Donghyuck menatap pemu---ah mungkin keturunan vampir itu sambil terkejut, otak nya sedikit tidak bisa mencerna semuanya; terlalu semu untuk dibayangkan jika akhirnya Jaemin dan Jeno berpacaran--saling mencintai saja sudah membuat pikirannya kalut, tidak! Mereka tidak bisa mencintai.
"Oh, haha. Aku bercanda." Kata Jeno kikuk sambil tertawa, tiba-tiba pemuda bersurai kecoklatan itu datang bersama Jisung dan Chenle yang setia mengekori dibelakang nya. "Gendut! Kau meninggalkan ku, jahat!" Katanya sedikit kesal sambil mencubiti bongkahan pipi chubby Donghyuck, Chenle mengeluarkan tawa lumba-lumba nya yang cukup membuat Jeno menutup telinga.
"Ah, maaf kamu tidak terbiasa ya, dia memang begitu," Celetuk Jisung tiba-tiba, dia berusaha bersikap senetral mungkin agar tidak mencurigakan di mata Jeno. "Si--siapa kalian? Kelihatannya kalian masih muda sekali," Tanya pemuda Lee itu sambil memperhatikan proposi muka dan tubuh Jisung dan Chenle. "Aku Jisung dan itu paca--em maksudku temanku, Chenle. Kami kelas 2." Jawab Jisung sedikit ragu sambil duduk di bangku milik Renjun, apakah tidak masalah jika Jeno mengetahui identitas nya? Semoga tidak membuat dia curiga, batinnya.
"Jaemin aahhh--lepaskan tau!" Donghyuck berusaha melepaskan tangan Jaemin yang selalu setia mencubit pipi nya; kebiasaan Jaemin dari dulu yang belum lepas. "Sudah lah, kalian nanti aku nikahkan mau?!" Kata Chenle yang lama-lama kesal dengan tingkah Pemuda Na yang sebenarnya sudah melekat lama pada tubuhnya, sudah bosan Chenle mendengar teriakan Donghyuck yang berusaha lepas.
"Hey mana bisa uke sama uke!" Celetuk Jisung asal yang langsung dihadiahi tatapan maut dari ketiganya, "Hush, dasar anak kecil, diam saja," Cetus Donghyuck sambil mendudukan Jaemin di kursinya, "Pfft. Dasar aneh," Gumam Jeno geli, melihat aksi 4 sahabat itu.
✴mission✴
Jaemin menatap semu rintik-rintik hujan yang merembes turun ke tanah, menjatuhkan dirinya diantara aspal yang keras. Belum lagi gemuruh petir bersahutan dari langit, memperebutkan siapa yang paling kuat dan keras. Langit yang didominasi dengan warna kelabu itu tidak segan-segan menunjukkan kesedihannya.
Pemuda Na itu merapatkan tubuh kurusnya ke pinggir halte, sesekali mengusap-usap kedua telapak tangannya guna menciptakan rasa hangat walaupun sementara, pikirannya kalut dengan jam yang masih setia bertengger di pergelangan mulusnya, pukul lima lebih tiga puluh, sudah telat 30 menit dan Mark belum ada tanda-tanda menjemputnya.
"Mark hyung lama!" Desis Jaemin sambil terus merapatkan tubuhnya ke tembok halte bus itu sambil sedikit menghindari percikan air hujan yang terlontar dari semesta yang masih setia menunjukkan kesedihannya.
"Hey, belum pulang?"
Jaemin bisa saja terjungkal jatuh ke aspal mulus jika Jeno tidak memegangi tangan kurusnya, Jaemin yang sedang melamun tiba-tiba dikejutkan oleh Jeno yang--entah dari mana--muncul secara tiba-tiba. "Maaf, maaf." Katanya sambil menarik Jaemin ke tempat asalnya, "Ngapain kesini?!" Desis Jaemin sambil menatap nyalang orang yang berdiri didekatnya,
"Berteduh, memang nya kamu tidak lihat seberapa derasnya tangisan semesta?!" Kata pemuda bermata bulan sabit itu sambil sedikit menengadahkan tangannya untuk menyentuh gemericik air itu, bohong, dia berteleportasi dari rumahnya demi menemani pemuda na itu. "Sok puitis." Kata Jaemin acuh sambil melihat jam nya lagi, "Tapi aku memang puitis."
"Oh ya? Kata siapa?"
"Diriku sendiri."
"Tapi belum ada yang bilang selain dirimu!"
"Ada, kamu tadi."
"Kapan?!"
"Itu tadi, kamu bilang puitis."
"Ck!" Jaemin mendecakkan lidahnya kesal, seberapa susahnya dia melawan pasti dia akan kalah. Jeno tersenyum penuh kemenangan disampingnya.
"Na Jaemin. Kajja!" Tiba-tiba Mark sudah datang dengan mobil kesayangannya, "Ah, ne hyung." Jaemin segera berlari menghampiri kakak tertuanya itu.
"Goodbye, my first," Kata Jeno sambil mengeluarkan smirk nya dan segera berteleportasi meninggalkan halte itu.
part fourteen was end.
Gilasih, lambat alurnya. But feel nya dapet, gak? Aku ga pinter bikin diksi, but yeah at least semoga kalian suka.
Dan yaakkk, aku mau merombak psycho menjadi lebih waow lagi (iya tolol gaada yang nanya) oke oke, sekian terima renjun, bye!

KAMU SEDANG MEMBACA
mission | nomin
Fanfiction❝You have to do this mission, or you will die, Lee Jeno.❞ [end] vampire!au (( major character death involved )) warn! bxb! ©nnaurax_