[27] Movie

104 18 11
                                    

Kita nggak akan tau akhir dari sebuah cerita jika kita tidak mencari tau.

-Jingga Pranata Adilfia-

Semua misteri akan selalu hidup menjadi history.

-Sweet Scars-

Jarum jam menunjukkan pukul tujuh malam, seharusnya aku berada di tempat ternyaman dengan earphone berada di telinga.

Tapi, malam ini aku berada di sebuah bioskop yang berada di pusat kota bersama Jingga.

"Gue mau balik."

Jingga menghentikan langkahnya kemudian berbalik menghadap ku.

"Plis, kali ini aja lo nurutin permintaan gue." Ucap Jingga sendu.

Aku diam tak menjawab perkataannya, aku merasakan di balik kata-katanya terdapat sebuah arti yang belum aku mengerti.

Aku menghela nafas sejenak lalu berucap, 

"oke."

"Makasih rin." Jingga tersenyum tulus pada ku.

Di dalam Bioskop Jingga tak melepaskan tatapannya dariku, itu membuatku risih.

"itu filmnya udah mulai." Ucapku sembari memasukkan popcorn yang Jingga belikan untuk ku.

Jingga tak bersuara namun ia masih setia menatap ku, aku menoleh menatapnya. "Jangan liatin gue gitu dong." Ucapku tersipu malu.

"Terserah gue dong." Balas Jingga.

"Ish lo ya, nyebelin banget sih! udah bikin rutinitas gue di pending terus lo ngajak gue nonton bukan filmnya yang diliat malah gue." Ucapku dengan popcorn memenuhi mulutku.

"Telen dulu, baru ngomong." Aku mencebikkan bibirku sebal.

"Tonton itu filmnya panjul!" Kesalku memasukkan popcorn ke dalam mulut Jingga.

Jingga menggeleng. "Arrgh! Lo maunya apasih!" Ucapku kesal.

"Gue maunya elo."

"Hah?!"

"Gak, gue cuma mau bagi popcorn lo." Jingga mengambil popcorn ku kemudian menatap layar besar yang berada di depan menampilkan dua orang remaja yang saling jatuh cinta kemudian happy ending.

Mainstream sekali cerita ataupun film yang berakhir happy ending. Dua orang yang saling jatuh cinta dipertemukan kemudian mereka hidup bahagia, selesai.

"Ga, gue laper." Ucapku setelah Filmnya berakhir dengan Happy ending.

"makanlah." Ujar Jingga singkat.

Aku berdecak sebal. Aku terus saja mengekori Jingga Hingga ia berhenti tepat di sebuah restoran. "Lo pesen aja, nanti gue yang bayar."

Ucap Jingga membuatku hampir memeluk cowok itu.

"Kalo duit gue cukup hehehe." Senyum yang sudah terukir di wajahku kini sirna membuatku mencebikkan bibir.

AKU SENANG KAMU MENGAJAK KU MENONTON FILM BER-GENRE ROMANTIS PADAHAL SAAT DI BIOSKOP KAMU TIDAK MELIHAT FILM ITU.

TATAPAN MU MEMBUATKU TERINGAT AKAN SESUATU YANG SUDAH SANGAT LAMA..

Sweet Scars |Rindu-Jingga| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang