Komen juga yaa:" ak juga pengen atuh komennya bejibun biar smgt apdt:'
√part; start√
Jaemin menatap kosong kamarnya, sungguh sekarang rasanya otaknya tidak bisa diajak kompromi. Di pikirannya hanya ada nama “Lee Jeno” seorang. Dasar aneh, batinnya dalam hati, kenapa dia bisa memikirkan orang yang selalu mengancam nyawanya, sih!
"Kenapa sih aku terus memikirkan dia!" Gerutu Jaemin kesal sambil melempar bantalnya ke sembarang arah, persetan dengan semua hal, dia ingin melupakan nama itu. "Kenapa sih marah-marah?" Tanya Mark yang tau-tau sudah berada di balik daun pintu, melihat kelakuan aneh adiknya, "H--hyung kapan masuk sini?!" Jerit Jaemin sambil menatap aneh yang lebih tua, "Dari tadi mungkin," Jawab nya sambil duduk di tepi ranjang adiknya yang empuk.
“Sekarang, berceritalah!”
Mau tidak mau Jaemin harus bercerita, bagaimanapun Mark ini memiliki segudang solusi yang bisa menenangkan jiwa, terlebih lagi mulutnya selalu bisa diajak kompromi.
✴mission✴“Misi itu berat, memang tidak semuanya berhasil, Jeno. Tapi ketahuilah, kamu harus melakukan nya walau itu berat.”
Jeno memejamkan matanya, menikmati semilir angin malam, tangannya ia tumpukan kepada pagar balkon yang hanya sebatas perutnya, menggumam sebentar dan mengalihkan atensi nya kepada langit malam.
"Kalau begitu---bagaimana kalau aku mengundurkan---diri?" Jawabnya.
Taeyong menatap putra semata wayangnya itu sedikit terkejut, mata nya sedikit membola mendengar ucapan anaknya yang berumur delapan belas tahun itu. "Tidak bisa--! Aku sudah memercayakan misi ini dan kau mengundurkan diri?! Apa kata dia nanti?!" Katanya kesal sambil memukul pelan pagar balkon itu, menimbulkan sedikit getaran pelan yang terasa di tangan Jeno.
"Tapi tadi appa bilang tidak semua orang bisa, kan? Aku tidak bisa---," Tolak Jeno sambil menikmati terpaan angin di wajah nya, "Jeno--kenapa kau ini?" Desah Taeyong kesal sambil menatap anaknya itu, sedikit rasa kecewa membuncah di hati nya.
"Aku tidak apa, hanya lelah? Mungkin, aku tidak bisa berpikir lagi!" Katanya ketus sambil meninggalkan ayahnya seorang diri di balkon itu, "Dasar---menyukai, hm? Baiklah, kita coba itu akan menjadi benci atau cinta." Seringainya.
✴mission✴
"Jaemin! Jangan pergi!"
Jaemin terus berlari, memaksakan kedua kaki jenjangnya yang sudah sedikit terluka untuk terus bergerak, jantungnya berdegup kencang. Tangisan semesta yang disertai dengan petir yang menjalar-jalar tidak dihiraukannya, apalagi tubuhnya sudah setengah basah dengan luka-luka yang membuat semakin perih.
"Na Jaemin! Mau lari sampai kapan?!" Tepat 2 meter di depannya sudah ada Jeno yang berdiri sambil berkacak pinggang, smirk mengerikan sudah tercipta di mulutnya. Jaemin terhenti sejenak, nafas nya terasa tercekat. "Ayo Jaemin, kemarilah," Kata Jeno sambil mengulurkan tangannya, dan atas kehendak tubuhnya Jaemin langsung mengikuti suruhan nya. Jaemin seakan kehilangan kendali atas tubuhnya sendiri.
Tunggu, itu bukan Jeno! Itu--
Itu--
Belum sempat Jaemin berpikir tiba-tiba satu persatu kelopak tulip merah jatuh ketanah, Jaemin dengan mudah ambruk ke tanah yang basah karena hujan. Dia sungguh benci hujan--
“hah?!”
Mimpi---lagi?
Kenapa harus mimpi mati berulangkali, sih! Pikirnya kesal sambil mengesampingkan poni yang lepek karena keringat yang membanjiri, setelah berusaha menetralkan nafas nya dia beranjak keluar mengambil air.
Pemuda Na itu sempat melihat jam yang masih menunjukkan pukul dua subuh, Jaemin biasa terbangun jam dua karena mimpi sialan yang selalu menghantui nya.
Saat ingin mengambil minum tiba-tiba ada bayangan seorang laki-laki di dapur rumahnya, "Mark hyung?" Tanya nya sambil mendekati bayangan itu, "Apa yang---," Jaemin merasakan mulutnya dibekap, dan sosok itu menempelkan telunjuknya di mulut Jaemin, menyuruhnya diam.
"Jeno ingin membunuhmu," Kata sosok itu, "Dia membencimu, sungguh membencimu!" Kata sosok tadi dengan suara berat yang mengerikan, "Dan dia--ingin darahmu!" Kata sosok itu lagi, Jaemin tau. Dia tau semuanya.
"Menjauh darinya!" Jerit sosok itu sebelum menghilang lagi. Jaemin menatap kosong dapurnya, kemana sosok itu pergi? Apa gunanya dia hanya membuang-buang waktu, yang ingin dekat dengan dirinya juga siapa?! Pikirnya sambil melanjutkan perjalanannya ke kamar untuk tidur, dia tidak lagi takut karena mimpi itu terlalu sering dirasakannya.
√part; end√
Gajelas? Ya maapkeun aku tu bingung mau ku gimanainn lololol betewe jangan lupa komen2 juga atuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
mission | nomin
Fanfiction❝You have to do this mission, or you will die, Lee Jeno.❞ [end] vampire!au (( major character death involved )) warn! bxb! ©nnaurax_