Lihatlah Aku

103 20 2
                                    

Setelah kejadian itu, Mirai hidup sendirian dirumahnya. Dan soal pembunuhan itu, Mirai berbohong bahwa keluarga nya dibantai oleh orang tak dikenal, Mirai membersihkan darah di badan ibu, kakak, dan adiknya serta membersihkan semua barang-barang yang telah ia pegang untuk menghilangkan bukti.

Lisa, tetangga Mirai yang ayahnya menceritakan kejadian mengenaskan tentang ayah Mirai itu datang menjenguk Mirai.

"Krettt..."

Bunyi pintu yang Lisa buka dirumah Mirai sangat menakutkan. Seketika ruangan yang Lisa buka itu menjadi terang karena cahaya yang masuk ke dalam ruangan tersebut. Ruangan apa itu? Itu adalah kamar ayah Mirai yang dipakai untuk istirahat Mirai sekarang. Cahaya memasuki sudut-sudut kamar tersebut. Membuat Mirai yang tengah menangis dipojokkan kamar dapat melihat Lisa yang tengah membuka pintu kamarnya. Dengan segera ia berlari ke arah pintu dan memeluk Lisa untuk pertama kalinya. Menangis dihadapan Lisa.

"Mirai, sudahlah. Semua sudah usai, mari mulai hidup baru." Ucap Lisa dengan lembut

Mirai menghentikan tangisnya itu dan mulai membereskan rumahnya yang kumuh itu.

Flashback off

Begitulah kisah menyedihkan tentang Mirai. Kisah itu yang membuat Mirai menyesali perbuatannya. Ia telah menyesal membunuh orang-orang yang sayang kepadanya.
"Lupakan!" Kata itu yang selalu ia ucapkan ketika teringat peristiwa itu.

Dan makhluk itu bertanya lagi kepada Mirai, "dengar baik-baik bocah malang! Aku sungguh ingin membuatmu bahagia. Ini adalah penawaranku yang terakhir. Apa kau mau menerima tawaranku?" Ucapnya dengan senyuman liciknya.

Dengan sekejap, "ya! Aku mau Tuan!"

Sungguh kata-kata yang tak terduga! Dengan begitu, Mirai sudah masuk generasi ayahnya dan jiwanya telah dikuasai seluruhnya oleh makhluk tak kasat mata tersebut.

~~~

Malam harinya, seperti biasa, Mirai mendatangi rumah Lisa untuk membantu Lisa mengerjakan tugas. Percayalah, Mirai termasuk orang yang pandai di sekolahnya. Namun, ia jarang menunjukkan kepintarannya itu. Justru Lisa lah yang banyak disukai teman-temannya karena nilainya yang selalu diatas rata-rata, walaupun berkat bantuan Mirai. Lisa terlihat tengah mengerjakan tugas IPA yang berhubungan dengan penyakit kegilaan. Ya, psikopat! Itu tugas Lisa malam ini.

Perlahan Mirai membuka pintu kamar Lisa. Terlihat Lisa duduk sambil memandangi buku-buku IPA nya itu. Lisa nampak bingung, cemas dan seperti orang yang tak tau arah. Begitu melihat Mirai, Lisa langsung berlari ke arah Mirai sambil membawa buku tugasnya.

"Oh, hai Mirai. Konbanwa... Apa kau sedang sibuk malam ini?" Sapa Lisa membuat Mirai terkejut.

"Ah, tidak... Kalau aku sibuk, untuk apa aku kesini." jawab Mirai

Cepat-cepat Lisa melanjutkan, "oh Ya Tuhan, bantulah aku menjawab semua soal-soal ini Mirai."

"Soal apa? Kenapa kau gelisah? Bukankah sudah kuajari semua Ilmu Pengetahuan Alam yang kau minta?"

"Hei, kau belum mengajariku tentang ilmu psikologi dan satu! Ya, psikopat! Jelaskan gejala-gejala psikopat! Kau kan baik." celetuk Lisa dengan kata-kata menyebalkannya.

Mirai terdiam tak berkeming, hening pula seluruh kamar. Tiba-tiba Lisa menarik tangan Mirai dan memintanya menjawab soal-soal tersebut. Mirai tetap terdiam, hingga pada akhirnya Mirai berlari menuju pintu kamar Lisa dan mengatakan, "kalau kau ingin tahu gejala-gejala nya, cari tahu saja tentang orang-orang gila dipinggir jalan. Kalau tidak... Cari tahu dari diriku!" Gertak Mirai yang membuat Lisa makin merasa bingung.

Lisa termenung, entah apa yang dikatakan sahabatnya tadi. Sama sekali tidak bisa ia mengerti. Namun, ia hanya bisa mencari tahu lewat ponselnya.

~~~

Esok harinya tepat jam 02:00 waktu Jepang, dikabarkan ada anak  yang meninggal dunia karena kecelakaan. Entahlah belum diketahui pasti siapa nama anak tersebut. Yang pasti ia meninggal secara misterius. Bagaimana mungkin ia bisa meninggal dijalan yang sepertinya belum pernah dijamak orang-orang itu dengan luka yang tidak terlalu parah. Diduga ia meninggal karena dibunuh seseorang, polisi masih menyelidiki kasus ini. Terdapat sebuah sesetan semacam cutter dileher korban, anehnya, darah tetap mengalir walaupun sesetannya hanya sepanjang 2 cm dan menyebabkan kematian. Siapakah yang telah membunuh siswa tersebut? Tidak ada barang bukti yang kuat dalam pembunuhan ini, benda yang digunakan pelaku untuk menyeset leher korban pun tidak ditemukan. Bahkan darah yang seharusnya menetes dari benda yang digunakan pelaku sehabis menyeset leher korban pun tidak ditemukan. Polisi beranggapan bahwa pelaku langsung membungkus barang bukti agar tidak meninggalkan jejak. Dan mungkin ini adalah pembunuhan yang direncanakan.

Beberapa jam kemudian waktunya sekolah. Tepat jam 7 pagi, Mirai dan Lisa sudah sampai di sekolah. Mereka menuju ke kelasnya masing-masing. Baru beberapa langkah Mirai memasuki ruang kelasnya, Mirai sudah mencium bau anyir darah. Tak berapa lama ia berdiri di depan papan tulis, terlihat seorang siswi berdiri dibelakang kelas. Siswi tersebut dalam keadaan normal, rambutnya panjang, tangannya mengepal bak siap menghantam orang, pandangannya kebawah sehingga Mirai tidak melihat wajahnya. Namun, ada satu yang membuatnya tidak normal, darah mengalir deras dari lehernya, membuat percikan ke lantai. Tetesan itu membuat suasana kelas menjadi menakutkan. Wajah pucat menyeramkan itu perlahan menghadap ke arah Mirai yang sedari tadi hanya terdiam. Tiba-tiba siswi tersebut mengucapkan sesuatu dengan rintihan yang mengerikan.


















Bersambung dulu gaes😂😋 soalnya banyak yang minta up:v
Jan lupa vote and comen, klo ga paham komen aja gpp:)
Tunggu next part nya bye bye 🙋

Ohayou Mirai |[Sedang Direvisi!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang