Na Jaemin yang sudah selesai makan langsung beranjak menuju kelas, entah kenapa pikirannya melayang terus menerus tentang mimpi yang dialami nya tadi malam.
Sebuah pertanda; atau bunga tidur semata?
Dia sudah pernah bermimpi tentang dirinya dibunuh seseorang beberapa kali; tidak semenakutkan yang dia mimpikan tadi malam.
Baru saja dia melamun kan semua itu dia dikejutkan dengan kedatangan laki-laki bermata bulan sabit yang menghantui pikirannya.
Mampus.
Jaemin tersentak kaget saat Jeno datang, dan posisinya mereka hanya berdua di kelas, bisa-bisa Jeno membunuh nya nanti. Jeno duduk di tempat duduknya, disebelah Jaemin tentunya.
Baru saja Jaemin ingin beranjak dari tempat duduknya pintu kelasnya sudah menutup sendiri.
"Ah mungkin angin—"
Jaemin menoleh pada Jeno yang sedang menatapnya, dagu nya menopang di tangan nya. "Maaf, jangan takut padaku."
Jaemin mendelik, "Siapa yang takut padamu hah?!"
Jeno terkikik geli sambil mengusap surai rambut Jaemin, Jaemin menepisnya dengan kasar. "Berhenti mendekatiku!" Ancamnya. Namun bukan Lee Jeno namanya kalau menyerah, dia menarik rahang Jaemin, dan mengikis jarak diantara mereka.
Jaemin terdiam, dia hanya sesekali memperhatikan pergerakan Jeno, Jeno mengusap-usap bibir nya sambil menyeringai, "Aku tidak akan pernah berhenti mendekatimu—
Chagi."
Jaemin melepaskan rahang nya dari tangan Jeno, mencerna apa yang baru saja Jeno katakan, c-chagi katanya?! Hei, dia ini aneh atau bagaimana?! Seperti nya dia tidak normal!
Jeno hanya menyeringai penuh kemenangan melihat targetnya termenung dengan kata-kata nya yang terlontar begitu saja.
✴mission✴
Pelajaran ke 5 kosong, Jaemin memutuskan untuk ke toilet, yang —sebenarnya— cuma alibi semata, dia jalan2 mengitari sekolah baru ke toilet dan ke kelas. (Kisah nyata hidup qu:v)
Dia berjalan melewati gudang sekolah, menatap isi dalamnya lewat kaca, sambil sesekali bergidik ngeri. Mengingat peristiwa setahun lalu.
Setelah puas berjalan-jalan dia menuju toilet yang berada di lantai 1, Jaemin mencuci tangan nya dengan khusyuk tanpa menyadari kehadiran seorang pria bersurai hitam.
Jaemin terkejut ketika kedua bahunya disentuh oleh seseorang, "J-Jeno?!" Jeno yang dibelakang nya hanya cekikikan sambil memeluk Jaemin dari belakang. "Ah, kamu lama sekali. Darimana saja?" Tanya Jeno, Jaemin mendorong-dorong tubuhnya agar melepaskan pelukannya.
"Apa urusannya denganmu, Tuan Lee?" Kata Jaemin sambil melangkah membuka pintu, tapi langkah nya dihentikan ketika Jeno menarik lengan nya. "Kenapa?!" Jaemin langsung dibanting ke dinding, Jeno memojokkan nya di ujung.
"Aa—Jeno." Jaemin takut-takut saat Jeno memajukkan wajahnya, terpaan nafasnya dapat terasa di muka Jaemin. "Kamu manis—" Bisik Jeno tepat di daun telinga Jaemin.
"Dan menggiurkan."
part six was end.
Baca dulu bacotan ku ini :(
>>>Dark readers bintilan mmps l :'v<<<
Get Well Soon uri Donghyuckie💝 our moodbooster, main vocallist, and our love❣
Terus, tahun depan kambek ot berapa woi?:') 5? :')
Get well soon, our fullsun! ㅠㅠ
KAMU SEDANG MEMBACA
mission | nomin
Fanfiction❝You have to do this mission, or you will die, Lee Jeno.❞ [end] vampire!au (( major character death involved )) warn! bxb! ©nnaurax_