Lee Jeno. Pemuda berumur 16 tahun, setengah vampir setengah manusia, dia baru diperkenalkan dengan dunia darah pada saat umur nya 10 tahun. Terlalu belia untuk melakukan itu--atau terlalu tua untuk mengetahui?
Dia tidak begitu suka mengkonsumsi darah, jangan lupakan sebagian jiwa manusia yang masih mengalir ditubuhnya. Hingga pada umur 15 tahun dia mulai diperbolehkan menjalankan 'misi' dari ayahnya, Lee Taeyong.
"Jeno, kajja mau seberapa lama kamu dikamar, hm?" Tanya Taeyong yang sudah mulai gusar Jeno hanya terdiam. Menuruti ayahnya yang sudah beranjak turun menuju halaman rumah. "Appa, kita mau kemana?" Tanya Pemuda Lee itu sambil masuk ke dalam mobil.
"Ke tempat yang menyenangkan." Cetus Taeyong sambil mengemudikan mobilnya menuju ke suatu tempat. Jeno hanya terdiam sambil mengamati jalan setapak.
Ckrit!
Pintu besi itu terbuka saat Taeyong memutar kenop nya yang sedikit berdebu, Jeno masih terheran-heran kenapa dia diajak ke rumah tua di tengah hutan ini.
"Appa, ini tempat apa?" Tanya nya.
"Berhentilah berbicara, Lee Jeno." Sahut ayahnya dingin sambil terus berjalan, mau tak mau Pemuda Lee itu mengikuti ayahnya. Ekor matanya menyapu ruangan yang minim cahaya itu.
Pyash!
Lampu menyala dengan sendirinya, nampak Taeyong yang tersenyum kemenangan. "Selamat datang Lee Jeno!"
Jeno yang tidak mengerti apapun terhenyak. Ayahnya malah merangkul anaknya yang masih terheran - heran."Perkenalkan. Aku Jung Jaehyun." Kata salah seorang pria yang tiba - tiba muncul begitu saja, menampakkan taringnya yang setajam pisau. "A-Appa, sebenarnya ini tempat apa--," Desis Jeno sambil mengalihkan pandangannya, menyapu seluruh isi ruangan itu.
Matanya berbinar takjub melihat pemandangan yang dilihatnya, komputer canggih, kulkas yang besar-berisi darah--; meja kursi yang ditata se rapi mungkin, dan beberapa kamar-kamar yang tertutup. Sebenarnya--ini tempat apa?"Ini markas kita, bangsa vampir seperempatnya tinggal disini." Kata Jaehyun sambil tersenyum, dimple nya di kedua pipi menampakkan manis nya wajahnya--tanpa tau dia seorang penghisap darah--
"Jeno, jika appa menyuruhmu harus melakukan misi yang appa berikan, apakah kamu bersedia?"
✴mission✴
Jeno menapakkan kaki nya ke markas yang biasa mereka pakai jika ada rapat maupun situasi bahaya, --singkat kata-- tempat multifungsi.
"Appa?"
Jeno masuk setelah mendorong pintu besi yang lumayan berat itu, dia menelusuri tempat itu; kosong.
"Jeno-ssi. Akhirnya kamu datang."
Seorang laki-laki yang tinggi menjulang menatapnya, Jeno tertegun, siapa dia? Wajahnya sangat asing.
"Ahaha, maaf kamu tidak mengenalku ya? Aku jarang mampir kesini." Katanya sambil menggaruk tengkuknya yang -tidak gatal- dan menatap kembali lelaki bersurai hitam itu.
"Seo Jhonny, anyyeong." Jeno menerima uluran tangan Jhonny dan mengikutinya masuk ke dalam.
"Jeno-ssi, appa mu-eum- Taeyong hyung tidak bisa kesini, dia ada masalah sebentar tapi itu tidak berbahaya. Jadi dia minta untuk aku menjelaskan misi penting yang akan kamu laksanakan."
"Misi penting apa?"
"Bunuh seorang manusia. Na Jaemin."
Apa? Membunuh manusia? Seumur-umur Jeno hidup dia tidak punya niat membunuhnya-hanya ingin menghisap darah yang sudah dijadikan satu kemasan-
"Kamu harus melakukan nya-nyawa menjadi taruhan-"
part four was end
KAMU SEDANG MEMBACA
mission | nomin
Fiksi Penggemar❝You have to do this mission, or you will die, Lee Jeno.❞ [end] vampire!au (( major character death involved )) warn! bxb! ©nnaurax_