udh chapter terakhir--
maaf kalau ga sesuai dengan harapan kalian, hehe.
karena akhir yang bahagia bagiku itu mungkin berbeda dengan bahagia yang kalian sukai.tenang, masih ada epilog + throwback gitu.
anyway, selamat membaca! ❤
Apakah sudah berakhir--?
Semua sudah berakhir. Benar - benar berakhir.
Pemuda bersurai cokelat itu menatap nisan yang masih nampak baru, kedua bola mata sayunya kembali mengeluarkan air mata. Secepat ini 'kah? Ia tak menyangka. Semua terlihat seperti fantasi, tapi ini kenyataan. Ia masih bisa merasakan pedihnya tertembak. Sakit dan perih menjalar di dadanya.
"Semua tugas mu di dunia telah usai. Mari kita menuju ke dunia ruh."
Pemuda itu menatap wujud di belakangnya, "Tunggu--dimana Jeno?"
"Jeno? Dia sudah lenyap. Ia memilih jalan vampir yang tidak bisa mati, mereka akan langsung lenyap begitu saja." Jawab wujud putih dibelakang nya, Jaemin tersenyum pedih.
Sepertinya saat sudah mati - pun mereka tidak akan berjodoh, bukan? Perlahan - lahan ia meninggalkan tanah yang masih kemerahan itu. Menatap nama di nisan itu yang mulai mengabur bersamaan dirinya yang menghilang.
Na Jaemin, 26-3-18.
[[mission]]
"Renjun! Renjun!"
Pemuda Na itu menghampiri Renjun yang sudah ingin menyeberang jalan. Ditatapnya wajah yang lesu itu dengan mata berkaca - kaca. "J--Jaem? Kenapa?" Tanya Pemuda Tiongkok itu sambil menghampiri Jaemin.
"A, aku bersedia mengikuti permintaanmu!" Jawab Pemuda Na itu sambil menggenggam tangan Renjun, yang digenggam hanya tersenyum senang. Raut wajahnya berubah lebih segar dari sebelumnya, "Tapi--izinkan aku ikut mati bersamanya, boleh?"
Mendengar itu Pemuda Huang sedikit kaget dengan permintaan teman didepannya ini, "J--Jaemin? K, kau serius?" Tanya Renjun meyakinkan, Jaemin hanya mengangguk pasrah. "Percuma saja aku hidup, pasti kaum vampir itu akan terus mengincarku hingga aku mati," Bisik nya parau, hati Renjun sedikit tersayat mendengar perkataan Pemuda Na itu.
"B--baiklah, ayo sekarang kita kerumahku!"
Dan mereka berdua pun pergi, menyisakan duka yang mendalam dan hati terluka. Tidak--Jaemin tidak menyesal, justru seharusnya ia senang, bukan? Ia akan bebas sebentar lagi--bertahanlah!
[[mission]]
"Jeno! Jeno!"
Yang dipanggil menyahut, oh itu targetnya. Ia berusaha tersenyum hangat sambil melambaikan tangan, "Eum--ya?"
"Bisa ikut aku ke rooftop?" Ajak Pemuda Na itu sambil tersenyum juga, ia menggeret tangan Pemuda Lee untuk ikut. "Baiklah," Katanya pasrah sambil mengikuti Pemuda Na itu, hitung - hitung ia bisa langsung melenyapkan - nya? Entahlah, itu bukan opsi yang buruk untuk tempat kematian, bukan?
Setelah mereka sampai di rooftop Jaemin segera mengunci pintu rooftop itu, melempar kuncinya ke sembarang arah. Tidak boleh ada yang mengetahuinya--tidak boleh! Ini harus menjadi rahasia.
"Jadi, ada apa?" Tanya Jeno sambil menatap suasana sepi di rooftop itu. Seringai puas sedikit tercipta di lekuk bibirnya, ia ingin segera menerkam Pemuda Na itu. Mencabik - cabik dagingnya, dan--menghisap darah manisnya. Oke Lee Jeno, fantasi - mu terlalu indah.

KAMU SEDANG MEMBACA
mission | nomin
Fanfic❝You have to do this mission, or you will die, Lee Jeno.❞ [end] vampire!au (( major character death involved )) warn! bxb! ©nnaurax_