"Nana, suka warna apa?"
"Apa saja."
"Yang ini?"
"Boleh."
Pemuda Na itu mengikuti pemuda bermata sabit yang didepan nya, di sebuah mall ternama di kota mereka.
"Na, temani aku ketoilet, aku kebelet." Ajak pemuda bermata sabit itu, pemuda bersurai coklat itu memutar matanya malas tapi segera mensejajarkan langkah panjang pemuda yang di depannya.
"Aku tunggu sini ya Jen, mmppph—"
Pemuda bermata sabit itu langsung menutup mulut pemuda di depannya agar berhenti berbicara, dan segera mengunci toilet dan menarik—atau lebih tepatnya menyeret—pemuda bertubuh kecil tersebut hingga tersungkur dilantai.
Pats!
Kamera cctv mati dalam sekejap karena kekuatan nya, Jeno menyeringai kearah pemuda Na yang sedang mencerna kejadian tersebut.
"Jen—apa yang mau kau lakukan?!"
Pemuda bersurai coklat itu berusaha bangkit dengan sisa tenaganya, jangan lupa—tenaga vampir maupun setengah keturunannya lebih kuat dari manusia; dengan sekali terhempas sama dengan dipukuli berkali-kali."Hanya bermain-main saja, tidak lebih, Na." Jawab Jeno sambil mencengkeram rahang Jaemin dan menghempaskan nya secara tiba-tiba membuat Jaemin mengaduh seketika akibat perbuatannya.
"Tenang saja, aku akan bermain pelan, Na. Tidak seperti Kim Doyoung yang kasar, akhirnya dia mati, hanya gara-gara kebodohan nya itu," Kata Jeno sambil menunjukkan smirk andalan nya.
"H, hen—hentikan." Nafas Jaemin sedikit putus-putus,dia meneguk saliva nya kasar; dejavu. Dan mencoba untuk menyingkir ke samping, sayang nya Jeno menahan tangannya dengan sekali cengkraman.
Jeno yang memanfaatkan keadaan lemah Jaemin segera menyengkram kerah baju Jaemin dan membantingnya ke tembok toilet berkali-kali, menimbulkan dentuman keras. Jaemin meringis kesakitan sambil menahan tangan Jeno, sayangnya dia terlalu lemah untuk melakukan perlawanan.
"Hanya segini saja kekuatan mu, Na?" Jeno menghempaskan tubuh Jaemin begitu saja ke lantai, membuatnya tertunduk lemah, badan nya terasa ngilu dan sakit, untuk bergeser sedikit saja rasanya susah sekali.
"J—Jen, kumohon jang—an," Cicit Jaemin sambil menggigit bibir bawahnya, dia tidak bisa bergerak satu inci pun saat ini
Jeno mencekik Jaemin dan melayangkan nya ke udara, dengan setengah kekuatan yang diberikan oleh ayahnya mengangkat tubuh Jaemin hanya terasa seperti mengangkat tangan nya keudara.
"J—Jeno, j–jang..an." Jaemin menendang-nendang angin kosong, ia tidak akan bisa melawan lagi saat ini, tenggorokan nya tercekat, oksigen di paru-paru nya semakin menipis.
"Salahkan saja darahmu terlalu manis untuk persembahan, bukan?" Jeno mempererat cengkraman nya, membuat Jaemin berteriak kesakitan.
Pyar!
Jeno melempar tubuh ringkih itu ke kaca toilet, Jaemin langsung kehilangan kesadaran nya begitu tubuhnya menghantam kaca toilet, darah membanjiri kepala dan wajahnya yang terkena pecahan kaca.
Jeno yang melihat darah menggiurkan itu langsung menjilatnya, dan membawa tubuhnya pergi dengan kekuatan teleportasinya.
"Sialan!"
Jaemin terbangun dari tidurnya, bunga tidur sialan yang terus mengulangi kejadian beruntun itu membuatnya tidak bisa tenang.
Jaemin mencuci mukanya di wastafel, pukul 6, sialan aku telat!
✴mission✴
"Jae, kau kenapa?" Tanya Donghyuck yang melihat Jaemin hanya mengaduk-aduk makanannya, tanpa ada hasrat ingin memakannya.
"Entahlah, aku memiliki feeling tidak enak,"
"Tentang—dia?"
Jaemin hanya mengangguk sebagai tanda bahwa ia mengiyakan kalimat Donghyuck tadi.
"Sudahlah, kami disini selalu melindungimu. Tidak perlu takut!" Kata Chenle sambil menepuk bahu Jaemin pelan, tanpa sadar ada yang menguping pembicaraan mereka sambil berbicara dengan Renjun.
Bodoh. Aku ini punya pendengaran yang tajam tau, aku bisa mendengar pembicaraan kalian.
"Jen, kenapa?"
"Uhuk uhuk uhuk! Ah, tidak apa-apa, Njun!"
part five was end.
Singkat banget ya keliatannya >={
Itu yang dark readers tenggelamin di laut! >:(

KAMU SEDANG MEMBACA
mission | nomin
Fanfiction❝You have to do this mission, or you will die, Lee Jeno.❞ [end] vampire!au (( major character death involved )) warn! bxb! ©nnaurax_