Aku Melihatnya

54 16 4
                                    

Pagi-pagi sekali Mirai sudah mandi dan mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Hari ini memang libur sekolah, tapi tidak bagi Mirai. Dia selalu menggunakan hari liburnya untuk melakukan sesuatu yang penting. Tak lupa ia mencuci seragamnya yang berlumuran darah. Memberinya minyak wangi, dan merapikannya. Setelahnya ia mulai membaca buku. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, Mirai berjalan menuju pintu. Ternyata itu adalah Lisa yang membawakan makanan untuknya.

"Ohayou! Bagaimana kabarmu? Lihat! Aku bawakan onigiri kesukaanmu." Ucap Lisa gembira.

"Ah, baik, terimakasih. Masuklah." Jawab Mirai sambil mempersilahkan Lisa memasuki rumahnya.

Mirai mengajak Lisa ke kamarnya sembari memakan onigiri pemberian Lisa. Sesampainya di kamar, Lisa tak sengaja melihat setumpuk buku-buku di atas meja belajar Mirai.

"Kau rajin sekali! Aku tak pernah membaca buku di hari libur, apalagi mengerjakan tugas." Ucapnya sambil membaringkan tubuhnya di atas kasur.

"Aku hanya ingin mengisi waktu luang." Jawab Mirai datar.

Mereka memakan onigiri sembari berbincang-bincang. Setelah onigirinya habis, Mirai pergi ke dapur untuk membuatkan makanan. Namun Lisa mengikutinya.

"Hey, kau sedang apa?" Tanya Lisa.

"Hanya memasak. Kau suka ramen?"

"Ya, aku suka sekali!"

"Kebetulan aku sedang membuat ramen untuk kita. Sekarang kau tinggal duduk di kamarku."

"Ah tidaklah, aku ingin membantumu. Bolehkan?"

"Terserah kau."

Akhirnya mereka berkerjasama untuk membuat ramen buatan mereka sendiri. Tawa riang menggema di dapur, saat Lisa mencoba bergurau dengan menutup matanya dengan naruto (pelengkap ramen). Setelah selesai mereka kembali ke kamar untuk menyantapnya. Kedua gadis bermata sipit itu asyik menikmati ramen buatan mereka sambil bersenda gurau. Setelah beberapa jam mereka bermain, akhirnya Lisa kembali ke rumahnya.

Malam pun tiba, Mirai melancarkan aksinya. Dia berjalan-jalan mengelilingi Osaka. Dia pergi ke Watanabebashi Station, dia ke sana karena melihat temannya sendirian yang sedang menunggu kedatangan ibunya. Haruna Yamaguchi, seorang gadis Jepang yang berambut pirang dengan wajah tirus putih pucat.

Mirai duduk tak tenang di depan stasiun tersebut sambil menggerakkan tubuhnya ke depan dan belakang serta bergumam, " tujuh, tujuh, tujuh, tujuh.."

Haruna yang tak sengaja melihat Mirai berperilaku seperti itu di stasiun nampak penasaran. Ia mendekati gadis yang tengah terduduk itu.

"Mir.." Belum sempat Haruna menyelesaikan pertanyaannya, Mirai membawa Haruna di punggungnya dan berlari amat kencang menuju rel kereta api.

Dan akhirnya kereta datang menghancurkan tubuh Haruna. Darah berceceran dimana-mana, tubuh gadis malang yang terkoyak itu terseret hingga puluhan meter. Setelah itu Mirai meninggalkannya.

♦♦♦

Ini adalah hari Minggu, pagi-pagi sekali Lisa sudah terbangun dan menyiapkan makanan untuk sarapan ayahnya. Setelahnya ia pergi ke rumah Mirai untuk mengajaknya jalan-jalan.

Diketuknya rumah Mirai beberapa kali, hingga akhirnya Mirai membuka pintu rumahnya.

"Ada apa?" Tanya Mirai.

"Tidak, aku hanya ingin mengajakmu jalan-jalan. Kau mau?"

"Oh, baiklah tunggu sebentar!"

Mirai berlari menuju kamar dan berganti pakaian dengan sepatu putih, celana hitam pendek di atas lutut, kaus putih polos dan sebuah topi hitam di kepalanya. Kemudian dia kembali ke depan rumah dan mengunci rumahnya tersebut.

"Kau punya selera yang biasa saja ya, hahaha." Lisa tertawa kecil.

"Ah, sudahlah mari kita jalan-jalan."

Sambil berlari kecil Lisa berkata, " tapi itu gaya yang bagus Mi!"

"Maksudmu?"

"Gaya pakaianmu bagus."

"Oh, terimakasih."

Mereka melanjutkan perjalanan dengan melewati jalanan besar. Disana mereka membeli sedikit makanan untuk di makan. Setelah itu mereka pergi menaiki kereta untuk sampai di sebuah pulau di Selatan Osaka, Maishima Sports Island tepatnya. Setelah berjalan cukup jauh, mereka memutuskan untuk pergi ke sebuah museum di pulau tersebut, Maishima Pottery Museum namanya.

Setelah menghabiskan waktu di museum tersebut, mereka menghampiri seseorang.

"Maaf, bolehkah saya bertanya?" Ucap Lisa membungkukkan badan di depan seorang pria muda.

"Ya? Ada yang bisa kubantu?"

"Dimana tempat yang indah untuk menikmati sunset disini?"

"Ah! Itu saja? Kau hanya perlu berjalan lurus, disana ada pertigaan kau belok kiri lalu ikuti saja jalan besarnya. Hingga kau menemukan taman  bunga. Tempatnya lumayan jauh sebaiknya kau gunakan taksi atau sepeda."

"Oh! Baiklah terimakasih atas informasinya! Itu sangat membantu." Lisa kembali membungkukkan badannya.

"Ya, ah! Kenalkan namaku Kaito Takahashi, kau bisa memanggilku Kaito. Siapa namamu?" Pria itu sedikit mencondongkan badannya ke depan sembari mengulurkan tangannya.

"Lisa Hideko! Panggil saja Lisa. Dan ini sahabatku, Mirai Sakamaki!" Menjabat tangan Kaito.

"Hai! Namaku Kaito. Senang berkenalan dengan kalian." Kaito mengulurkan tangannya didepan Mirai.

Mirai hanya menatap datar ke arah pria muda itu, dan menarik lengan Lisa. Ternyata, Kaito mengejar mereka berdua.

"Tunggu! Aku bisa membawa kalian ke tempat itu! Maukan?"

"Ya, Tuhan! Kau ini baik sekali. Bagaimana Mi? Kau mau?" Balas Lisa senang.

"Terserah kau." Mirai tak menunjukkan ekspresi apapun.

"Baiklah kami mau!"

"Ya sudah, kalian tunggu di sini. Aku akan membawa mobilku ke sini dan membawa kalian ke taman itu."

Kaito pergi meninggalkan mereka. Sembari menunggu, mereka duduk di sebuah halte.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Mirai.

"Sebentar ku ambil ponselku."

Setelah mendapat benda yang dimaksud, Lisa menyalakan ponselnya dan menatap layar ponselnya itu. Terlihat waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh.

"Setengah tujuh. Kita masih punya beberapa menit untuk melihat sunset."

Setelah beberapa lama, Kaito kembali dengan mobilnya. Lisa dan Mirai di persilahkan masuk ke dalam mobil. Dengan segera mereka turuti. Hingga akhirnya sampai di sebuah taman bunga yang biasa orang gunakan untuk menikmati sunset. Namun yang membuatnya tampak indah adalah tempatnya yang berhadapan langsung dengan pantai. Mereka keluar dari mobil bersamaan.

"Sugoi! Ini sangat keren! Demi Dewa Dewi aku tak pernah melihat yang seperti ini!" Ucap Lisa kagum.

"Bukankah kau pernah ke Belanda dan melihat banyak taman bunga disana?" Tanya Mirai.

"Iya, tapikan tidak yang seperti ini, tempat ini langsung menghadap ke laut! Menakjubkan!"

"Osaka Maishima Lilies Garden nama tempatnya?" Tanya Mirai pada Kaito.

"Ya! Kau tahu tempat ini?!"

"Tidak, aku hanya membaca papan itu."

"Ah, yayaya. Mari kita masuk!"

Ket:
Sekolah-sekolah di Jepang di laksanakan dari hari Senin sampai Jumat, sehingga para siswa akan libur selama dua hari.

Hai! Buat teman-teman yang ingin mengajukan pertanyaan kepada author tentang cerita ini atau yang lain silahkan komen:D nanti thor bakal bikin satu part khusus buat jawab pertanyaan-pertanyaan kalian:) makasih^^
Jangan lupa untuk selalu vote, komen, dan share cerita ini ya\(^0^)/

Ohayou Mirai |[Sedang Direvisi!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang