Generasi Psikopat

116 27 3
                                    

Mirai kira daging yang ada didalam sup adalah daging sapi yang ibu beli sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke 8 tahun. Beberapa tahun kemudian, Mirai diberitahu oleh salah satu tetangganya yang sedang membenahi genteng rumahnya yang bersebelahan dengan rumah Mirai, dia melihat langsung ibunya memutilasi jasad ayahnya untuk dibuat sup.

"Apa kau Mirai anak tetangga sebelah?" Ujar sang tetangga.

"Ya, memang kenapa pak?" Jawab Mirai.

"Eee... apakau tidak curiga dengan ayahmu?" Tanya tetangga itu.

Mula-mula Mirai tak berkeming, karna yang Mirai tahu ayahnya sedang bekerja diluar kota. Namun, ada yang membuat Mirai heran, sudah 7 tahun lebih ayahnya tidak pulang ke rumah. Dan tetangga itu dengan berat hati mengatakan yang sebenarnya kepada Mirai bahwa ayahnya telah dibunuh dan dimutilasi oleh ibunya sendiri. Air mata tak kuasa Mirai tahan, dengan cepat ia mengusap air matanya tersebut dan berterima kasih kepada bapak tua tersebut.

Tanpa pikir panjang Mirai langsung mencari ibunya yang berada didalam rumah. Mirai mengamuk layaknya harimau yang kehilangan mangsanya sambil berteriak memanggil nama ibunya.

Ibunya terkejut dan lari menuju arah Mirai sambil berkata, "hey! Bocah kesayangan ayah. Kalau mau berisik ke kuburan saja bego!"

Mirai langsung menjawab, "ya, memang aku anak kesayangan ayah. Lalu kenapa ibu tega bu?! Kenapa hah! Ayah itu orang yang sangat baik bu. Ibu tega! Kejam!!!"

Sambil berlari menuju kamar ibunya. Lalu Mirai merangkak dibawah ranjang ibunya seperti tengah mencari sesuatu. Setelah ketemu, Mirau berlari ke arah dapur sambil menangis tak tertahankan. Tetesan tangisannya itu jatuh dilantai-lantai rumah. Mirai sampai didapur dan membuka oven yang masih menyala dan seketika Mirai mengambil daging yang ada didalam oven.

"Ini apa? Ayah harus tau. Mana ayah! Cepat suruh dia pulang! Cepat!" Mirai mengamuk didapur dengan suaranya yang menggelegar.

Cepat-cepat penghuni rumah tua itu berdatangan ke arah dapur.

"Apa yang kau maksud Mirai?" Tanya kakak Mirai.

"Apa yang aku maksud? Hei kalian jangan tanyakan ini padaku. Tanyakan pada ibu tercinta kalian itu. "

Adik Mirai langsung bertanya pada ibu mereka, "Ibu, apa maksudnya ini? Kenapa orang gila itu marah-marah tak jelas? Ada apa bu? Katakan. "

Ibu mereka hanya terdiam, tak ada satu gerakan dari mulutnya. Hening pula seisi dapur itu.

Hingga secara tiba-tiba ibunya menjawab, "kalian ingin ayah pulang bukan? Ya, ayah sudah pulang, dia ada disini. Didepan kita!" (Sambil menunjuk tangan Mirai yang tengah memegang daging).

Kakaknya pun langsung memegang daging yang Mirai pegang.

Ia memeluk erat-erat daging tersebut, sambil menangis ia berkata, "ibu, apa kau telah membunuh ayah, ibu! Jawab!"

Ibu menjawab, "ya, ibu memang membunuh ayah dan jasadnya ibu mutilasi untuk dijadikan sup... dan kalian pasti bingungkan kenapa ibu tega membunuh ayah kalian yang lemah lembut itu. Asal kalian tahu saja ya, Ayahmu seorang psikopat! Dulu ia sering membunuh orang, bahkan orang tuanya sendiri ia bunuh. Dan suatu ketika ia menyukai ibu, dia sangat menginginkan ibu. Akhirnya ibu benar-benar menikah dengan ayahmu. Hari demi hari ibu ajari ayahmu tentang kasih sayang, ia sangat menurut pada ibu, dengan demikian ayah menjadi seorang yang penyayang. Tapi, ibu mendengar percakapannya dengan orang lain di telfon, teman ayahmu mengatakan bahwa ibu harus mati, terutama orang yang ayah sayangi juga harus mati. Itulah salah satu syarat menjadi psikopat abadi. Namun, belum selesai ibu mendengar percakapan mereka, air panas yang ibu masak mendadak bunyi. Bunyinya sampai ketempat ayah, ayah langsung menutup teleponnya dan berlari ke dapur untuk mematikan kompornya. Ibu sangat sayang pada kalian. Ibu sebenarnya tidak mau membenci Mirai dan ayahmu. Kenapa ibu membenci Mirai? Karena ibu berfikir bahwa Mirai generasi psikopat penerus ayahmu. Ibu sangat membencimu!" Jelasnya.

Mirai sangat tidak percaya dengan kata-kata ibunya. Seketika alat masak yang ada disebelah Mirai diambil dan digunakan untuk memukul ibunya dengan keras ke kepalanya hingga tewas. Kakak dan adik Mirai menjadi takut dan bergegas menuju kamar untuk mengemasi barang-barang mereka dan pergi dari rumah ini. Namun, belum selesai mereka mengemasi barang-barang mereka, Mirai sudah bersiap didepan pintu kamar dengan membawa pisau khusus pemotong daging yang dulu pernah digunakan ibunya untuk memutilasi sang ayah. Dengan segera Mirai berlari menuju ke arah kakak dan adiknya yang malang itu. Ditusuknya berkali-kali pisau tersebut ke perut, dada, serta mata adik dan kakaknya tersebut, pembantaian pun terjadi. Lumuran darah mengalir dari tubuh mereka hingga menetes-netes sampai lantai bawah tanah. Sungguh pemandangan yang indah menurut Mirai.













jangan lupa vote and commen yak, kalo masih ada salah kata tinggal komen aja gapapa, biar lebih baik kedepannya.
Arigato_minna*🙇

Ohayou Mirai |[Sedang Direvisi!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang