[32] Malam Yang Sepi

112 15 7
                                    

Aku tau kamu suka krupuk, selain itu kamu juga suka Aku.

-Jingga-

Sulit untuk berfikir saat kamu sudah memulai semuanya.

-Rindu-

✨✨✨

Malam pukul 23.00 aku baru tiba di rumah. aku mengedarkan pandangan menatap rumah minimalis didepanku. Seperti biasa keadaan rumah itu selalu saja sepi. Aku selalu membayangkan Ibu dan ayahku, Jika aku pulang larut aku akan mendapatkan omelan dari mereka.

sayangnya itu hanya mimpi yang tidak akan pernah menjadi nyata.

"RIn?" Jingga membuyarkan lamunan ku.

"Lo kenapa?"

"Gapapa, Btw makasih ya udah mau ngajak gue hangout." Ucapku dengan senyuman tulus.

"Sama-sama." Jingga tersenyum, sehingga matanya nyaris tak terlihat.

"Rafhel makasih juga ya."

"Iyasip sama-sama rin,"

"Gue kedalem duluan."

"Tidur yang nyenyak flatface." Jingga mengerlingkan matanya.

Dasar Genit! tapi aku suka hehee.

Aku melambaikan tangan pada keduanya. "Bye rin!" Ucap Jingga dan Rafhel bersamaan dan mobil Jingga melaju dengan kecepatan sedang.

Aku menghela nafas menatap mobil Jingga yang mulai hilang dari pandangan ku. aku melangkahkan kaki ku memasuki rumah minimalis milik tante Karin.

"Gue kangen mama." Ucapku menarik nafas dan membuka pintu.

Blam.

Sangat sunyi terkadang aku sangat benci situasi seperti ini dimana orang yang aku sayang pergi meninggalkan aku sendiri di bumi ini. Terbesit di benak ku untuk mengakhiri hidup ku karena tak kuasa menahan sakit bila mengingat tragedi itu.

Kecelakaan mobil dimana kedua orang tuaku menjadi korban dalam tragedi tujuh tahun lalu yang menimpa keluargaku.

FLASHBACK MODE ON....

✨✨✨

Sorry for Typo n i hope u enjoy it!

Sweet Scars |Rindu-Jingga| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang