Kanibal

56 17 2
                                    

Setelahnya jam pelajaran dimulai hingga bel pulang berbunyi. Semua anak XI E sudah meninggalkan kelas kecuali Mirai. Ia terdiam sejenak, lalu mengambil correction pen yang ada di tasnya. Menulis perasaannya yang tak kunjung sembuh. "Kanashii" dan kembali ke tempat duduknya. Kali ini ia tak lagi menangis seperti biasanya. Tapi, tatapannya kosong dan beberapa kali tersenyum tipis. Selepasnya ia pergi meninggalkan kelas berpenghuni mengerikan itu.

Dijalan, ia menemukan teman sekelasnya yang baru saja pulang. Kaori Miyazaki, gadis berparas cantik itu tengah berjalan sendirian, disebuah gang sempit menuju rumahnya. Mirai mengendap-endap dibelakangnya. Kaori sama sekali tak merasa ada yang mengikutinya. Ia terus berjalan mengakhiri kegelapan gang sempit itu. Belum sampai ia melewati gang tersebut, Mirai sudah berdiri didepannya. Seperti sebuah kejutan bagi Kaori.

"Mirai? Ada apa?"

Mirai tak menjawab pertanyaan Kaori yang terlihat bingung. Awalnya Kaori hanya terdiam memandangi Mirai yang tampak menunduk. Sampai bosan, akhirnya ia meninggalkan Mirai. Berjalan di sisi kanan Mirai dengan santai.

"Aku menginginkanmu!" Gertak Mirai sambil menodongkan pisau tepat didepan leher Kaori.

"Astaga! Apa yang ka.."

Belum sempat Kaori menyelesaikan ucapannya, mulutnya sudah ditutupi oleh kain. Sehingga saat ia berteriak, frekuensi suaranya akan berkurang.

Mirai membawanya ke tempat, dimana tak seseorang bisa melihat mereka berdua. Setelah itu, ia melepaskan kain yang sempat menutupi mulut Kaori. Tubuh Kaori tak hentinya bergemetar. Mata merah Mirai mulai menyala, bak api yang membara-bara.

Wajah Mirai kian lama kian membusuk, belatung-belatung keluar mengeliat dari pipinya. Kaori yang tadinya hanya terdiam menahan takut, kini mulai melangkah perlahan kebelakang. Tangannya berusaha mencari sesuatu, namun apa daya, ia justru tersandung dan terjatuh. Mirai semakin mendekatinya, mulutnya semakin melebar seperti Kuchisake onna (urband legend Jepang bermulut sobek). Bibirnya berusaha tersenyum dalam keadaan sobek hingga ke pelipis, membuatnya semakin tampak mengerikan.

"Kumohon, jangan sakiti aku!" Teriak Kaori yang disusul mulut Mirai yang langsung melahap kepala Kaori.

Ditelannya mentah-mentah kepala Kaori, sampai berwarna kebiru-biruan. Menyisakan badan dan kakinya. Dengan mulut yang lebar menganga tersebut, Mirai mencoba mengunyah kepala Kaori, hingga tersisa tulang tengkoraknya. Setelah dirasa cukup, ia memuntahkan kembali kepala Kaori, dan meletakkannya ditanah. Mulutnya kembali seperti semula. Sebelum ia meninggalkan jasad tersebut, dirobeklah seluruh pakaian yang dipakai Kaori. Agar terlihat seperti korban pemerkosaan.

Kini, tubuh Kaori tak berbusana. Tergeletak di pojok gang sempit. Takkan ada seorangpun melihatnya, hingga ia membusuk.

Setelah itu, ia meninggalkan jasad tak berguna itu. Pulang menuju kediamannya. Dimana ia bisa mendapat ketenangan.

Sesampainya dirumah, Mirai melihat seseorang tengah duduk didepan rumahnya.

"Siapa dia? Dan... Apa yang dia lakukan di sana selama aku tak ada?" Gumam Mirai dalam hati.

Dalam bayang-bayang, seseorang yang tadi tengah terduduk didepan rumah Mirai itu pun terperanjat, ia menyadari pemilik rumah sudah datang. Didekatinya Mirai, kini wajah orang tersebut sudah jelas terlihat. Dia adalah Lisa, sohib Mirai.

Tangan Lisa menepuk pundak sahabatnya itu. Mirai hanya menatap pundaknya yang baru saja Lisa tepuk. Tangan Lisa masih menempel dipundak gadis berambut lurus tersebut. Kini tatapannya terpaku pada wajah Lisa. Merasa diperhatikan, Lisa langsung melepaskan tangannya dari pundak Mirai dan membungkuk —tanda meminta maaf—.

"Ada apa? Kenapa kau duduk didepan rumahku?"

"Ah, tidak. Aku hanya ingin mengajakmu pergi ke taman dekat tebing."

"Kau tidak lihat? Aku baru saja pulang. Dan kau mengajakku pergi? Dimana sopan santunmu." Ketus Mirai datar.

"Oh! Maafkan aku. Aku hanya ingin bersenang-senang denganmu. Maafkan aku sudah menganggu!" Balas Lisa kembali membungkuk.

"Tunggu sebentar. Tadi kau bilang taman dekat tebing? Dimana itu?"

Pertanyaan yang dilontarkan Mirai membuat Lisa bingung sekaligus terkejut. Bagaimana tidak? Taman tersebut terletak hanya sekitar 10 m dari jalanan yang biasa Mirai lalui. Namun, Lisa tak menghiraukannya.

"Nah! Maka dari itu, ayo kita ke sana! Kau pasti akan senang di sana!" Seru Lisa.

"Ya sudah."

Mereka menuju tempat tersebut, dengan menggunakan taksi. Agar Lisa tak mencium bau busuk jasad Kaori di gang yang biasa mereka lewati. Setelah sampai ditempat tujuan, mereka meminta supir taksi untuk menurunkan mereka. Tepat didepan pintu masuk taman, Lisa tampak gembira. Akhirnya ia bisa bersama Mirai setelah beberapa hari dia diacuhkan olehnya.

Tanpa sadar, tangannya menutupi mulutnya yang menganga. Tak percaya melihat taman kuno tersebut, yang kini telah jauh berubah lebih baik dari sebelumnya. Tangan kanan gadis keturunan China itu menarik paksa tangan Mirai, berlari mengelilingi taman sambil tak hentinya tertawa. Bagai seorang anak kecil yang memaksa bermain dengan orang tuanya. Mirai hanya mengikuti langkah Lisa. Sampai akhirnya mereka merasa lelah, dan terduduk disebuah bangku taman. Napas Lisa tampak tak beraturan. Beberapa kali ia mencoba mengatur napasnya.

"Ya, Tuhan. Napasku sesak sekali!" Ucap Lisa tak sanggup bernapas dengan normal.

Mirai yang merasa sahabatnya membutuhkan bantuan, langsung berlari menuju toko minuman terdekat. Membeli dua botol air mineral, dan langsung memberikannya kepada Lisa.

"Terimakasih Mirai-chan."

Kepalanya hanya mengangguk.

"Mirai, kau tahu? Aku seringkali tertawa jika seorang laki-laki menyapamu di pagi hari, atau hanya sekedar memanggilmu."

"Memangnya kenapa?"

"Karena mereka selalu memanggilmu 'ohayou Mirai' (selamat pagi masa depan). Itu artinya kau adalah masa depan dia!"

"Hei! Kau ini, tidak ada yang pernah menyapaku! Apalagi laki-laki."

"Ah, kau ini. Jangan pura-pura tidak tahu."

"Aku tak pernah bercanda Lisa!"

"Jadi, kau tak pernah tahu kalau Ciko beberapa kali menyapamu?"




















Jangan lupa vote, komen dan share ke teman-teman kalian!
Semakin banyak voment kalian, author semakin sering update cerita ini:v(soalnya kalo gada yg voment jadi males:D)
Jangan lupa follow akun author!
WP: @riskadwiamalia8
FB: Wii-chan
[Barangkali mo kenalan gitu:v]

JANGAN LUPA BACA NEXT PART NYA !1!1 BAKAL LEBIH SERU DAN PASTINYA...


























































MENYERAMKAN:D
Sekian terima gula gula:"3


Ohayou Mirai |[Sedang Direvisi!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang