[36] Ungkap Rasa dikala senja

98 18 14
                                    

Sungguh tak tahan rasanya menyimpan rasa ini terus menerus. Memendam perasaan ternyata lebih sakit dari apapun.

-Jingga-

Cinta adalah sakit yang tertunda.

-Rindu-

🌇🌇🌇

Semakin lama dan semakin waktu cepat berlalu. Jingga mulai menyatakan sesuatu yang membuatku mengernyitkan alis tanda tak percaya.

Yap, tepat sehabis pulang dari sekolah Jingga mengajak ku ke sebuah tempat rahasia. Dia bilang tempat itu adalah tempat dimana dia menghabiskan waktu sendiri.

what? sendirian? udah gila nih anak.

Aku masuk kedalam mobil miliknya dan dia tersenyum padaku. Aduh rasanya jantungku ingin terbang. Tapi, ketutup atap mobil. Lol:v

Selama diperjalanan Kita saling berbagi cerita, berbagi tawa, berbagi canda. Tanpa sadar didalam hati ada sebuah gejolak dan darah berdesir aneh.

Tepat pukul 17.15 kita tiba disebuah tempat yang Jingga bilang rahasia. Jingga turun dan membukakan pintu mobil untukku. Romantisnya...

Aku menghirup udara segar. Disekitarku banyak sekali pepohonan rindang dan ada beberapa bunga yang tumbuh disini.

Aku tersenyum pada Jingga begitupun sebaliknya. Semenjak Jingga hadir di dalam hidupku banyak sekali perubahan yang terjadi. Dulu aku yang porak-poranda, gadis nakal kini berbanding terbalik sekarang. Dan itu karena cowok itu Jingga.

Jingga mengajariku banyak hal. Mulai dari kita bernafas dibumi hingga kita memaafkan kesalahan orang lain walau ia telah membuat kita luka dan sakit.

Aku berubah. aku jadi mengerti arti hidup sesungguhnya.

Jingga menggenggam tanganku, ia menuntunku tepat didepan sebuah danau. Dengan mulut setengah menganga aku menatap tak percaya. Lalu, Jingga duduk disebuah bangku panjang yang berada didepan danau.

Aku memandang ke depan sebentar lagi matahari mulai menghilang. Kebanyakan orang menikmati sunset di pantai. Tapi, berbeda dengan Jingga.

Kita menikmati sunset berdua tepat di depan sebuah danau yang indah. Im never forget this moment^^

Kita saling beradu pandang. Manik matanya tepat jatuh dimanik mataku. Tak lama Jingga menggenggam tanganku erat membuatku terpelonjat kaget. Matanya yang teduh terdapat sebuah keseriusan disana.

Jingga semakin mendekatkan wajahnya, membuatku menahan nafas.

Aku memundurkan wajahku dan Jingga malah semakin memajukan wajahnya.

Jangan-jangan Jingga mau menciumku? oh..tidak-tidak. Ia tak boleh mencuri first kiss ku.

"Gausah macem-macem." Ucapku masih mencoba menahan nafas.

"Pasti Lo mikirnya gue mau cium Lo? Ya kan?" Aku terdiam, why? Jingga bisa membaca pikiran ku.

"E-Enggak!" Sergah ku cepat.

Jingga tertawa. "Gue cuma mau kasih tau, itu dimata Lo ada belek." Aku meencebikkan bibir kesal dan memukul lengannya.

Si pelaku hanya tertawa seraya menghindar dari Pukulan maut ku.

Huh nyebelin banget!_-

Aku melipat tanganku di dada dan menatap kedepan dengan bibir dimanyunkan.

Jingga kembali meraih tanganku dan menggenggam kembali. kali ini lebih erat.

"Rin, gue bukan roman picisan atau kahlil gibran. Gue bukan mereka yang bisa ngerangkai kata-kata romantis, gue cuma manusia biasa yang mempunyai banyak kekurangan. Gejolak di hati membuat gue terus berfikir, dan gue putuskan...Dengan segenap perasaan tulus dari lubuk hati gue yang paling dalam." Jingga menarik nafas kemudian ia melanjutkan kata-katanya yang sempat tertunda.

"Will you be mine?"

"...."

MENGAPA AKU MERASA BAHAGIA? SAAT JINGGA MENGUNGKAPKAN PERASAANNYA.

APA AKU MENGHARAP PADANYA? HAHA IYA BENAR AKU MENGHARAP PADANYA DAN TERNYATA AKU TAK BISA MEMBOHONGI DIRI KU KALAU AKU TAK MEMILIKI PERASAAN YANG SAMA PADANYA.

DAN TEPAT SAAT ITU, AKU SANGAT BAHAGIA. AKU TERSENYUM LEPAS BERSAMA JINGGA. MENIKMATI SUNSET DAN MERASAKAN APA ITU CINTA.

TERNYATA, MENCINTAI LEBIH SULIT DARIPADA DICINTAI. KARENA BELUM TENTU YANG KITA CINTAI JUGA MENCINTAI KITA.

BEGITU KATA JINGGA.

🌇🌇🌇

Next? Komen dulu😋

Sweet Scars |Rindu-Jingga| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang