Jaemin menatap keluar, sudah sehari dia dikurung di rumah yang dia tidak ketahui tempat nya, dia membawa smartphone, tapi percuma, tidak ada sinyal sama sekali dirumah itu.
Tiba-tiba pintu kamar nya dibuka oleh seorang keluarga Kim, Jaemin tidak tau pasti jumlah mereka, tapi pasti banyak. "Jaemin, ini makan siang mu." Kata seorang perempuan yang sepertinya hanya berbeda beberapa tahun darinya.
"Terimakasih." Jawabnya pelan, wanita itu pergi dan mengunci pintu kamarnya dari luar. Jaemin memeriksa smartphone nya, jaringan nya masih sama, jelek. Cih, apakah ada pemecah jaringan disini?! Atau rumah ini berada di pelosok?! Pikirnya kesal.
Jaemin menatap makanan yang disediakan di piringnya, daging dengan bumbu barbeque, cukup enak—tapi ada yang mengganjal— ini bukanlah daging manusia bukan? Jaemin tidak ingin menjadi pendosa dengan memakan daging manusia.
"Kita diserang!"
Jaemin menajamkan pendengarannya, "Keluarga Lee datang! Astaga, panggil Jongin hyung!"
Terdengar langkah-langkah yang bertubrukan di koridor, entahlah, Jaemin tidak bisa melihat apapun—jendela nya mengarah ke halaman belakang, yang mengarah langsung ke kolam renang."Lindungi Jaemin—apapun caranya!"
Jaemin sedikit gemetaran mendengar namanya disebut, apakah dia akan dibawa oleh Jeno? Apakah dia akan mati sekarang?
Cklak!
Pintu kamarnya terbuka, menampilkan seseorang yang memakai topeng, Jaemin menatapnya takut-takut.
"S—siap—" Belum selesai Jaemin berbicara orang itu membekap mulutnya dengan sapu tangan, Jaemin ambruk seketika.
"Maafkan aku, Jaem, aku hanya ingin kau selamat, demi hidupku dan—mungkin hidupmu?"
Swushhh!
Mereka menghilang dengan kekuatan teleportasi.
"Jaemin! Jaemin!"
Mark mengguncangkan tubuh adiknya. Jaemin perlahan-lahan membuka matanya, membiaskan cahaya yang masuk ke matanya.
"M–Mark hyung?! Ini dimana?" Tanya laki-laki manis itu sambil celingukan, "Ini di rumah Jaemin, tenanglah." Kata yang lebih tua, "Kok aku bisa dirumah?"
"Tadi ada seseorang yang mengantarmu, memakai topeng dan pakaian hitam, aneh. Tapi syukurlah kamu sudah pulang, aku tidak tau apa yang terjadi jika appa dan eomma mengetahui kamu diculik." Tutur Mark sambil merapikan poni adiknya, "Baiklah, sekarang tidurlah Jaem, sekarang sudah malam, besok libur bukan? Dan appa eomma akan pulang." Bisik Mark sambil menyelimuti tubuh adik satu-satunya itu.
"Selamat tidur hyung." Bisik Jaemin, Mark segera keluar dari kamarnya.
part eleven was end.
Pendek ya? Maaf aku rada gamood nulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
mission | nomin
Fanfiction❝You have to do this mission, or you will die, Lee Jeno.❞ [end] vampire!au (( major character death involved )) warn! bxb! ©nnaurax_