Aneh

47 15 10
                                    

"Mirai? Kau bicara dengan siapa? Apa ada orang lain bersamamu?" Teriak Lisa dari dalam kamar.

Sontak Mirai langsung berlari menuju ke tempat Lisa, di ikuti Hina-chan. Sesampainya di depan pintu kamar yang terbuka, Mirai menatap Lisa yang terbangun karena suaranya. Dia nampak gugup.

"Ada apa?!"

"Kau bicara dengan siapa?"

"Ah, tadi ada tetangga yang ingin berkunjung. Tapi aku katakan padanya bahwa kau sedang tertidur, jadi dia hanya menitip salam."

"Oh, baiklah. Terimakasih."

Selang beberapa saat, terdengar suara ketukan pintu dari luar. Mirai bergegas ke lantai bawah. Ternyata itu adalah ayah Lisa. Dia berterimakasih kepada Mirai karena telah menjaga anaknya. Setelah itu Mirai pulang ke rumahnya.

Didalam rumah, dia berbincang-bincang dengan Hina-chan, teman barunya. Dia memberi tahu tata tertib yang harus dipatuhi oleh Hina-chan. Seperti tidak boleh keluar rumah jika Mirai sedang keluar rumah. Tidak boleh memegang barang-barang yang ada di rumah Mirai. Tidak boleh mengganggu apabila ada seseorang yang berkunjung ke rumah Mirai, dan lain sebagainya. Hina-chan menganggukkan kepalanya tanda setuju. Setelah itu mereka beristirahat.

Beberapa jam setelahnya, malam tiba. Mirai pergi meninggalkan hantu kecil itu dirumahnya. Dia mencari rumah temannya. Dan kebetulan ia menemukan rumah, Sumiko.

Terlihat, Sumiko tengah berada di meja belajarnya sambil membuka lembaran-lembaran buku. Meja itu berhadapan dengan jendela rumah Sumiko. Di depan jendela itu terdapat sebuah pohon besar. Mirai menguntit lewat pohon itu.

Beberapa saat kemudian, angin terasa kencang. Sumiko pun menutup jendela kamarnya yang sedari tadi terbuka lebar. Setelah menutupnya, tiba-tiba lampu mati dengan sendirinya. Sumiko berteriak, namun ia sadar bahwa kedua orang tuanya tengah pergi mendatangi sebuah pesta makan malam. Ia pun berusaha mencari ponselnya.

"Seingatku, ponselnya tergeletak di lantai. Tapi dimana? Aku tak bisa menemukannya." Batinnya.

Ia meraba-raba kolong ranjangnya. Tiba-tiba ia memegang sebuah benda. Tapi wujudnya sangat aneh. Itu seperti bukan sebuah benda. Melainkan, tangan manusia. Awalnya ia terkejut dalam hati, namun ia tetap berusaha mencari ponselnya itu. Setelah mendapat ponselnya yang terletak dilantai, tiba-tiba sebuah tangan memegang tangan yang sama dengan tangan Sumiko yang tengah memegang ponsel. Sumiko ketakutan, namun ia hanya bisa terdiam. Dia tak berani berteriak. Tangannya mulai menjauhi tangan tadi. Setelah dirasa aman, dia mulai membuka ponselnya dan hendak menelepon orang tuanya dan petugas keamanan.

"Halo?! Ayah! Cepat pulang! Ada seseorang di rumah! Dan jangan lupa untuk membawa beberapa petugas keamanan!" Ucapnya lirih di telfon.

Setelah itu ia mematikan telepon nya dan menyalakan senter di ponselnya. Mencari tahu apa yang sebenarnya ia pegang.

"Ya Tuhan! Itu hanya sebuah sarung tangan! Tapi, tapi tadi sangat terasa seperti sebuah tangan! Dan tunggu sebentar, aku, aku, aku kan tak pernah punya sarung tangan!!!" Gumamnya.

Tiba-tiba lampu menyala begitu saja, Sumiko terkejut. Suara aneh muncul di belakang nya, bunyinya seperti anjing yang kelaparan. Sumiko sangat ketakutan, dia mengambil barang yang ada di dekatnya untuk berjaga-jaga. Setelah keberaniannya muncul, ia menoleh ke belakang dengan sigap. Namun, tak ada apapun di belakangnya. Padahal jelas-jelas dia mendengar suara aneh tepat hanya beberapa langkah di belakangnya. Tatapan kembali ke depan dan, mahkluk tinggi besar dengan tangan dan kukunya yang panjang tepat berada di depannya. Mulutnya nampak sobek hingga ke pelipis.

"Kuchisake Onna!!!" Teriak Sumiko ketakutan.

Mahkluk itu hanya terdiam beberapa saat, kemudian mulutnya yang robek itu mengeluarkan cairan berwarna merah pekat. Sumiko yang melihat itu langsung berteriak-teriak meminta tolong. Namun makhluk itu dengan gampangnya merobek mulut Sumiko dari pelipis kanan ke pelipis kiri. Sehingga Sumiko sangat kesakitan saat bicara. Badannya mulai berjalan mundur, menjauhi makhluk menyeramkan itu. Sangking menyeramkannya, dia harus menundukkan kepalanya agar tak melihat wujud makhluk itu sambil menahan kesakitannya.

"Kau ini apa?! Apa yang kau mau!" Gertak Sumiko yang nampak sangat berbeda dari biasanya.

Makhluk itu hanya diam, matanya terus menatap gadis tak bersalah itu.

"Kau tak bisa bicara?! Katakan satu kalimat saja! Apa yang kau mau?!" Sumiko kini terlihat berani.

Matanya memerah, raut wajahnya berubah menjadi lebih menyeramkan dari sebelumnya. Kulitnya keriput dan darah bercucuran dari mulutnya.

"Aku ingin jiwamu!!!" Teriak makhluk itu sambil berlari ke arah Sumiko dan mencabik-cabik tubuhnya hingga hancur.

Setelah badan Sumiko hancur, makhluk itu melemparnya ke luar. Jatuh tepat mengenai pohon besar yang ada di depan jendelanya. Buku-buku yang berada di meja penuh dengan bercak darah. Setelah itu, dia pergi meninggalkan jasad Sumiko yang malang tersebut.

Di sisi lain, Hina-chan tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Dia merasa tak bisa lagi untuk tidur. Ia gelisah dan mencari Mirai. Hingga tiba-tiba suara pintu terbuka mengagetkannya.

"Hey! Siapa disana?!" Ujar Hina-chan yang nampak ketakutan.

"Tidak, tidak. Ini aku, Mirai."

"Mirai-san? Kau? Apa yang? Kenapa bajumu penuh bercak darah?"

"Ah, ini? Tadi aku sedang berjalan-jalan di luar. Aku melihat ada seorang penjual roti bakar. Lalu aku membeli nya dengan isi selai strawberry. Dan ya, aku tak sengaja menjatuhkannya."

"Tapi, seharusnya jika selai itu jatuh, tidak mungkin sampai ke bahumu?"

"Sudahlah, ini sudah larut sebaiknya kau kembali tidur. Aku besok harus sekolah."

"Sekolah?! Oh Ya Tuhan! Bolehkah aku ikut?"

"Ikut? Untuk apa? Lebih baik kau dirumah. Disekolah kau akan bosan, karena itu sekolah menengah atas."

"Tapi?"

Mirai tak menggubris dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan pakaiannya. Hina-chan pun pasrah dan berjalan menuju kamar untuk kembali beristirahat.

Hai! Buat teman-teman yang ingin mengajukan pertanyaan kepada author tentang cerita ini atau yang lain silahkan komen:D nanti thor akan buat satu part khusus untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kalian:) makasih^^
Jangan lupa untuk selalu vote, komen, dan share cerita ini ya \(^0^)/

Ohayou Mirai |[Sedang Direvisi!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang