©nnaurax_'18
Halo dark readers. >:)
Halo juga readers yang rajin vote :DJaemin sedang membantu Oh-ssaem ketika Jeno akan kembali ke kelas, mereka sempat bertemu karena letak toilet yang tidak begitu jauh—ah tapi Jaemin juga tidak tau dia kemana sebelumnya—
"Terimakasih Jaemin, maaf merepotkan." Kata Oh-ssaem sambil tersenyum, "Ne, ssaem." Kata Jaemin sambil menampilkan senyum kecutnya dan pergi dari ruang guru; sedikit merepotkannya.
"Na, kemana saja kamu?" Tanya Donghyuck yang duduk di depannya, "Membantu, seperti biasa." Kata Jaemin malas, dia memang sering disuruh-suruh guru; murid teladan.
"Nasib jadi murid teladan." Ejek Donghyuck sambil memakan snack yang disembunyikannya di loker. "Hei, jangan makan sekarang! Kalau Kim-ssaem datang bagaimana, bodoh!" Kata Jaemin sambil mendorong pelan bahu Donghyuck, "Tidak peduli." Katanya tak acuh sambil memakan snacknya.
✴mission✴[Kriiing!!]
Bel sekolah menginstrupsi seluruh murid untuk segera kembali ke rumah mereka masing-masing, sudah pukul 5 yang menandakan waktu pulang, Jaemin mengemasi buku-buku dan peralatannya.
"Na, aku duluan, ya!" Kata Donghyuck sambil melambaikan tangannya, "Ya, hati-hati." Balas Jaemin tanpa menatap Donghyuck karena sibuk membereskan lacinya.
"Hmmm. Nana, nama panggilan yang bagus."
Pemuda bersurai kecoklatan itu terkesiap saat ada suara berat yang berbicara kepadanya, hampir saja dia terjungkal. "L–Lee Jeno?!"
"Maaf. Kaget ya? Aku tidak bermaksud." Kata pemuda bermata sabit itu terkikik, Jaemin hanya menatap wajahnya dengan muka masam. "Tapi serius, Nana nama yang lucu."
"Tapi kau tidak boleh memanggilku Nana!"
"Kenapa? Si gendut itu saja boleh!"
"Namanya Lee Donghyuck!"
"Tapi badannya gendut."
"Jangan mengejek sahabatku!"
Jaemin pun berniat meninggalkan Jeno, kelas sudah sepi, dan kakaknya pasti akan segera sampai disekolah.
"T—tunggu!" Jeno menarik tangan Jaemin yang sudah diambang pintu, "Aigo! Apa lagi?!" Tanya Jaemin yang sudah kesal, sebenarnya dia juga sedikit—takut—
Cup!
Jeno menciumnya, lagi. Tapi, di pipi sebelah kanannya. "Jeno!" Kata Jaemin sambil mengusap pipinya kasar bekas ciuman Jeno, telinganya memerah bagaikan tomat, "Apa, Na?" Tanya Jeno dengan nada menggoda, melihat telinga Jaemin yang memerah membuatnya semakin gencar menggoda pemuda Na tersebut.
"Sudah! Lupakan!" Jaemin segera berlari dari kelas, meninggalkan Lee Jeno yang masih diambang pintu kelas, sudah berhasil.
✴mission✴"Donghyuck, tapi kita tidak bisa memata-matai Jeno terus, dia licik kamu tau?"
"Ne, hyung. Aku tau, bagaimana jika memastikan Jaemin bersama kita terus?"
"Aku setuju dengan Donghyuck, tapi—kita tidak sekelas."
"Chenle dan Jisung menjaganya saat istirahat saja—biar Donghyuck yang menjaga nya dikelas."
"Ne, Mark hyung!"
"Jangan lupa bawa terus silver bullet kalian."
Maaf ya, Lee Jeno. Kamu tidak bisa memiliki darah adikku.
✴mission✴
"Nana!!" Donghyuck menghampiri Jaemin yang baru saja akan pergi ke toilet, "Donghyuck!" Gerutu pemuda Na itu sambil menghentakkan kakinya. "Kenapa sih kamu mengikuti aku terus!"
"Heh? Memang aku mengikuti mu? Terlalu percaya diri! Aku juga kebelet, tau!" Kata Donghyuck sambil melipat tangannya di dada. "Yasudah, kajja!"
Diam-diam ada seseorang yang membuntuti mereka berdua.
"Donghyuck?"
"Ya, tunggu aku belum selesai!"
"Huft.." Jaemin melengos sebal, sambil menunggu dia memainkan smartphone nya.
Tiba-tiba terdengar langkah seseorang masuk ketoilet, Jaemin yang masih belum sadar tidak memalingkan pandangannya dari smartphone nya.
[Kriinggg!!]
"Hmmmppphhh—"
"Jaemin!" Donghyuck yang baru keluar melihat seseorang berbaju serba gelap itu membekap Jaemin dengan sapu tangannya, Donghyuck mengeluarkan pistol khususnya.
"Menjauh darinya!" Kata Donghyuck mengacungkan pistol bermotif itu.
"Oh, pemburu?"
"Ya! Jauhi dia!"
Lelaki itu menatap Donghyuck tajam, tiba-tiba tubuh Donghyuck sudah jatuh ke tanah, hipnotis.
"Sleep tight, baby."
part nine was end.
Mau dobel ga nih? :V
KAMU SEDANG MEMBACA
mission | nomin
Fanfiction❝You have to do this mission, or you will die, Lee Jeno.❞ [end] vampire!au (( major character death involved )) warn! bxb! ©nnaurax_