatnya terkekeh, mereka bisa dekat dengan cepat.

"Itu UKS." Kata Jaemin sambil menunjuk ruangan berpintu putih disudut.

Doyoung menyeringai lagi, Jaemin terlalu fokus menerangkan hingga tidak melihat Doyoung yang tengah menatapnya.

"Kalau yang itu hmmpphhh--"

Doyoung membekap Jaemin yang asyik berbicara dengan sapu tangan yang berlumurkan obat, Jaemin langsung ambruk begitu saja.

Menerangkannya nanti lagi saja, ya?

Mereka berdua segera menghilang secepat kilat, Donghyuck yang melihatnya kaget.

"Jaemin! Kim Doyoung sialan, ternyata dia!"

Donghyuck menelpon Mark secepat yang dia bisa.

                     ✴mission✴

Jaemin merasakan kepalanya amat pusing dan dia membuka matanya perlahan, bayangan seseorang yang berjongkok di hadapan nya mulai jelas. 

"D—doyoung?"

Doyoung menyeringai sambil menatap Jaemin yang terduduk lemah di sudut ruangan. "Ini dimana?" Tanya nya.

"Sst— tidak usah banyak omong, yang jelas kita masih disekolah kok."

Doyoung mengeluarkan sebilah pisau dari saku jaketnya yang tebal, sejak tadi dia memakai jaket setebal itu hanya untuk menyimpan pisau.

"Na Jaemin? Tahukah kamu?"

Jaemin merasakan seluruh tubuhnya mengalami tremor mendadak dikarenakan Doyoung  mengacungkan pisau itu. Doyoung mencengkram rahang nya, membuat Jaemin melihat langsung manik matanya.

"Darah mu itu sangat manis, dan kami bangsa vampir membutuhkan darahmu untuk persembahan." Doyoung mengeluarkan gigi taringnya; matanya mengkilat kemerahan.

"J—jangan, lagipula kita b-baru saja berkenalan bukan?"

"Ini misi. Jika aku tidak bisa membawa darahmu maka aku akan dibunuh." Kata Doyoung sambil mengambil ancang-ancang untuk menusukkan pisau itu, di bagian perut Jaemin. Dia melepas cengkramannya begitu saja.

"D–doyoung k–kumohon jangan..." Cicit Jaemin yang masih terduduk di pojokan ruangan, ekor matanya menyapu seluruh ruangan, sepertinya dia mengenal ruangan ini; gudang sekolah.

"D–Doyoung aaammmpppkkhhh——"

Doyoung menahan mulut Jaemin seraya menusukkan pisau itu di perut Jaemin menekan nya hingga menembus lapisan epidermis dan dagingnya, darah segar yang bagi kaum vampir terasa manis itu bercucuran ke lantai dengan mudahnya.

Jaemin menangis tanpa suara karena mulutnya ditahan oleh Doyoung, tubuhnya sudah lemah karena kehilangan darah dan efek obat yang membuat Jaemin pingsan.

"Darah mu sungguh manis, aku jadi ingin mengicipi nya." Kekeh nya sambil mencabut pisau itu dari perut Jaemin, dia menjilat darah Jaemin yang masih ada di pisau tersebut.

"Maafkan aku harus melukaimu, tapi tidak papa karena darahmu sungguh manis."

Brak!

Pintu gudang terbuka, Doyoung kaget karenanya belum sempat bergerak dia sudah ditembak oleh Mark.

Silver bullet, sialan!

Vampir juga bisa bereaksi terhadap silver bullet, sama seperti werewolf.

"Jaemin, astaga!" Kata Donghyuck tertahan, Doyoung terkapar lemah dan menghilang dari hadapan mereka.

"M-mark h-hyung. D-doyoung." Kata Jaemin lemah, "Iya kami sudah tau, ayo ke rumah sakit." Jawab Mark memotong, bisa-bisa Jaemin kehilangan lebih banyak darah lagi.

Mark menggendong Jaemin yang sekarat, Donghyuck membereskan kekacauan yang terjadi di gudang, mereka melakukan ini pada jam pelajaran jadi kemungkinan tidak ada yang tau.

Mark membawa Jaemin pergi ke rumah sakit dengan mobil, Donghyuck kembali ke kelas karena tadi dia memakai alibi untuk buang air, Donghyuck juga bilang bahwa Jaemin sakit jadi Byun-ssaem tidak merasa curiga.

part three was end.

Jadi di sini ceritanya itu trobek2 dulu kisahnya masing2 mungkin abis ini Jeno? Hmmm....gimana yak :v baru muncul langsung sadis ni cerita;b

mission | nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang