nine ; Kim's

3.5K 475 12
                                        

©nnaurax_ yang malas merevisi.

Jaemin merasakan pening di kepalanya, perlahan-lahan dia mulai terbangun dari pingsannya, pandangan nya menjadi jelas.

"Halo, Na Jaemin."

Jaemin yang belum sepenuhnya sadar tidak begitu menangkap wajah orang di depan nya. "Perkenalkan---dan aku minta maaf---" Katanya sambil tersenyum.

"S-siapa ka-u." Kata Jaemin tersendat, dia takut jika orang ini bersekongkol dengan Jeno. "Aku tidak jahat---cuma sebatas---um mungkin, aku menggunakan dirimu." Kata lelaki itu lagi, seraya menyalahkan batang cigarette nya.

Jaemin mencuri pandang ke seluruh ruangan ini-tidak seperti gudang, lebih seperti bekas kamar yang tidak terpakai. "Perkenalkan---aku Kim Jongin." Katanya sambil meniup kepulan asap dari hidung dan mulutnya, membuat pemuda Na itu terbatuk pelan.

"Ah maaf, kamu tidak suka asap rokok, ya?" Tanya lelaki yang mengaku bernama Kim Jongin itu. "Kamu tahu kenapa aku menyekap mu disini?"

Jaemin hanya menggeleng pasrah. "Maafkan aku, sekali lagi-aku hanya dendam." Katanya sambil menginjak batang cigarette nya.

"Mari kita bicarakan ini." Jongin mengangkat dagu lelaki manis itu, "Aku memanfaatkan mu karena dendamku pada kelompok vampir sialan itu-ah apa namanya? Aku lupa." Kata nya sambil menggaruk kepalanya.

"Tapi yang jelas ketuanya adalah, Lee." Sedikit ada penekanan dalam pengucapan marga itu. "Memang nya apa salahku sehingga kau menjadikan ku alat?" Tanya Jaemin memberanikan diri.

"Itu pertanyaan yang ku tunggu." Jongin melepaskan pegangannya dari rahang pemuda Na tersebut. "Karena mereka menjadikan adikku persembahan, sesimpel itu."

"Jadi persembahan itu----"

"Ya, dia yang berusaha membunuhmu satu tahun yang lalu----

Kim Doyoung."

"Jadi kau menculikku agar mereka tidak tahu dan membuat orang yang ingin membunuhku dijadikan persembahan?"

"Ya-kamu cukup pintar Na Jaemin."

Jongin duduk di sebuah shofa didepannya. "Dan kamu tau siapa yang berusaha membunuhmu?"

Jaemin menggeleng pura-pura tidak mengerti. "Jangan bohong---"

Jaemin terkesiap saat Jongin menatapnya."Tau dari mana?"

"Aku ini vampir bodoh. Aku bisa membaca pikiranmu." Kata Jongin.

"Ah, iya. Lee Jeno." Kata Jaemin. "Benar sekali, dan kamu tahu sendiri kan?"

"Y---ya."

✴mission✴

"Donghyuck!!"

Mark yang baru saja akan menjemput Jaemin menemukan Donghyuck yang terkapar di lantai toilet, sementara pintu toilet terbuka lebar.

"Astaga, Donghyuck! Kamu kenapa?!" Mark menepuk-nepuk pipi Donghyuck. Mark akhirnya memercikan air ke muka Donghyuck.

"Ah, Jaem--" Donghyuck sadar dari pengaruh hipnotis itu, "Kau kenapa?" Tanya Mark sambil memapah Donghyuck bangun. "Tadi--Jaemin ditangkap." Kata Donghyuck terbata-bata.

"Oleh siapa?!"

"Entah. Aku tidak tau, dia memakai pakaian serba hitam. Dan bisa menghipnotis."

"Sial, pasti ada hubungannya dengan Lee Jeno!"

"Aku rasa tidak." Kata Donghyuck sambil merapikan rambutnya.

"Bagaimana bisa?" Tanya Mark yang frustasi sekarang.

"Mark hyung, keluarga Lee tidak bisa menghipnotis, kan?"

Mark berpikir sejenak.

"Yang hanya bisa menghipnotis, kan---

Keluarga kim."

"Kim Jongin!"

✴mission✴

"Jeno! Keluarga Kim menculik Na Jaemin!"

"Bagaimana bisa?!"

"Salahmu tidak menjaganya!" Kata Jhonny sambil mencari informasi, tangannya bergerak lincah menyusuri keyboard panjang itu.

"Hyung! Apakah kau dapat informasi?"

"Aku belum menemukan persembunyian mereka yang baru, terakhir kali aku melihat persembunyian mereka yang lama sudah hancur."

"Astaga!"

"Nanti, aku akan mencari tau."

Piip!

Sambungan rahasia itu terputus.

"Jika kamu tidak bisa menemukan Jaemin atau jauh dari target selama 5 hari maka waktu mu akan berkurang." Kata Jhonny.

"Oh, astaga, kenapa bisa begitu!" Kata Jeno frustasi, menjambak surai hitamnya. "Karena raja sendiri yang berkata seperti itu." Kata Jhonny. "Huh, aku akan mencarinya sendiri!" Dengus Jeno sambil memakai jaket kulit nya.

part nine was end.

Bingung?

mission | nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang