Hide And Seek

58 16 2
                                    

Siapakah targetnya kali ini? Dia adalah murid kelas XI E dengan nomer absen 5 yaitu Ichiro Yamamoto. Seorang lelaki dengan rambut yang mempesona, dan gayanya yang cool. Namun, memiliki sifat sombong dan suka menghina serta memilih-milih dalam berteman. Mirai sangat menyukai orang seperti ini. Karena mereka sudah seharusnya sirna dari dunia.

Ketika Ichiro tengah bermain basket bersama dengan kelompok Ciko, tiba-tiba handphonenya berdering. Sebuah nomor asing meneleponnya. Ichiro meminta izin kepada seniornya untuk mengangkat telepon tersebut. Tak lama telepon diangkat, suara serak dan samar-samar membuat Ichiro tak memahami apa yang penelepon itu ucapkan. Ichiro berusaha mencari tempat sunyi agar dia bisa mendengar jelas apa yang dikatakan penelepon misterius itu. Kebetulan, lapangan basket dekat dengan ruang musik sehingga Ichiro memilih tempat kedap suara tersebut.

Memasuki ruang musik yang hening dan berdebu karena jarang dipakai tidak membuat Ichiro merasa curiga. Ichiro memulai telfonnya, dan suatu kebisingan dari handphonenya membuatnya bingung.

"Siapakah penelepon ini? Apakah maksud dari semua ini dan kenapa ada suara bising didalamnya?" Gumam Ichiro dalam hati.

Sungguh tanda tanya yang besar. Tiba-tiba pintu di ruangan tersebut tertutup dengan sendirinya. Awalnya Ichiro tak menghiraukan, karena dia kira anginlah yang menutupnya. Tak lama kemudian, suara yang ada di telepon itu menggelegar memenuhi isi ruangan. Bagaikan sumber suara berasal dari ruang ini. Ichiro mulai kebingungan dengan kejanggalan-kejanggalan ini. Ia mulai mendekati pintu dan mencoba membukanya, namun ketika didorong agar terbuka malah terkunci rapat. Tidak lama kemudian terlihat sesosok wanita tengah duduk di kursi piano dan memainkan sebuah lagu. Jika didengar dari nadanya, terdengar seperti lagu 'Hide and Seek' . Perlahan lagu mengerikan itu membuat telinga Ichiro terasa sakit. Tiba-tiba ia terjatuh dan handphone nya terlepas dari genggaman tangannya.

Suaranya semakin membuat telinga Ichiro sakit. Sembari menutupi telinganya dengan kedua telapak tangan, ia berteriak sekeras mungkin untuk melampiaskan rasa sakitnya itu. Namun, percuma saja Ichiro berteriak, karena saat ini dia sedang berada di ruang kedap suara.

Suara tersebut semakin jelas, semakin keras, semakin dekat dengannya. Seketika saat lagu tersebut selesai, telinga Ichiro pecah dan darah mengalir deras dari telinganya. Ichiro, laki-laki yang terkenal cool dan sombong itu menangis kesakitan dan akhirnya tewas tertimpa drum yang ada disampingnya.

Esok harinya, Mirai seperti biasa. Berangkat sekolah paling pagi, setelah itu barulah Ciko yang datang dengan sepedanya.

Mirai hanya duduk terdiam di kursinya sembari membaca sebuah buku tebal. Ciko berjalan menuju kelas sambil mengusap-usap rambutnya yang masih basah itu terhenti ketika melihat Mirai. Ia merasa ada yang berbeda dari matanya. Warna merah marun memenuhi bola matanya.

"Hah? Apa ada yang aneh dari gadis itu? Ah sudahlah mungkin ini hanya halusinasiku." Gumam Ciko yang tak peduli.

Bel masuk berbunyi

Semua anak-anak masuk ke kelasnya masing-masing, jam pelajaran pun dimulai hingga bel istirahat berbunyi.

"Mirai! Kemari!"

Teriakkan seseorang dari luar kelas ketika kelas Mirai tengah kosong, membuatnya terkejut dan melirik ke arah sumber suara tersebut. Itu adalah Lisa yang sedang ingin makan bersama gadis pendiam itu. Mirai mulai mendekatinya dan hanya mengikuti Lisa dari belakang, diam seribu kata. Ketika sampai di kantin, mereka memilih meja paling pojok. Dimana tempatnya sangat sepi. Lisa meminta izin pada Mirai untuk pergi memesan makanan.

"Kamu mau makan apa? Nanti ku pesankan."

"Pesankan aku roti Taiyaki saja rasa coklat."

"Ya, baiklah. Aku pergi dulu."

Setelah menunggu beberapa menit, pesanannya datang. Lisa kembali ke tempat duduknya disebelah Mirai dengan membawa sebungkus roti isi es krim rasa coklat yang sangat terkenal di Jepang. Dan beberapa tusuk Dango, kue khas Jepang berbentuk bulat seperti bola kecil, dan dimatangkan dengan cara dikukus atau direbus dalam air, dan ditusukkan pada tusukan (Kushi) dari bambu.

Mereka memakannya dengan lahap. Setelah selesai memakannya, Lisa mulai memperhatikan wajah Mirai. Mirai yang menyadari hal itu merasa risih dan berbalik melirik ke arah Lisa.

"Ada apa?" Tanya Mirai.

"Ah, tidak... Eee bagaimana Taiyaki nya? Enak?"

"Ya. Kau ini kenapa memperhatikanku? Ada yang aneh?"

"Tidak juga, aku hanya ingin menatapmu."

"......"

"Eee, apa aku boleh bertanya?"

"Silahkan."

"Nanti pulang sekolah tunggu aku ya! Aku ingin pulang bersamamu."

"Maaf, aku tak bisa! Aku harus pergi ke suatu tempat."

"Untuk apa?"

"Kau tak perlu tahu!!"

Belum selesai Lisa bertanya, Mirai berdiri dari tempatnya dan meninggalkan Lisa sendiri dimeja tersebut. Lisa yang merasa heran, curiga dengan alasan Mirai yang aneh.

"Memangnya dia mau kemana? Dia tak pernah pergi ke suatu tempat kecuali sekolah dan rumahku." Gumam Lisa dalam hati.

Tak lama setelahnya, bel masuk berbunyi kembali. Iapun meninggalkan meja yang berada paling pojok tersebut, dan kembali ke kelasnya.


























Jdi segini dulu gaes😂 gw males ngetiknya:v
Dan... Yang pasti
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN!!!
Thanks for reading ❤

Ohayou Mirai |[Sedang Direvisi!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang